Polresta Magelang Periksa Pembuat Video AI 'Ajak Umrah ke Candi Borobudur'

Polresta Magelang Periksa Pembuat Video AI 'Ajak Umrah ke Candi Borobudur'

Eko Susanto - detikJateng
Kamis, 12 Jun 2025 11:42 WIB
Terduga pembuat video AI soal umrah ke Candi Borobudur dibawa penyidik masuk mobil ke Polresta Magelang, Kamis (12/6/2025).
Terduga pembuat video AI soal 'umrah ke Candi Borobudur' dibawa penyidik masuk mobil ke Polresta Magelang, Kamis (12/6/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Pria yang disebut sebagai pembuat video Artificial Intelligence (AI) tentang Candi Borobudur dengan membawa-bawa soal umrah, mendatangi kantor Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang. Setelah itu dia diperiksa di Polresta Magelang.

Pantauan detikJateng, pria berinisial YH itu mendatangi kantor Disparpora Magelang sekitar pukul 09.30 WIB. Pria berambut gondrong itu memakai baju batik dan celana panjang hitam.

Dia lalu menuju ruang pertemuan di bagian belakang gedung Disparpora. Pertemuan yang dihadiri sejumlah pihak itu berlangsung tertutup. Sekitar pukul 10.07 WIB, YH keluar dari ruang pertemuan dengan didampingi petugas dari Polresta Magelang. Dia lalu naik mobil ke Polresta Magelang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Disparpora Kabupaten Magelang, Mulyanto mengatakan pria tersebut mengakui telah membuat konten video AI yang jadi viral dan kini telah melakukan take down di medsosnya.

"Beliau sudah menyampaikan di depan (petugas) Polresta, Kesbang, dan PT Taman Wisata Borobudur. Prinsip kami ketika yang bersangkutan sudah dengan niat baik tentunya kami menjembatani yang telah disampaikan. Intinya minta maaf dan sudah ngedrop (take down) terkait dengan kontennya," kata Mulyanto kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

ADVERTISEMENT

"Kemudian membuat sanggahan (video klarifikasi) terkait dengan kontennya itu sendiri. Sehingga beliau sudah merasa bahwa semuanya dinetralisir, apalagi sudah datang ke sini karena niat baik itu," sambung Mulyanto.

Dalam pertemuan, kata Mulyanto, YH mengaku membuat video itu dengan teknologi AI dan menguploadnya di media sosial.

"Sempat tadi saya tanyakan apakah ada pesanan? Disampaikan tidak, sehingga beliau pribadi. (Sudah) Minta maaf," kata Mulyanto.

Mulyanto menambahkan, Disparpora Magelang juga sudah membuat video terkait hal tersebut.

"Candi Borobudur kewenangan pemerintah pusat yang dikelola Museum Cagar Budaya dan PT Taman Wisata Borobudur," tegasnya.

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Magelang AKP La Ode Arwansyah mengatakan pria tersebut setelah dari Disparpora langsung dibawa ke Polresta Magelang untuk dimintai keterangan.

"Sedang kami mintai keterangannya. Betul (sebagai saksi)," kata La Ode.

Pada hari ini, kata La Ode, penyidik juga meminta keterangan saksi ahli.

"Pendapat ahli ITE (Informasi Transaksi Elektronik) sudah ada (dimintai keterangan) dan besok rencana ke Semarang (ahli bahasa)," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI, Abdullah meminta kasus video viral terkait ajakan 'umrah' ke Candi Borobudur itu diusut tuntas.

"Kita keluh kesah terutama barusan kemarin viral masalah Borobudur umrah-umrah itu. Minta tolong diusut tuntas, kalaupun ada pelaku yang harus ditindak, ya ditindak tegas," kata Abdullah saat bertandang ke Polresta Magelang, Senin (9/6/2025).

"(Video viral) Ya diusut tuntas karena video itu potensi memecah belah umat dan keberagaman. Bedakan antara budaya dan agama harus jelas, apalagi potensi memecah belah kan di zaman sekarang agak sensitif juga," sambungnya.

Dilansir detikNews, dalam video AI itu, terlihat anak perempuan dengan latar candi Borobudur. Video itu mulanya membahas terkait keris, bakar kembang kemenyan.
Selanjutnya, video itu membahas leluhur yang mewariskan tanah suci. Pada bagian ini perempuan dalam video buatan AI itu berbicara dengan latar Candi Borobudur.

Video itu kemudian menyinggung orang yang ingin ke tanah suci harus membayar puluhan juta dan sampai antre. Video AI itu lalu menggunakan kata 'umrah'. Dia mengajak 'umrah' ke sejumlah candi, termasuk Candi Borobudur.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads