Setidaknya ada 21 upacara adat Jawa Tengah yang masih dilestarikan umat muslim Jawa. Dikutip dari buku Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa karya KH Muhammad Sholikhin (Penerbit Narasi, 2010), berikut daftar jadwal pelaksanaannya beserta menu sajian utama dan maksud serta tujuannya.
1. Malam 1 Suro
- Sajian utama: nasi tumpeng atau ambeng disertai lauk sayur dan gorengan rempah-rempah.
- Maksud dan tujuan: Memperingati malam tahun baru dan bersyukur masih dikaruniai tambah usia.
2. Tanggal 8 Suro (siang)
- Sajian utama: Bubur manggul (manggulan).
- Maksud dan tujuan: Memperingati dan mensyukuri selamatnya Nabi Nuh dari bencana banjir, sehingga eksistensi manusia tetap terjaga sampai sekarang.
3. Tanggal 10 Suro
- Sajian utama: Nasi tumpeng "rasul", ingkung ayam, pisang raha, dan aneka jajan pasar.
- Maksud dan tujuan: Peringatan yaum al-anbiya (hari para Nabi). Bersyukur dan berterima kasih atas keselamatan dan keberadaan para Nabi yang memberi petunjuk mulia bagi manusia.
4. Malam tanggal 27 Suro
Sajian utama: Nasi tumpeng 'rasul' dan ingkung ayam.
Maksud dan tujuan: Peringatan haul Kiai Siroj yang telah berdakwah di Solo, Jogja, dan sekitarnya.
5. Selasa atau Jumat Kliwon bulan Safar (siang)
- Sajian utama: Nasi tumpeng 'rasul', ingkung ayam, pisang raja, dan aneka jajanan pasar.
- Maksud dan tujuan: Bersyukur atas nikmat Allah yang telah mengaruniakan berbagai mata air (air kehidupan) bagi manusia.
6. Malam Jumat Pahing Bulan Safar
- Sajian utama: Nasi tumpeng disertai lauk sayur dan gorengan rempah-rempah.
- Maksud dan tujuan: Peringatan wafatnya Ki Ageng Gribig (Jatinom, Klaten) yang berjasa menyebarkan Islam di Surakarta dan sekitarnya.
7. Malam Rabu Terakhir Bulan Safar
- Sajian utama: Nasi tumpeng, lauk sayur, dan gorengan rempah-rempah.
- Maksud dan tujuan: Peringatan 'Rebo Wekasan', berterima kasih kepada Allah yang telah memberikan berbagai jenis penjagaan kepada manusia dalam bentuk malaikat dan sejenisnya.
8. Malam tanggal 12 Rabiul Awal
- Sajian utama: Nasi tumpeng 'rasul', ingkung ayam, dan kedelai hitam.
- Maksud dan tujuan: Syukuran kelahiran Nabi dan khataman kitab Al-Maulid.
9. Tanggal 12 Rabiul Awal (siang)
- Sajian utama: Nasi tumpeng, sayur, rempah-rempah dan jajanan pasar.
- Maksud dan tujuan: Peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, bersyukur atas kehadirannya, dan memohon syafaat Nabi kepada Allah.
11 upacara adat muslim Jawa lainnya silakan baca di halaman berikutnya...
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10. Tanggal 12 Rabiul Akhir
- Sajian utama: Nasi tumpeng 'rasul', ingkung ayam, dan kedelai hitam.
- Maksud dan tujuan: Peringatan wafat (haul) Syaikh Abd al-Qadir al-Jilani, ikon spiritual muslim Jawa.
11. Malam Tanggal 27 Rajab
- Sajian utama: Nasi tumpeng 'rasul', ingkung ayam, dan kedelai hitam.
- Maksud dan tujuan: Tasyakuran dan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad yang melahirkan salat lima waktu. Memohon kepada Allah agar menjadi ahli ibadah.
12. Malam tanggal 15 Bulan Syaban (Ruwah)
- Sajian utama: Nasi tumpeng, sayur santan, aneka rempah-rempah goreng. Disebut ritual 'Punggahan'.
- Maksud dan tujuan: Peringatan Nisfu Syaban yang diyakini sebagai malam dinaikkannya seluruh catatan amal manusia dalam setahun. Memohon kepada Allah agar menjadikan catatan perbuatan menjadi baik dan amalnya diterima.
13. Mulai tanggal 15-27 Syaban (Ruwah)
- Sajian utama: Segala jenis kue, jajanan pasar, rempah-rempah, dan buah-buahan.
- Maksud dan tujuan: Kenduri Pesadranan di aula atau lapangan areal permakaman masyarakat. Setelah kenduri, dilanjutkan dengan silaturahmi ke rumah-rumah penduduk.
14. Malam tanggal 17 Ramadan
- Sajian utama: Nasi tumpeng, sayur santan, dan rempah-rempah.
- Maksud dan tujuan: Memperingati dan mensyukuri atas diturunkannya ayat suci Al Qur'an sebagai pedoman hidup manusia.
15. Malam tanggal 21 Ramadan
- Sajian utama: Nasi tumpeng, sayur santan, dan rempah-rempah.
- Maksud dan tujuan: Kenduri 'Selikuran', mensyukuri bahwa puasanya telah memasuki 10 hari terakhir, sebagai awal dari itqun minannar (selamat dari api neraka).
16. Malam Tanggal 27 Ramadan
- Sajian utama: Nasi tumpeng rasul, ayam, kedelai hitam.
- Maksud dan tujuan: Selamatan 'Lailatul Qodar', memohon kepada Allah agar diberikan berkah melalui kemuliaan Lailatul Qodar sehingga dapat menjadi bagian dari insan kamil.
17. Malam tanggal 1 Syawal
- Sajian utama: Apem, ketan, dan sejenisnya. Disebut juga ritual 'Pudunan'.
- Maksud dan tujuan: Selamatan dan syukuran telah diselesaikannya puasa 29-30 hari selama Ramadan. Ini adalah malam turunnya rahmat dan ampunan Allah.
18. Tanggal 1 Syawal pagi setelah Idul Fitri
- Sajian utama: Nasi Ambeng dan telur dadar.
- Maksud dan tujuan: Kenduri tanda syukur atas datangnya lebaran dan sebagai simbol diharamkannya puasa pada hari itu.
19. Tanggal 8 Syawal
- Sajian utama: Ketupat.
- Maksud dan tujuan: Perayaan lebaran ketupat, yaitu hari terakhir 'silaturahmi lebaran' yang berlangsung selama 8 hari.
20. Malam tanggal 10 Zulhijah
- Sajian utama: Nasi tumpeng dan rempah-rempahan.
- Maksud dan tujuan: Selamatan lebaran Besar atau haji.
21. Tanggal 10 Zulhijah pagi setelah Idul Adha
- Sajian utama: Nasi Ambeng, sayur, dan telur dadar.
- Maksud dan tujuan: Peringatan hari raya haji dan kurban. Berdoa kepada Allah agar mendapatkan berkah kemabruran haji dan kurban.
Halaman 2 dari 2