Ngalam Mbois: Oneding, Hidup di Musik hingga Dorong Industri Kreatif Malang

Ngalam Mbois: Oneding, Hidup di Musik hingga Dorong Industri Kreatif Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 02 Jan 2023 11:22 WIB
Oneding saat bermain musik
Oneding hidup dari musik hingga dorong industri kreatif Malang. (Foto: Dok. Pribadi Oneding)
Malang -

Albertus Prima Karuniargo Oneding merupakan satu dari sekian banyak musikus yang mewarnai Malang Raya. Sejumlah karya musik yang ditelurkan pria berusia 37 tahun itu patut diacungi jempol.

Pria yang akrab disapa Oneding itu menjelaskan bahwa ketekunannya dalam bermusik sudah dipupuk sejak berada di bangku SMP kelas 2. Ia memiliki tekad untuk hidup dari musik dan siap dengan segala risikonya.

Sejak saat itu, Oneding terus mengasah keterampilannya dalam bernyanyi maupun memainkan alat musik. Pada tahun 2004, dia bersama teman-temannya membentuk sebuah band yang mengusung aliran alternatif pop rock.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ pertama kali menciptakan lagu melalui rekaman live studio yang kemudian dikemas dalam bentuk kaset tape. Hasil rekaman itu disebar secara gratis dulu," ujarnya saat ditemui detikJatim di kediamannya kawasan Sawojajar 2, Kabupaten Malang, Senin (2/1/2023).

Seiring berjalannya waktu, Oneding beralih dari band satu ke band lain. Hingga akhirnya pada 2011 dirinya masuk sebagai Adisional Keyboardist band pop-punk asal Malang Snickers and The Chicken Fighter (SATCF).

ADVERTISEMENT

"Di SATCF ini aku adisional keyboardist hingga ikut terus sampai sekarang. Selama di band ini aku mulai rutin manggung hingga ke daerah-daerah lain di luar Jawa. Paling jauh manggung di Batam," kata Oneding.

Selain menjadi salah satu personel SATCF, bapak dua anak itu juga mengembangkan solo project yang diberi nama 'Oneding'. Melalui solo project itu oneding menuangkan hasrat musiknya dalam sebuah karya lagu.

"Saat di SATCF, aku juga menjalankan solo project dan hasil lagunya aku upload di salah satu platform distribusi audio online dan situs web berbagai musik (soundcloud). Ternyata peminatnya lumayan banyak dan panggilan manggung mulai bermunculan," terangnya.

Sejumlah lagu yang menceritakan lika-liku kehidupannya terus bermunculan satu persatu melalui solo project-nya. Seperti lagu berjudul Menangis Riang, Membeku, Tertawa Terluka, dan masih banyak lagi.

Pilihannya untuk hidup berdampingan dengan musik itu terus bertahan karena dirinya merasa mendapatkan pengalaman-pengalaman baru seiring berkembangnya zaman. Titik jenuh yang biasa terjadi saat melakukan rutinitas tidak dirasakannya dalam bermusik.

"Ya mungkin yang membuat aku tidak merasakan titik jenuh karena inovasi musik mengikuti perkembangan zaman. Seperti apa yang aku lakukan dulu dalam bermusik berbeda dengan sekarang, sehingga di dunia musik ini selalu ada inovasi baru yang menarik," kata dia.

Sembari bermusik, Oneding juga aktif dalam mengembangkan dunia kreatif di Malang melalui sebuah wadah yang dibentuknya saat bekerja sama dengan salah satu brand rokok. Wadah itu diberi nama Kementerian Budaya Urban (Kemenbudur).

"Kemenbudur ini hadir sebagai medium lintas disiplin yang berupaya mewadahi aktivitas, baik individu maupun komunitas, dan pemetaan ide kreatif yang berkembang di masyarakat progresif Kota Malang dalam menumbuhkan iklim industri kreatif," kata dia.

Dari wadah tersebut, Oneding mencoba untuk memperkenalkan beragam kesenian maupun komunitas-komunitas kreatif yang lahir di Malang. Salah satunya adalah ecoprinting, sebuah teknik cetak dengan pewarna kain alami.

"Kami kenalkan komunitas maupun pegiat seni tersebut dalam sebuah workshop dan event besar. Tujuannya agar mereka bisa survive dan masyarakat bisa tahu bahwa di warga Malang memiliki beragam kreativitas yang menakjubkan," tuturnya.

Tentu tidak melenceng dari musik, Kemenbudur juga memberikan wadah bagi musisi baru dari Malang untuk memperkenalkan diri dan karya musik yang telah mereka buat.

"Jadi event yang dibuat biasanya menggabungkan antara komunitas, pameran seni dan panggung untuk band. Harapannya dengan adanya Kemenbudur, dunia kreatif di Malang bisa terfasilitasi dan semakin menggeliat," ucap Oneding.

Ia berpesan kepada para pelaku industri kreatif untuk terus belajar dan mengembangkan inovasi baru. Jangan takut untuk melebarkan sayap meng-explore setiap kreativitas yang dimiliki masing-masing individu.

"Perlu terus explore untuk menelurkan inovasi-inovasi baru dan rangkul siapapun yang menurut kalian sangat menginspirasi. Nggak perlu malu dan harus terus berinovasi, utamanya di seni musik ini," tandasnya.


Ikuti berita menarik lainnya di Google News.




(dpe/dte)


Hide Ads