Sejumlah sekolah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali ditutup imbas Corona atau COVID-19. Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah tersebut untuk sementara dihentikan dan diganti pembelajaran dari rumah (BDR).
Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengungkapkan total ada empat sekolah terdiri dari 2 SD dan 2 SMA di kabupaten ini menghentikan kegiatan PTM karena ada siswa yang positif Corona. Selain itu ada delapan rombongan belajar atau kelas di beberapa sekolah juga tak melaksanakan PTM untuk sementara waktu karena hal yang sama.
"Ya jadi untuk sekolah yang sekarang harus BDR ada dua SD dan dua SMA. Sedangkan yang untuk tingkat rombongan belajar atau kelas ada empat SD, tiga SMP dan satu SMA," ungkap Baning dalam jumpa pers di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Jumat (29/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baning menjelaskan total siswa dan tenaga pendidik yang terkonfirmasi positif itu berjumlah 36 orang. Rinciannya 33 siswa dari tingkat SD-SMA sederajat dan tiga tenaga pendidik. Semua penderita dalam kondisi tanpa gejala.
"Kalau jumlah yang positif ada empat di tingkat SMP, 10 tingkat SMA, dan 22 tingkat SD. Jadi totalnya 36 dengan tiga di antaranya merupakan tenaga pendidik," jelas Baning.
Baning menerangkan temuan kasus positif ini merupakan bagian dari program surveilans PTM yang menyasar siswa dan tenaga pendidik tingkat SD-SMA sederajat di Kulon Progo. Digelar sejak sepekan lalu, total sudah ada 1.704 sampel terperiksa.
Dimungkinkan jumlah kasus bisa bertambah mengingat program ini masih berlangsung hingga 2 Agustus mendatang. "Sesuai rencana surveilans PTM ini akan berakhir tanggal 2 Agustus meskipun ada beberapa sekolah yang menunda," ucapnya.
Menurutnya, adanya kasus positif Corona di lingkungan sekolah menandakan bahwa penerapan protokol kesehatan selama PTM mulai kendor. Hal ini juga berdasarkan hasil pengamatan pihaknya di beberapa sekolah sampel, di mana terdapat siswa bahkan tenaga pendidik tidak mengenakan masker.
"Ada temuan seperti itu. Memang sekarang cenderung kendor prokesnya. Kami sudah melakukan pengamatan di sekolah-sekolah dan hasilnya ya itu tadi ada beberapa pelanggaran prokes," jelasnya.
Baning mengatakan adanya temuan kasus positif baru di lingkungan sekolah ini menambah jumlah kasus aktif di Kulon Progo. Sempat nihil selama beberapa pekan, sekarang total kasus aktif di kabupaten berjuluk Bumi Binangun itu kembali meninggi dengan jumlah saat ini mencapai 55 kasus.
"Ya, jadi per kemarin saja ada penambahan 16 kasus, semua ini dari PTM. Sehingga total kasus kita per kemarin sebanyak 7.207. Adapun yang aktif 55 dan meninggal 101," ujarnya.
Atas hal itu, Baning kembali mengingatkan kepada masyarakat Kulon Progo untuk tetap mentaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Masyarakat tidak boleh lengah, meski kasus Corona dalam beberapa waktu terakhir mulai melandai.
"Dalam kondisi ini dimohon masyarakat tetap mentaati prokes karena Covid masih ada. Untuk keluarga yang punya anggota memiliki komprbid dan lansia harus dikperketat penggunaan maskernya," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Target Vaksin Belum Tercapai
Di samping itu, Dinkes Kulon Progo juga terus menggenjot target vaksinasi khususnya dosis ketiga atau booster. Sejauh ini capaian vaksin booster di Kulon Progo baru menembus 28,16 persen atau baru 106.134 orang dari total penduduk Kulon Progo wajib vaksin sebanyak 378.177. Jumlah ini juga masih jauh di bawah target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yakni 50 persen pada Juli 2022.
"Kami juga masih mengupayakan vaksin booster. Untuk dosis tiga sendiri kita baru 28,16 persen dari target Menkes pada Juli 2022 ini harus 50 persen. Jadi kita masih kurang. Padahal vaksin ini diperlukan untuk menekan penambahan kasus baru," ujar Baning.
Baning mengatakan belum tercapainya target vaksin booster di Kulon Progo disebabkan karena masih rendahnya kesadaran masyarakat mengikuti program itu. Karena itu pihaknya menggandeng sejumlah pihak untuk bisa menggaet banyak masyarakat ikut divaksin.
"Minat masyarakat di kita memang masih rendah ya, jadi perlu banyak pihak yang terlibat, beberapa di antaranya kami andalkan pemerintah desa, polisi, TNI bahkan sampai Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) DIY," jelasnya.
Ditemui terpisah, Koordinator Binda DIY, Wury Atmaja membenarkan bahwa pihaknya turut terlibat dalam upaya menuntaskan target vaksinasi di Kulon Progo. Adapun untuk vaksin dosis ketiga ini, pihaknya fokus menyasar masyarakat pelosok yang jauh dari sentra vaksin.
"Sudah beberapa kali kami ikut terlibat, dan sekarang masih berlangsung. Di kita fokus menyasar masyarakat di pelosok-pelosok yang jauh sentra vaksin, seperti pinggir pantai, hutan dan area perbukitan," ujar Wury.
Wury mengatakan lokasi terbaru yang disasar pihaknya adalah di Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih dan Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang. Di dua lokasi yang terletak jauh dari pusat kota ini pihaknya menargetkan bisa menyasar sedikitnya 500 warga untuk divaksin.
"Di dua lokasi itu kami targetkan 500 warga bisa divaksin. Misal masih kurang, kami juga terjunkan tim khusus melakukan vaksin dari rumah ke rumah, dengan sasarannya lansia dan disabilitas," jelasnya.