Surabaya -
Siapa yang tak panik saat motornya mendadak raib di tempat parkir? Seketika pemilknya langsung mengira motornya hilang dicuri.
Itu yang ada di pikiran Aprilia Devi. Dia hampir pasrah saat Honda BeAT miliknya hilang karena tak bisa dia temukan di parkiran Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Pikirannya berkecamuk. Apalagi berita pencurian kendaraan bermotor tak henti-hentinya menghiasi laman media sosial dan media massa Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu terjadi 4 Oktober 2023. Cewek yang akrab disapa April itu sedang bertugas menjadi jurnalis untuk salah satu media online dapat tugas meliput sidang di PN Surabaya.
Hari itu April datang memarkir motornya di sebelah selatan. Ada 2 titik parkir kendaraan di PN Surabaya. Satu di sebelah selatan, satu lagi di sebelah utara gedung pengadilan.
Saat itu April meliput sidang tentang dokter gadungan di Surabaya yang sedang viral. Karena dituntut kecepatan, dia segera menulis dan mengirimkan berita tentang persidangan itu.
Saking asyiknya mengetik hasil liputan itu, April sampai lupa waktu. Belum lagi di sela-sela mengirim hasil reportase itu dia juga menyempatkan diri mengobrol dengan wartawan lain.
Tak terasa hari semakin senja. Sebelum benar-benar gelap April memutuskan untuk pulang setelah berpamitan ke wartawan lain dan segera menuju ke lokasi parkir motor.
Betapa terkejut wanita asal Sidoarjo itu saat menyadari bahwa Motor Honda BeAT warna hijau hitam miliknya tak ada di parkiran. Wajahnya berubah tegang.
Gurat kemarahan terlihat di wajah April yang dominan menyiratkan kebingungan. Perasaannya bercampur baur hingga kakinya terdorong lari ke sana dan kemari mencari motornya.
Dia pun memutuskan untuk bertanya kepada seorang pedagang bakso yang saat itu sedang mangkal di sekitar lokasi tempat dirinya memarkir motor.
"Lho, Pak tadi saya parkir di sini kok sekarang ndak ada, ya?" Ucap April dengan mimik wajah emosional.
Pedagang bakso itu dengan santai menyuruhnya mencari motor itu dengan lebih teliti.
"Coba dilihat, di sana lho mbak kayaknya," kata pedagang bakso sembari mengacungkan tangannya ke arah barat.
April kembali berlari kecil ke arah barat tapi tetap tidak mendapati tanda-tanda keberadaan motornya. Beberapa menit berlalu, April yang awalnya emosional berubah pasrah.
"Apakah ini akhir era motor BeAT kesayanganku ya?" Demikian katanya ketika berbincang dengan detikJatim, Selasa (17/10/2023).
Akhir pencarian motor di PN Surabaya. Baca di halaman selanjutnya.
Tapi April masih mencoba mencari dan tetap yakin itu bukan akhir perjalanannya bersama BeAT kesayangan. Dia kembali menanyakan motor miliknya ke tukang bakso.
"Di sana di mana ya Pak? Saya cari kok ndak ada? Tadi seingat saya parkir di sini (menunjuk samping gerobak bakso), sekarang tukang parkir juga ndak ada. Saya harus tanya ke siapa?" ujarnya, kali itu dengan nada pasrah.
Pedagang bakso itu yang kali ini terlihat emosi karena April tidak teliti saat mencari motornya sendiri.
"Itu Mbak, saya sudah bilang di sana. Mbok ya dilihat dulu yang jelas," ujarnya.
April baru menyadari, sekitar 100 meter dari tempatnya berdiri, dia kenali ciri-ciri motor yang sangat akrab dengannya. Motor itu berjajar rapi dengan motor lain di salah satu sudut ruko.
Ternyata Motor Honda Beat miliknya dipindahkan oleh juru parkir. Dengan raut wajah hampir menangis, April pun menghela napas panjang.
April bersyukur motor miliknya nggak jadi hilang. Tetapi dia tetap bertanya-tanya kenapa motornya sampai dipindahkan.
"Ini loh Pak kenapa kok dipindah? saya terlanjur marah-marah ke mas yang jual bakso tadi saya kira motornya hilang," celetuk April ke juru parkir yang nyempil di pojokan ruko itu.
Juru parkir yang duduk santai pun menertawakan April. Dia sudah memindahkan motor itu sejak jam pelayanan PN Surabaya berakhir.
"Ini tadi tak pindah soale sampeyan iku nggak pulang-pulang. Daripada ilang ya tak pindah ke sini," kata juru parkir itu sambil menahan tawa.
Mendengar itu, April menyadari bahwa dirinya lah yang bersalah karena keasyikan menulis berita plus mengobrol di dalam.
April pun hanya bisa manggut-manggut dengan bulir keringat sejagung-jagung di keningnya setelah ke sana kemari mencari motornya yang dia kira hilang.
"Ya Allah, untung nggak sido ilang (untung tidak jadi hilang)," kata April.
Kini April mengaku kerap tertawa geli mengingat kejadian itu. Dia ingat betapa panik dan emosi dirinya saat itu.
"Kalau diingat ya tetep nggak nyangka. Saking emosinya waktu itu kalau misal motorku ilang, aku udah siap mau bikin berita kurangnya keamanan lokasi parkir di PN Surabaya," kata April.
Dia mengakui dirinya sudah kapok dan tidak akan mengulangi lagi kejadian yang sama, keasyikan menulis berita dan mengobrol melebihi batas waktu jam pelayanan PN Surabaya.
"Ya wis lah, sekarang nggak mau lagi aku pulang magrib magrib pas liputan di PN, hahaha."
Kemekel merupakan salah satu rubrik khas detikJatim yang mengisahkan tentang sisi lucu dan kisah menggelitik sebuah peristiwa. Kemekel tayang setiap Selasa. Baca Kemekel di sini dan tetap setia membaca konten-konten menarik detikJatim!