Bingungnya Wati Saat Mobil Suaminya Sudah Pergi Padahal Dia Belum Naik

Kemekel

Bingungnya Wati Saat Mobil Suaminya Sudah Pergi Padahal Dia Belum Naik

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 03 Okt 2023 19:27 WIB
Angkringan di Jakarta dan Tangerang
Ilustrasi. Istri ditinggal suami di angkringan Kediri. (Foto: google review/istagram)
Surabaya -

Masih ingat kisah Adam, pemudik Jakarta-Kediri yang baru sadar istrinya Siti Aminah ketinggalan di Brebes saat sudah sampai di Pemalang? Kisah yang sama pernah dialami pasutri Surabaya.

Wati dan Dianto, pasutri yang tinggal di Surabaya Selatan mengalami itu pada Januari 2022 lalu. Saat itu mereka hendak pulang ke Surabaya setelah mengunjungi rumah orang tua di Kediri.

Sebelum berangkat ke Kediri, Wati mengusulkan kepada Dianto mengajak teman agar bisa bergantian mengemudi mobil. Dianto mudah ngantuk dan pandangannya kabur saat malam hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Takutnya kalau nyetir sendiri tidak ada temannya ngobrol gampang ngantuk, takut kenapa-kenapa di jalan. Saya minta ajak 1 temannya ikut," kata Wati kepada detikJatim, Sabtu (30/9/2023).

Dianto pun setuju. Dia mengajak teman akrabnya sejak duduk di bangku kuliah, Koko, warga Surabaya Barat. Gayung bersambut Koko setuju dan mereka pun pergi bersama ke Kediri.

ADVERTISEMENT

Setelah puas bersua dengan orang tua, saudara, dan warga desa asalnya, Wati, Dianto, dan Koko sepakat untuk pulang. Mulanya sebelum pulang mereka sekalian jalan-jalan di Kediri.

"Saat itu setelah Pandemi COVID-19, sudah tidak ada pembatasan, makanya kita pulang kampung sambil jalan-jalan di sekitaran Kediri," ujar perempuan berusia 62 tahun itu.

Tapi niat untuk jalan-jalan itu dibatalkan. Malam sudah semakin larut. Mereka pun memutuskan sekadarnya singgah di sebuah angkringan di kawasan Kunjang, Kediri sebelum tancap gas ke Surabaya.

Usai membayar makanan dan minuman di angkringan, Wati bermaksud ke apotek untuk membeli obat, sekalian beli jagung dan kedelai rebus untuk camilan selama perjalanan.

Wati pun meletakkan tas jinjing ke mobil sambil bilang ke Dianto dan Koko yang sudah berada di dalam mobil bahwa dia mau beli camilan. Tapi Dianto dan Koko sepertinya tidak mendengar.

Pintu mobil ditutup. Wati berjalan ke Apotek untuk membeli obat. Tapi pada saat yang sama Dianto merasa seluruh penumpang sudah lengkap. Tanpa ba bi bu dia pun tancap gas ke Surabaya.

Selama perjalanan itu Dianto dan Koko sudah asyik mengobrol di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan 50 hingga 60 km/jam. Sama sekali mereka tidak sadar bahwa Wati tertinggal.

Wati yang sudah balik ke angkringan pun cuma heran, kok mobilnya sudah tidak ada? Dia mengira, Dianto mau mengisi BBM dulu lalu kembali untuk menjemputnya.

"Karena di dekat situ kan ada pom bensin, saya kira isi bensin sama isi e-toll dulu. Lah kok ternyata malah bablas, saya ditinggal," kata Wati sambil tersenyum-senyum sendiri.

Perempuan itu baru cemas ketika dirinya sudah menunggu sekitar 15 menit dan suaminya belum juga kembali. Dia panik karena HP-nya ada di tas jinjing yang sudah dia masukkan ke mobil.

Untung saja dia ingat nomor telepon Dianto di luar kepala. Dia memutuskan untuk pinjam ponsel milik penjaga angkringan untuk menghubungi Dianto, suaminya.

"Mas, sampeyan iku nandi kok gak balik? Lah aku durung munggah mobil iki (Anda itu di mana kok tidak kembali? Nah saya belum naik mobil ini)," ujar Wati yang kali ini tak bisa menahan tawa.

Begitu mendapat telepon dari istrinya, Dianto melihat ke belakang. demikian halnya Koko. Betapa terkejut mereka karena Wati memang tidak ada di jok tengah mobil itu.

Seketika mereka putar balik. Padahal saat itu mereka sudah sampai di Gudo, Jombang yang jaraknya sekitar 6 km tapi harus ditempuh lebih dari 10 menit gegara ada perbaikan jalan.

Akhirnya, 30 menit berselang, Dianto dan Koko tiba di angkringan. Sontak saja mereka, para pelanggan angkringan, juga warga sekitar yang tahu kepanikan Wati tertawa terbahak-bahak.

"Jadi suami saya mengira saya sudah masuk setelah dengar saya tutup pintu, padahal cuma tas saya saja yang saya masukkan di mobil. Saya belum naik," kata Wati.

Wati mengatakan Dianto dan Koko keasyikan ngobrol sehingga lupa dengan sekitarnya. Dianto berdalih dirinya bukan lupa. Tapi dia mengaku salah persepsi.

Dia mengaku sempat mendengar suara Wati masuk ke mobil dan dia bahkan sempat mendengar istrinya itu menawarkan kepadanya untuk membelikan makanan ringan.

"Saya nggak lupa, ya saya kiranya (Wati) sudah masuk, saya nggak kroscek ke belakang, ya langsung gas saja," kata Dianto yang juga tak bisa menahan tawa.

Sejak saat itu Wati mencatat satu hal baru tentang suaminya. Dianto tak hanya mudah ngantuk dan pandangannya kabur saat malam hari, tapi sering nggak fokus kalau ada teman ngobrol yang asyik.

"Oalah, onok-onok ae, poleh dadi bahan guyonan karo hiburane wong akeh (ada-ada saja, malah jadi bahan candaan dan hiburan buat orang banyak)," pungkasnya.

Kemekel merupakan salah satu rubrik khas detikJatim yang mengisahkan tentang sisi lucu dan kisah menggelitik sebuah peristiwa. Kemekel tayang setiap Selasa. Baca Kemekel di sini dan tetap setia membaca konten-konten menarik detikJatim!




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads