Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong mendapat kesempatan untuk tampil di panggung mode. Di bawah arahan desainer asal Malang, Andy Sugix, para PMI berpartisipasi dalam ajang fashion yang diselenggarakan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Mei Foo, Hong Kong.
Andy tidak hanya melibatkan PMI sebagai model, tetapi juga sebagai make-up artist (MUA). Hal ini membuktikan bahwa talenta diaspora Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.
"Event tersebut bukan sekadar peragaan busana. Juga bentuk nyata apresiasi dan dukungan bagi PMI yang memiliki minat dan keterampilan pada bidang fashion," kata Andy kepada wartawan, Senin (3/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andy Sugix bukan sosok asing dalam kegiatan yang melibatkan PMI. Ia aktif mendukung berbagai acara seperti lomba kebaya, kompetisi make-up, hingga hunting foto bertema fashion. Menurutnya, PMI memiliki talenta luar biasa, tetapi sering kali tidak memiliki wadah yang tepat untuk mengekspresikan kemampuan mereka.
Pada event ini, Andy menggandeng PMI berbakat dalam bidang modeling, rias wajah, dan fotografi. Para MUA dari kalangan pekerja migran merias sesama PMI yang menjadi model, sementara sesi fotografi juga dikerjakan oleh mereka yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
"Biasanya kalau event fashion butuh panggung, pencahayaan, dan dana besar. Tapi kali ini kami memilih konsep minim budget, yaitu hunting photo session," ungkap Andy.
Andy memberikan dukungan dengan menyediakan pakaian rancangannya sendiri. Tema yang diusung dalam acara ini menampilkan tren fashion yang sedang populer di Indonesia.
"Jadi mereka pakai baju rancangan saya. Saya waktu itu membawa tren fashion sekarang, dan mengarahkan bagaimana sih make-up yang sedang tren di tahun ini di Indonesia. Karena bagaimanapun kiblat mereka dalam make-up itu tetap Indonesia," beber Andy.
Andy menambahkan, PMI tidak hanya membutuhkan keterampilan, tetapi juga dukungan moral dan pengakuan atas bakat mereka. Ia berharap acara fashion ini bisa membantu mereka dari sisi psikologis.
"Mereka sebenarnya bisa saja merias wajah sendiri atau berfoto sendiri, tapi ketika ada orang Indonesia yang mendukung, mereka lebih percaya diri. Mereka butuh apresiasi dan motivasi," ujarnya.
Selama event berlangsung, Andy mengaku mendapatkan pengalaman yang sangat berkesan. Ia merasa terharu melihat antusiasme PMI setelah mereka dirias dan mengenakan busana rancangannya.
"Saat mereka sudah full make-up, dengan hair-do yang rapi, mengenakan pakaian yang saya desain, saya melihat sendiri betapa mereka bangga dengan diri mereka. Saya takjub. Mereka sangat kompak dan antusias," tutur Andy.
Ia juga menekankan bahwa PMI di luar negeri memiliki semangat belajar yang tinggi dan selalu haus akan ilmu, kritik, serta saran yang membangun.
Karena itulah, Andy berkomitmen untuk terus mendukung mereka agar lebih percaya diri dan dapat mengembangkan bakat mereka, tidak hanya dalam pekerjaan utama, tetapi juga dalam bidang seni dan fashion.
Ngalam Mbois adalah rubrik spesial detikJatim yang mengupas seputar seluk-beluk, capaian, prestasi, dan kelokalan khas yang ada di Malang Raya. Ngalam Mbois tayang setiap hari Senin.
(hil/iwd)