Lagu Lingsir Wengi dan Maknanya, Benarkah untuk Panggil Hantu?

Lagu Lingsir Wengi dan Maknanya, Benarkah untuk Panggil Hantu?

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 20 Agu 2022 05:01 WIB
Sukap Jiman sang pencipta lagu Lingsir Wengi. Sukap kini sakit stroke dan lumpuh.
Sukap Jiman, sang pencipta lagu Lingsir Wengi. Foto: dok. keluarga
Solo -

Lagu Lingsir Wengi diciptakan oleh seniman asal Solo, Sukap Jiman, sejak tahun 1995. Lagu berbahasa Jawa itu diciptakan untuk mengungkapkan kerinduan Sukap pada Waliem, istrinya yang telah meninggal dunia. Namun, lagu romantis tersebut belakangan ini mengalami pergeseran makna karena disebut-sebut untuk memanggil kuntilanak. Berikut kisahnya.

Mengenang Sukap Jiman

Sukap Jiman lahir pada 10 Oktober 1935. Sebelum menciptakan lagu Lingsir Wengi yang dipopulerkan oleh penyanyi Nurhana hingga Didi Kempot, Sukap Jiman adalah seorang musisi jalanan. "Bapak saya itu dulunya pengamen keliling ke berbagai kota, sekitar tahun 1970-an," kata anak tertua Sukap, Nursamisri pada Senin (22/11/2021), dikutip dari detikNews.

Sebagai pengamen, Sukap Jiman sering menciptakan lagu sendiri. Meski lagu Lingsir Wengi ciptaannya mulai naik daun sejak dibawakan Nurhana, Sukap Jiman tetap menekuni pekerjaannya sebagai pengamen jalanan hingga tua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukap Jiman terpaksa 'gantung gitar' setelah mengalami gejala stroke hingga lumpuh. Semenjak jatuh sakit, Sukap Jiman dirawat oleh Nur di Kebon Baru, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Setelah berjuang menahan sakit selama tiga tahun, Sukap Jiman meninggal dunia pada Minggu (16/1/2022) pagi. Sukap dimakamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Widorsari, Kartasura, Sukoharjo.

ADVERTISEMENT

Tentang Lagu Lingsir Wengi

Saat ditemui detikNews di rumah anaknya di Kartasura Sukoharjo pada Senin (22/11/2021), Sukap Jiman menceritakan hal ihwal lagu Lingsir Wengi ciptaannya. "Lagu itu saya ciptakan pada tahun 1995, saat saya berusia 65 tahun," kata Sukap dikutip dari detikNews.

"Itu saat saya merasakan puber kedua, pengalaman pribadi saya. Semua lagu yang saya tulis adalah pengalaman pribadi," tuturnya sembari tertawa. "Dua hari saya ciptakan lagu itu, itu mengisahkan kerinduan seorang kekasih. Hingga malam hari yang sunyi belum bisa tidur," imbuh dia.

Meski menderita stroke yang menyebabkannya lumpuh dan hanya terbaring di tempat tidur, Sukap Jiman masih terus berkarya. "Total sudah ada delapan lagu yang saya ciptakan, belum ada yang saya jual. Semuanya masih menjadi hak milik saya," ungkapnya.

Selain Lingsir Wengi, lagu ciptaannya itu berjudul Mendung Sore, Dudu Bondho Rojo Brono, dan beberapa lagu berbahasa Jawa lainnya.

Lirik lagu Lingsir Wengi dan versi horornya silakan baca di halaman selanjutnya...

Lirik Lagu Lingsir Wengi dan Artinya

Lingsir wengi / Sepi durung biso nendro / Kagodho mring wewayang ngreridhu ati

(Saat menjelang tengah malam / Sepi belum bisa tidur / Tergoda dengan bayangmu di dalam hati)

Kawitane mung sembrono njur kulino / Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno / Nanging duh tibane aku dhewe kang nemahi / Nandang bronto kadhung loro / Sambat, sambat sopo?

(Awal mulanya cuma bercanda terus terbiasa / Tidak menyangka kalau bisa menjadi cinta / Kalau sudah saatnya, aku sendiri akan mengalami / Jatuh cinta, terlanjur sakit / Mengeluh, mengeluh kepada siapa?)

Rino wengi / Sing tak puji ojo lali janjine / Mugo biso tak ugemi

(Siang malam / Yang aku puji-puji jangan lupa janjinya / Semoga bisa kupegang janjinya)

Lagu Lingsir Wengi versi Horor

Selain lagu Lingsir Wengi karya Sukap Jiman, ada pula lagu berjudul serupa yang dikenal oleh sebagian masyarakat sebagai lagu bernuansa horor. Lagu Lingsir Wengi versi horor itu disebut karya Sunan Kalijaga. Benarkah?

Berbeda dengan lagu karya Sukap, lagu Lingsir Wengi yang satu ini bernuansa mistis dengan lirik yang menyeramkan. Hal itu berkaitan dengan dipakainya lagu tersebut dalam film bioskop 'Kuntilanak'.

Lirik Lagu Lingsir Wengi yang horor:

Lingsir wengi sliramu / tumeking sirna
aja tangi nggonmu guling / awas aja ngetara
aku lagi bang winga-winga / jin setan kang tak utusi
dadya sebarang / dwaja lelayu sebi.

Artinya:

Larut malam dirimu /akan mati
takkan bangun (lagi) dari tidurmu / awas jangan menampakkan diri
aku sedang marah besar / jin setan yang aku perintah
jadilah (berubah ujud) apapun / sobeklah seperti kain.

Makna Lagu Lingsir Wengi Horor Kata Pakar

Menurut dosen Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Danis Sugiyanto, sepakat arti dari lagu Lingsir Wengi versi horor itu dapat diartikan atau berkaitan dengan gambaran ilmu hitam.

"Itu seperti sedang mengirim teluh atau santet atau guna-guna pada larut malam. Jelas beda sekali message (pesan) antara lagu Lingsir Wengi Mbah Sukap dengan lagu itu," kata Danis kepada detikNews, Selasa (23/11/2021).

Selain lirik dan maknanya yang berbeda, cara menyanyikan lagu Lingsir Wengi versi horor itu tak seperti lagu masa kini. Lagu Lingsir Wengi kedua ini lebih mirip dilantunkan seperti tembang Jawa tradisional jenis macapat.

Adapun syairnya terkesan mencampuradukkan bahasa Jawa baru dengan bahasa Jawa kawi yang dipakai di suluk-suluk pedalangan. Danis menuturkan, lagu versi horor itu mengandung pesan-pesan khusus si penciptanya.

"Karena dibentuk untuk guna-guna, syair nggak ada makna simbolik tentang suatu pesan/ajaran," papar Danis. Apakah lagu Lingsir Wengi itu memang diciptakan Sunan Kalijaga?

Dari liriknya, Danis mengatakan, lagu itu dipastikan berbeda dengan diksi dalam syair-syair karya Sunan Kalijaga. "Kata-kata yang dipakai dalam lirik itu seperti bukan dari zaman Sunan Kalijaga," kata Danis.

Danis menambahkan, jika dilihat dari isinya, sulit dibayangkan Sunan Kalijaga yang seorang wali membuat narasi dengan tujuan seperti itu. "Tapi untuk memastikannya perlu ada penelitian lebih detail lagi mengenai lagu itu," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads