Ngalam Mbois: Keindahan Batik Mojo Bermotif Garudeya Jadi Ikon Malang

Ngalam Mbois: Keindahan Batik Mojo Bermotif Garudeya Jadi Ikon Malang

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 20 Jan 2025 11:30 WIB
Pekerja saat membuat Batik Garudeya di rumah Batik Mojo Kepanjen, Kabupaten Malang (
Pekerja saat membuat Batik Garudeya di rumah Batik Mojo Kepanjen, Kabupaten Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Batik Mojo di Kepanjen, Kabupaten Malang memiliki ciri khas yang berbeda dengan batik lainnya. Sebab, batik ini memiliki motif garudeya. Motif ini terinspirasi dari relief Candi Kidal di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Pemilik Batik Mojo Kepanjen, Elok Evi Nurul Aini menjelaskan, batik garudeya adalah ikon Kabupaten Malang, bahkan setiap aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Malang disarankan agar memakai batik tersebut.

"Jadi Batik Garudeya sekarang menjadi icon Kabupaten Malang. Para ASN di Pemkab dianjurkan memakai batik garudeya," terang Evi kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Motif di batik Garudeya merupakan gabungan dari berbagai elemen khas Malang seperti bunga, kawung, kopi dan burung Garuda yang memiliki filosofinya masing-masing.

Bunga melambangkan keindahan, Kawung Singasari sebagai motif yang berkembang di Jawa Timur, kopi melambangkan kemakmuran, Garuda melambangkan pembebasan, perjuangan juga wujud bakti anak kepada ibunya.

ADVERTISEMENT

Evi menambahkan, peran pemerintah sangat membantu karena para ASN memakai batik garudeya.

"Sangat terbantu banyak yang membeli, karena para ASN diinstruksikan oleh Bupati Malang memakai batik garudeya," tambahnya.

Pekerja saat membuat Batik Garudeya di rumah Batik Mojo Kepanjen, Kabupaten Malang (Pekerja saat membuat Batik Garudeya di rumah Batik Mojo Kepanjen, Kabupaten Malang ( Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim

Evi menceritakan, ia dulunya ikut pelatihan-pelatihan membatik, sehingga terinspirasi membuat batik sendiri.

"Awalnya ikut pelatihan-pelatihan tahun 2019-an hingga sekarang dan alhamdulillah pesanan terus ada," terangnya.

Sementara itu, Shinta Nabila salah satu staf Batik Mojo mengatakan, batik garudeya dibanderol mulai Rp 75 ribu tergantung motif.

atik mulai Rp 175 ribu tergantung motifnya," tuturnya.

Shinta menjelaskan, untuk pemasaran Batik Mojo mengandalkan online dan offline. "Kalau offline kita sering ikut pameran, jadi banyak kenal dan online melalui sosial media," jelasnya.

"Yang beli juga dari luar kota seperti Nganjuk dan Mojokerto kita tinggal kirim," tambahnya.

Shinta menerangkan, dalam satu hari, pihaknya bisa membuat enam hingga tujuh batik. Namun, hal ini juga tergantung cuaca.

"Biasanya satu hari enam sampai tujuh kain batik tergantung cuaca, karena juga ada proses pengeringan," terangnya.

Batik motif garudeya sudah didaftarkan sertifikat Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) oleh Pemerintah Kabupaten Malang beberapa waktu lalu.

Selain menjadi karya motif kebanggaan khas Kabupaten Malang, juga direncanakan produksi batik Garudeya, yang nantinya diharapkan bisa menaikkan nilai dan kesejahteraan para pengrajin batik lokal Kabupaten Malang.

Ngalam Mbois adalah rubrik spesial detikJatim yang mengupas seputar seluk-beluk, capaian, prestasi, dan kelokalan khas yang ada di Malang Raya. Ngalam Mbois tayang setiap hari Senin.




(mua/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads