Ngalam Mbois: Mahasiswa UB Raih Medali Kejuaraan Kempo di Portugal

Ngalam Mbois: Mahasiswa UB Raih Medali Kejuaraan Kempo di Portugal

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 26 Mei 2025 15:00 WIB
Raka Natawijaya saat mengikuti ajang kejuaraan Kempo di Portugal
Raka Natawijaya saat mengikuti ajang kejuaraan Kempo di Portugal/Foto: Istimewa
Malang -

Raka Natawijaya Raharjo sukses meraih prestasi di ajang kompetisi internasional 21st World Kempo Championship yang digelar di Caldas da Rainha, Portugalz akhir April 2025.

Raka tampil sebagai salah satu anggota Tim National Federation Kempo Indonesia (NFKI) yang mewakili Indonesia di kejuaraan tersebut.

Kompetisi itu diikuti sekitar 3 ribu atlet yang berasal dari 74 negara daratan Eropa, Afrika, Asia dan Amerika. Meski belum meraih posisi puncak, mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya ini mengaku bangga atas pencapaian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raka Natawijaya saat mengikuti ajang kejuaraan Kempo di PortugalRaka Natawijaya saat mengikuti ajang kejuaraan Kempo di Portugal Foto: Istimewa

"Rasanya senang bisa naik podium, tapi ada rasa sedih juga karena belum bisa meraih juara satu," ungkap mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2024 ini, Senin (26/5/2025).

Raka sudah menekuni olahraga kempo sejak duduk di bangku kelas 7 SMP. Raka mengaku, tantangan terbesar yang ia hadapi bukan hanya di arena pertandingan, tetapi juga dalam membagi waktu antara latihan dan perkuliahan.

ADVERTISEMENT

"Ini pertama kali saya menjalani perkuliahan dan di semester ini aktivitas kampus sudah cukup padat. Manajemen waktu antara kuliah dan latihan terasa jauh lebih menantang dibanding saat masih SMA," ujarnya.

Selain itu, menjaga kondisi fisik dan mental jelang kejuaraan internasional juga menjadi ujian tersendiri.

"Banyak negara yang sebelumnya absen, kini ikut bertanding. Lawan-lawan sangat kuat, jadi saya harus menjaga fokus, stamina, dan berat badan agar tetap ideal saat hari H," tambahnya.

Meski awalnya hanya iseng mencoba bela diri ini, Raka kini menjadikan kempo sebagai hobi yang ia tekuni dengan serius. Ia berharap prestasinya dapat menjadi bentuk kontribusi untuk membanggakan keluarga dan almamater.

"Jangan takut untuk memulai dari nol. Tidak ada kata terlambat. Setiap orang pernah bingung di awal, tapi yang penting adalah kemauan untuk belajar dan tidak takut gagal," tuturnya.

"Gagal itu bagian dari proses tumbuh. Prestasi bukan tentang siapa yang tercepat, tapi siapa yang paling konsisten dan tidak menyerah," pesannya kepada generasi muda.




(mua/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads