Bulan Muharram adalah salah satu waktu terbaik untuk memperbanyak ibadah, termasuk berpuasa. Bagi kamu yang ingin menjalankan amalan sunnah ini, penting untuk mengetahui bacaan niat puasa 9, 10, dan 11 Muharram secara lengkap agar ibadah yang dikerjakan semakin sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.
Puasa Tasua (9 Muharram), Asyura (10 Muharram), dan 11 Muharram memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah SAW bahkan menganjurkan puasa dua atau tiga hari berturut-turut untuk membedakan dari tradisi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura saja.
Yuk, simak panduan lengkap bacaan niatnya dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya berikut ini agar kamu bisa menjalankan puasa dengan lebih yakin dan khusyuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Niat Puasa 9, 10, dan 11 Muharram
Sebelum menjalankan puasa sunnah pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram, pastikan detikers memahami bacaan niatnya berikut ini!
1. Niat Puasa 9 Muharram (Tasua)
Ahmad Sarwat dalam buku Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan menjelaskan secara bahasa, kata Tasua (ΨͺΨ§Ψ³ΩΨΉΨ§Ψ‘) dalam bahasa Arab berasal dari akar kata tisah (ΨͺΨ³ΨΉΨ©) yang berarti sembilan. Nama ini merujuk langsung pada waktu pelaksanaan puasa Tasua, yaitu pada tanggal 9 Muharram dalam kalender Hijriah.
Berikut ini teks niat puasa Tasua yang bisa kamu baca malam hari atau sebelum subuh, dikutip dari buku Langsung Hafal dan Paham Qiyamul Lail tulisan Ustadz Rusdianto.
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω Ω ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ³ΩΩΩΨΉΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ.
Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-'aa-in sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah hari Tasua pada esok hari karena Allah Taala."
2. Niat Puasa 10 Muharram (Asyura)
Dikutip dari buku Rahasia Puasa Sunah tulisan Ahmad Syahirul Alim, puasa Asyura merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan setiap tanggal 10 bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Kata Asyura sendiri berasal dari bahasa Arab 'asyrah yang berarti 'sepuluh', merujuk pada tanggal pelaksanaannya. Bulan Muharram termasuk dalam deretan bulan yang dimuliakan dalam Islam, sehingga puasa pada hari ke-10 ini memiliki nilai keutamaan yang istimewa.
Berikut ini teks niat puasa Asyura yang bisa kamu baca malam hari atau sebelum subuh, dikutip dari buku Langsung Hafal dan Paham Qiyamul Lail tulisan Ustadz Rusdianto.
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω Ω ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ§Ψ΄ΩΩΩΨ±ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ.
Nawaitu shauma ghadin min yaumi 'aasyuuraa-a sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Sengaja saya berpuasa sunnah hari Asyura pada esok hari karena Allah Taala."
3. Niat Puasa 11 Muharram
Puasa sunnah yang dilakukan sepanjang bulan Muharram selain pada tanggal 9 dan 10, dapat diniatkan sebagai puasa Muharram. Dikutip dari buku Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan tulisan Ceceng Salamudin, berikut ini merupakan bacaan niat melaksanakan puasa Muharram, termasuk pada tanggal 11.
ΩΩΩΨͺ Ψ΅ΩΩ Ω Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω Ω ΩΨΩΨ±ΩΩΩ Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩ ΨͺΨΉΨ§ΩΩ
Nawaitu shauma syahri Muharram sunnatal lillaahi ta'aala
Artinya: "Saya naat berpuasa Muharram mah karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Puasa 9, 10, dan 11 Muharram
Bulan Muharram termasuk salah satu bulan suci dalam Islam yang penuh keutamaan. Di antara amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di bulan ini adalah puasa sunnah pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Masing-masing hari tersebut memiliki dasar, hikmah, dan pahala tersendiri. Simak ulasannya berikut ini.
1. Keutamaan Puasa 9 Muharram (Tasua)
Puasa Tasua yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram merupakan bentuk amalan sunnah yang dianjurkan langsung oleh Rasulullah SAW sebagai pendamping puasa Asyura. Dalam buku Keutamaan Etika Islam karya Fajar Kurnianto dijelaskan bahwa Nabi SAW berencana melaksanakan puasa pada hari ke-9 sebagai pembeda dari praktik puasa kaum Yahudi yang hanya berpuasa di hari Asyura (tanggal 10).
Dalam hadits riwayat Muslim, Abdullah bin Abbas RA berkata:
"Seandainya tahun depan aku masih hidup, niscaya aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan (Muharram)." (HR. Muslim)
Meskipun Rasulullah SAW wafat sebelum sempat melaksanakannya, para ulama memandang puasa Tasua sebagai sunnah muakkad (sangat dianjurkan) untuk dilakukan bersama puasa Asyura.
2. Keutamaan Puasa 10 Muharram (Asyura)
Tanggal 10 Muharram atau yang dikenal sebagai hari Asyura adalah puncak dari keutamaan puasa di bulan ini. Sebagaimana dijelaskan dalam buku Kedahsyatan Puasa karya M. Syukron Maksum dan Rahasia Puasa Sunah oleh Ahmad Syahirul Alim, puasa Asyura memiliki keutamaan luar biasa, yaitu sebagai penghapus dosa setahun yang lalu.
Abi Qatadah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Menebus dosa tahun yang lalu." (HR. Muslim)
Selain itu, puasa ini juga menjadi ibadah yang dianjurkan langsung oleh Rasulullah SAW kepada para sahabat sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan. Rasulullah juga memuliakan hari ini karena bertepatan dengan diselamatkannya Nabi Musa AS dari kejaran Firaun.
3. Keutamaan Puasa 11 Muharram
Menurut HM Anshary dalam buku Fiqih Kontroversi Jilid 2, dalil puasa 11 Muharram tidak sekuat untuk tanggal 9 dan 10. Meski begitu, sebagian ulama tetap menganjurkan puasa pada hari ke-11 sebagai penyempurna, berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas RA:
"Berpuasalah pada hari Asyura dan selisihilah kaum Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya." (HR. Ahmad)
Namun, sebagaimana dicatat dalam Kedahsyatan Puasa oleh Syukron Maksum, hadits ini memiliki kelemahan dalam sanadnya sehingga tidak bisa dijadikan hujjah utama. Meski demikian, puasa di tanggal 11 tetap masuk dalam keutamaan umum puasa di bulan Muharram, sebagaimana sabda Nabi SAW dalam hadits sahih:
"Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram." (HR. Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)
Dengan demikian, berpuasa di tanggal 11 Muharram tetap berpahala besar karena termasuk bagian dari puasa sunnah di bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Jadi, detikers sudah memahami bacaan niat puasa 9, 10, dan 11 Muharram, bukan? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(sto/apl)