Destinasi wisata di Kabupaten Magelang, bukan hanya Candi Borobudur saja. Masih banyak candi lain yang bisa dikunjungi wisatawan. Salah satunya Candi Asu yang berada di wilayah Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun.
Pengelolaan maupun perawatan Candi Asu berada di bawah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah. Di Candi Asu tidak ada tiket masuk alias gratis.
"Di kompleks Candi Sengi ini ada tiga candi yaitu Candi Asu, Pendem dan Lumbung," kata Juru Pelihara Kompleks Candi Sengi, Jumat, saat ditemui di lokasi, Rabu (5/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Candi Lumbung sebagai tempat untuk peribadatan kalau mau panen pada zaman dahulu. Terus kalau Candi Pendem adalah candi pertimah atau candi bumi waktu mau menggarap sawah atau orang membuat selametan. Candi Asu ini ada beberapa versi," imbuh Jumat.
![]() |
Menurut Jumat, dulunya ada patung Dewi Nandi yang sudah aus dan kecil. Arca tersebut awalnya dikira berbentuk anjing (asu dalam Bahasa Jawa) oleh warga setempat.
"Terus aso sendiri diambil dari Sansekerta, itu bahasa aswa tempat peristirahatan atau candi untuk ngaso," tutur Jumat. Dia menyebut arca Nandi hilang sekitar tahun 1970-an.
Meski gratis, jumlah pengunjung Candi Asu tidak menentu. Candi Asu juga sering menjadi tempat penelitian. "Di sini gratis. Jarak Candi Asu dengan Candi Lumbung sekitar 300-an. Demikian juga dengan Candi Pendem," ujar Jumat.
Candi Lumbung Direlokasi
Keberadaan Candi Lumbung dulunya di sebelah kanan tebing Sungai Pabelan. Kemudian sekitar tahun 2010 dan 2011 terjadi banjir lahar dingin. Banjir lahar dingin tersebut membuat keberadaan Candi Lumbung tergerus. Untuk itu, terus dilakukan relokasi untuk penyelamatan.
"Dulu (Candi Lumbung) di tepi Kali Pabelan. Tahun 2010 dan 2011 itu lahar dingin di tebing sungai pabelan maka itu direlokasi ke Dusun Tlatar," pungkasnya.
Baca juga: Sekaten Jogja, Dulu dan Kini |
(dil/aku)