Saat ini, destinasi wisata telah memiliki beragam jenis, seperti wisata alam, wisata edukasi, dan wisata religi. Biasanya, tiap daerah punya destinasi wisata religi unggulannya, termasuk Sragen. Berikut ini daftar tempatnya.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, wisata religi bisa dimaknai sebagai destinasi yang memiliki kaitan dengan sejarah, tokoh, maupun tempat ibadah. Tentunya, sebutan wisata religi merujuk untuk semua agama, dari Islam hingga Konghucu.
Memilih wisata religi sebagai destinasi tujuan berlibur atau mengisi waktu senggang punya banyak kelebihan. Di antaranya adalah meningkatkan keimanan, menambah wawasan keagamaan, maupun menambah wawasan mengenai suatu budaya dan sejarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berencana mengunjungi wisata religi yang ada di wilayah Kabupaten Sragen? Di bawah ini detikJateng siapkan sejumlah rekomendasi tempatnya. Baca artikel ini sampai tuntas, ya!
Destinasi Wisata Religi Sragen
1. Makam Pangeran Samudera di Gunung Kemukus
Sesuai namanya, makam Pangeran Samudera terletak di Gunung Kemukus atau lebih tepatnya di Kebayanan II, Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Sragen, Pangeran Samudera adalah putra dari raja terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V, dengan seorang selir. Hingga sekarang, makamnya banyak dikunjungi peziarah. Terkhusus di malam Jumat Pon, waktu di mana sang pangeran wafat.
2. Taman Doa Santa Perawan Maria
Jika destinasi pertama biasa dikunjungi umat Islam, tempat wisata religi kedua ini selalu ramai dikunjungi umat Katolik. Lokasinya, sebagaimana informasi dari Google Maps, terletak di Ngrawoh, Pilangsari, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen.
Lebih lanjut, dikutip dari laman resmi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sragen, wisata religi ini diresmikan pada 2017 lalu. Taman ini terbagi menjadi tiga area sebagai perlambang tiga bentuk kehidupan, yakni kehidupan umat Allah yang berjuang, kehidupan umat Allah yang berziarah, dan kehidupan umat Allah yang mulia.
3. Makam Ki Ageng Srenggi
Kembali dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Sragen, objek wisata religi berikutnya adalah Makam Ki Ageng Srenggi. Lokasinya terletak di Sragen Lor, Nglorog, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen.
Gerbang kompleks pemakaman Eyang Srenggi akan bisa pengunjung kenali dengan mudah. Sebab, gerbangnya berbentuk gapura dengan dekorasi berupa gading melengkung menyerupai kubah. Di gapura tersebut, dengan jelas tertulis 'Makam Eyang Srenggi'.
4. Makam Pangeran Sukowati
Destinasi wisata religi berikutnya di wilayah Kabupaten Sragen adalah Makam Pangeran Sukowati. Lokasi persis makam ini adalah di Dusun Pengkol, Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Jika berangkat dari Kota Sragen, jaraknya kurang lebih 20 kilometer.
Dirujuk dari skripsi bertajuk Perancangan Buku Visual Bumi Sukowati sebagai Sejarah Berdirinya Kabupaten Sragen oleh Irsa Muhammad Safi'i dari STSRD VISI, Pangeran Sukowati memiliki nama lengkap Pangeran Adipati Mangkubumi Sukowati.
Sosoknya yang juga dikenal sebagai R Bagus Jambu adalah putra kesembilan dari Ki Ageng Pemanahan sekaligus merupakan menantu dari Panembahan Ronggo Sukowati. Sebagai informasi, Panembahan Ronggo Sukowati adalah raja Islam pertama di Madura.
Daya tarik Makam Pangeran Sukowati adalah adanya yoni yang terbuat dari batu andesit. Masyarakat percaya, bahwasanya, air di tengah yoni tersebut dapat digunakan sebagai obat penyakit. Tentunya dengan disertai permohonan akan kesembuhan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
5. Masjid dan Makam Joko Tingkir & Ki Kebo Kenongo
Kompleks masjid dan makam Ki Kebo Kenongo atau juga dikenal sebagai Kyai Ageng Butuh terletak di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Jaraknya, jika dihitung dari pusat pemerintahan Kabupaten Sragen, adalah sekitar 25 kilometer ke arah barat daya.
Masjid ini merupakan yang tertua di Kabupaten Sragen. Dalam sejarahnya, pada 10 Mei 1500 Masehi, masjid ini pertama kali digunakan untuk sholat Jumat dengan Kyai Ageng Butuh sebagai khatibnya.
Adapun beberapa makam yang ada di kompleks ini adalah makam dari beberapa sosok berikut ini:
- Joko Tingkir/Sultan Hadiwijaya
- Pangeran Tejowulan
- Ki Patih Monconegoro
- Ki Tumenggung Wurai
- Ki Tumenggung Wilomarto
Selain itu, di kompleks tersebut, terdapat pecahan gethek yang pernah dinaiki Joko Tingkir kala menyusuri Bengawan Solo. Potongan kayu tersebut dulunya ditunggangi sang sultan bersama Ki Ageng Biru dan Ki Ageng Majasta sebelum akhirnya tiba di Butuh.
6. Punden Tingkir Sangiran
Objek wisata religi selanjutnya adalah Punden Tingkir Sangiran yang berlokasi di Kebayanan II, Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Diringkas dari laman resmi Pemerintah Desa Krikilan, lokasinya mudah dijangkau, hanya sekitar 10 kilometer dari Kota Solo atau 30 kilometer dari Kota Sragen.
Awalnya, tempat ini hanya dikunjungi peziarah karena adanya petilasan Joko Tingkir dan makam kuno pengikutnya. Bila ingin mengunjungi petilasan Joko Tingkir, detikers harus mendaki 101 anak tangga. Beruntungnya, di sepanjang jalan pendakian, disediakan gazebo untuk beristirahat.
Kini, selain bisa dikunjungi untuk berwisata religi, Punden Tingkir juga menyediakan taman bunga untuk spot foto yang menarik. Selain itu, ada juga perahu bambu dan kincir angin yang akan memperindah hasil fotomu.
Demikian 6 wisata religi di Sragen yang bisa detikers kunjungi saat liburan. Semoga bermanfaat ya, Lur!
(akd/akd)