Filosofi Batik Sukowati Khas Sragen yang Terinspirasi dari Situs Purbakala

Filosofi Batik Sukowati Khas Sragen yang Terinspirasi dari Situs Purbakala

Anindya Milagsita - detikJateng
Senin, 16 Sep 2024 16:00 WIB
Ilustrasi Batik
Ilustrasi Batik (Foto: Shutterstock)
Sragen -

Batik Sukowati merupakan warisan budaya yang berasal dari Kabupaten Sragen. Motif dari batik ini memiliki filosofi mendalam yang berkaitan dengan situs purbakala yang ada di sana.

Mengutip dari laman resmi DPMPTSP Kabupaten Sragen, dijelaskan bahwa Kabupaten Sragen merupakan salah satu sentra produksi batik terbesar yang ada di Indonesia. Meskipun pada awalnya batik Sragen memiliki kemiripan dengan batik Surakarta, tetapi dalam perkembangannya batik Sragen dapat membentuk ciri khas tersendiri yang berbeda dengan batik-batik dari daerah lain.

Salah satunya ada motif batik Sukowati atau disebut juga sebagai parang Sukowati yang menjadi ikon bagi Kabupaten Sragen. Selain menampilkan motifnya yang khas, batik Sukowati juga menyimpan filosofi tersendiri yang berkaitan dengan situs purbakala yang bernama Sangiran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenal Batik Sukowati Khas Sragen

Seperti namanya, batik Sukowati ternyata berasal dari sebutan lain bagi Kabupaten Sragen. Hal ini seperti diungkap dalam jurnal 'Perancangan Batik Sukowati dengan Sumber Ide Fosil Gading Gajah Sangiran' karya Yuyun Norkholifah bahwa batik sukowati merupakan batik khas Sragen yang menonjolkan ciri khas dari daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dikatakan dalam jurnal 'Identitas Lokal dalam Batik Parang Sukowati' oleh Nanang Rizali dan Bani Sudardi, batik parang Sukowati adalah wujud dari perkembangan identitas lokal Sragen. Kehadiran batik ini dianggap sebagai perpaduan yang harmonis dari unsur tradisi budaya asal dua daerah berbeda, yaitu Surakarta dan Sragen.

Tidak hanya itu saja, batik Sukowati juga menjadi identitas lokal yang dimiliki oleh Kabupaten Sragen. Hal ini tidak terlepas dari peran Museum Sangiran yang merupakan sebuah situs purbakala di Sragen yang menjadi awal dari munculnya batik Sangiran. Kemudian perkembangan batik asal Sragen membuat batik Sangiran tersebut bertransformasi menjadi batik Sukowati atau batik parang Sukowati yang dikenal saat ini.

Filosofi Batik Sukowati yang Terinspirasi dari Situs Purbakala

Lantas seperti apa filosofi yang terkandung di dalam motif batik Sukowati? Merujuk dari jurnal 'The Identity of Socio-Cultural Dynamics in Sangiran Batik' yang ditulis oleh Bani Sudardi, batik sukowati atau batik parang sukowati berkaitan erat dengan situs Sangiran yang ada di Sragen.

Motif batik Sukowati memadukan motif tradisional batik khas Keraton Surakarta dengan motif abstraksi hias yang berasal dari ikon Kabupaten Sragen yaitu Sangiran. Tidak hanya menjadikannya sebagai batik identitas daerah, batik Sukowati juga menjadi sebuah karya batik yang menyimpan filosofi mendalam tentang berbagai hal yang dapat dijumpai di Kabupaten Sragen.

Setidaknya terdapat enam elemen yang membentuk batik Sukowati. Berikut uraian elemen-elemen batik Sukowati beserta dengan filosofinya:

1. Liukan Parang Modern

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, batik Sragen masih memiliki kaitan yang erat dengan batik Keraton Surakarta. Hal inilah yang membuat terdapat likuan parang modern yang dapat terlihat pada batik Sukowati. Elemen ini memiliki filosofi bahwa kehidupan masyarakat di Sragen digambarkan sangat dinamis.

2. Gerbang Gading Gajah Purba

Tidak hanya liukan parang modern, terdapat gerbang gading gajah purba yang menjadi ikon Situs Sangiran. Masyarakat yang mengunjungi situs tersebut akan melihat sepasang gading gajah purba di bagian gerbang masuknya. Ini sekaligus menunjukkan identitas Kabupaten Sragen dengan Situs Sangiran yang ikonis.

3. Pendopo

Kemudian ada juga elemen pendopo yang mewakili lokasi penting di Kabupaten Sragen. Dikatakan bahwa pendopo menjadi pusat pemerintahan yang dapat dijumpai di daerah tersebut.

4. Flora dan Fauna

Ada elemen lainnya dengan penggambaran flora yang dapat dijumpai di Kabupaten Sragen. Tidak hanya itu saja, ada juga burung Branjangan yang diketahui merupakan fauna identitas dari Kabupaten Sragen.

5. Masyarakat yang Membatik

Tidak hanya beberapa identitas lokal Sragen yang dapat dijumpai pada motif batik parang Sukowati, terdapat juga penggambaran masyarakat yang membatik. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, Sragen menjadi salah satu sentra batik di Indonesia. Adapun kawasan industri batik yang cukup kondang di Kabupaten Sragen adalah Kecamatan Kliwonan.

6. Warna Dasar Coklat Muda

Selain terbentuk dari elemen-elemen tadi, terdapat juga pilihan warna batik Sukowati yang menggambarkan ciri khas dari Sragen. Adapun warna yang dimaksud adalah coklat muda yang mewakili tanah pertanian subur di wilayah Sragen.

Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai filosofi batik Sukowati khas Sragen yang berkaitan dengan Situs Sangiran. Semoga informasi ini menambah wawasan bagi detikers, ya.

(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads