Sejak menjadi mahasiswa Sastra Jawa di Universitas Gajah Mada, Bambang Sunarto sangat mencintai bahasa dan naskah kuno. Bambang kini menjadi salah seorang pengelola di Kawedanan Widya Budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ini kisahnya.
Dikutip dari situs kratonjogja.id, Rabu (1/3/2023), Kawedanan Widya Budaya adalah tempat Keraton Jogja mengelola bahan kepustakaan mulai dari surat, majalah, buku, hingga naskah lama (manuskrip). Widya Budaya berhubungan erat dengan sejarah dan pengetahuan mengenai budaya Jawa. Oleh karena itu, dibutuhkan orang yang ahli dalam mengelolanya. Salah satunya Bambang Sunarto.
Sebelum bekerja di Kawedanan Widya Budaya, Bambang menjadi salah satu pegawai di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY. Setelah kontraknya selesai, ia diangkat menjadi abdi dalem dan menyandang nama paring Dalem Mas Kintaka Sunarta yang berpangkat jajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini Mas Jajar Kintaka dipindahkan ke golongan kapujanggan. Sebab, berbekal ilmu filologi yang dia peroleh ketika kuliah, dia mampu mengalihbahasakan manuskrip lama yang kebanyakan ditulis dalam huruf Jawa.
Aktivitas Mas Jajar Kintaka di Widya Budaya
Kawedanan Widya Budaya menyimpan hampir seluruh arsip sejak Keraton Jogja didirikan. Ada sebagian arsip yang mengalami kerusakan. Bambang bertugas mendata, mengidentifikasi, dan merapikan, dan menuliskannya ke katalog. Jika ada arsip yang rusak, dia serahkan ke bagian restorasi untuk diperbaiki.
Tak hanya golongan pustaka, kintaka, dan kapujanggan, Widya Budaya juga membawahi beberapa golongan lain seperti pasinaon dan upacara. Sehingga Abdi Dalem Widya Budaya turut terlibat dalam Hajad Dalem.
Mas Jajar Kintaka hampir pernah terlibat di semua Hajad Dalem Keraton, misalnya Garebeg, Labuhan, dan Siraman Pusaka. Abdi Dalem Widya Budaya kadang juga ditugaskan untuk membantu kawedanan lain dalam melakukan pengarsipan.
"Kami mempersiapkan ubarampe, misalnya pas siraman butuh kain atau apa, itu Widya Budaya yang menyiapkan. Daun-daun atau bunga, itu juga Widya Budaya yang menyiapkan," kata Mas Jajar Kintaka Sunarta, dikutip dari kratonjogja.id pada Rabu (1/3/2023).
Suka duka kerja di keraton ada di halaman selanjutnya.