Bela diri Sambo merupakan olahraga berat yang identik dengan laki-laki. Namun, hal itu tidak menjadi halangan bagi si cantik Refi Marinda untuk menekuni bela diri dari Rusia itu.
Bahkan, mahasiswi Institut Teknologi Nasional Malang (ITN) Malang tersebut telah berhasil meraih prestasi dengan menyabet medali perak dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Sambo Jawa Timur 2025 beberapa waktu lalu.
Refi sendiri memang sudah menekuni bela diri sejak lama. Bermula dari menjadi atlet Setia Hati Terate (SH Terate) hingga kini termotivasi untuk menekuni bela diri Sambo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motivasi untuk menekuni Sambo itu muncul setelah Refi melihat potensi dan peluang yang masih besar dalam Sambo. Terlebih, atlet Sambo wanita di Kota Malang masih minim.
"Kalau di silat sudah banyak SDM-nya. Kalau di sambo masih sedikit peminatnya sehingga masih banyak peluang," ujar perempuan asal Gorontalo yang kini ber-KTP Kota Malang tersebut, Senin (2/6/2025).
Refi mengakui, ia belum terlalu lama menekuni Sambo. Meski begitu, dia bersyukur pada debut pertamanya berhasil meraih perak dalam Kejurprov Sambo Jawa Timur 2025.
Dalam mempersiapkan diri menghadapi debut pertamanya, mahasiswi Teknik Geodesi S-1 ITN Malang angkatan 2022 itu berlatih intensif selama dua bulan sejak bergabung dengan KONI Kota Malang.
Selama menjalani latihan intensif itu, Refi sering sparing dengan teman laki-laki yang memiliki berat badan sama. Latihan ini menjadi salah satu faktor untuk Refi lebih percaya diri.
Ia bersyukur dari latihan intensif itu telah membuahkan hasil medali perak. Ke depan dia akan fokus berlatih untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX.
Sebagai informasi, Sambo adalah seni bela diri yang berasal dari Rusia. Sambo sendiri merupakan singkatan dari "SAMozashchita Bez Oruzhiya" (bela diri tanpa senjata).
Olahraga pertarungan ini mulai populer pada tahun 1940-an. Olahraga ini menggabungkan teknik dari jujitsu, judo, gulat, savate, dan tinju.
(irb/hil)