Niat Puasa di Bulan Muharram Lengkap dengan Jadwalnya

Niat Puasa di Bulan Muharram Lengkap dengan Jadwalnya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 24 Jun 2025 16:01 WIB
Ilustrasi berniat puasa.
Ilustrasi puasa muharram. Foto: Freepik/Freepik
Solo -

Bulan Muharram adalah salah satu bulan mulia dalam Islam yang dipenuhi berbagai keutamaan. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah puasa sunnah. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui niat puasa di bulan Muharram agar ibadahnya sah dan berpahala.

Selain menjadi ladang pahala, puasa di bulan Muharram juga merupakan wujud cinta kepada sunnah Rasulullah SAW. Momen ini sayang untuk dilewatkan bagi siapa pun yang ingin memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Jika detikers berencana untuk mengisi bulan Muharram dengan berpuasa sunnah, pastikan simak penjelasan lengkap di bawah untuk mengetahui bacaan niat serta jadwalnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa di Bulan Muharram

Terdapat sejumlah puasa sunnah yang dapat dikerjakan umat Islam pada bulan Muharram. Berikut ini adalah bacaan niatnya.

1. Puasa Muharram

Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah, dan Rasulullah SAW secara khusus menyebutnya sebagai bulan Allah. Dalam buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah, disebutkan puasa di bulan Muharram merupakan puasa sunnah terbaik setelah puasa di bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah (puasa) pada bulan Allah (yaitu) Muharram. Sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR. Muslim)

Penjelasan serupa juga terdapat dalam buku Fikih Ibadah karya Hasan Ayyub. Di dalamnya tercantum hadits Rasulullah SAW:

"Puasa paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram." (HR. Ahmad, Muslim, empat imam, Baihaqi, dan Darimi)

Niat Puasa Muharram

نويت صومَ شَهْرٍ مُحَرَّمَ سُنَّةَ اللهِ تعالى
Nawaitu shauma syahri Muharram sunnatal lillaahi ta'aala
Artinya: "Saya naat berpuasa Muharram mah karena Allah Ta'ala."

2. Puasa Tasua

Dikutip dari buku Kedahsyatan Puasa tulisan M Syukron, puasa Tasua juga termasuk sunnah yang sekaligus mewujudkan impian junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW. Suatu hari, Rasulullah berkata ingin menjalankan puasa sunnah pada 9 Muharram di tahun berikutnya. Namun ajal menjemput sebelum impian itu terwujud.

Diceritakan Ibnu Abbas Ra, Rasulullah bersabda, "Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasua (tanggal 9 Muharram)." (HR Muslim)

Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."

3. Puasa Asyura

M Syukron Maksum dalam buku Kedahsyatan Puasa menjelaskan, hukum puasa Asyura adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Puasa ini memiliki keutamaan yang besar, di antaranya adalah menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu.

Hukum ini berlandaskan pada hadits riwayat Muslim yang berasal dari Abu Hurairah Ra berikut ini:

"Hari ini adalah hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!" (HR. Muslim)

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

4. Puasa Ayyamul Bidh

Dikutip dari buku Cinta Shaum, Zaakat, dan Haji tulisan Miftahul Achyar Kertamuda, puasa ayyamul bidh adalah salah satu puasa sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Puasa ini dikerjakan selama tiga hari di bulan Hijriah, yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15.

Puasa ayyamul bidh memiliki banyak keutamaan, baik secara spiritual, kesehatan, maupun dari sisi pahala, sebagaimana dijelaskan dalam buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin Al Qurawy. Pertama, puasa ini merupakan sunnah Rasulullah SAW yang bila diikuti menunjukkan kecintaan kepada beliau dan akan mendatangkan keberkahan serta kedekatan dengannya di akhirat.

Kedua, pahalanya setara dengan puasa sepanjang tahun, karena setiap kebaikan dibalas sepuluh kali lipat sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih. Ketiga, puasa ini bermanfaat bagi kesehatan jasmani karena memberi kesempatan tubuh, khususnya organ pencernaan, untuk beristirahat dan membantu proses detoksifikasi secara alami.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumi al-biidh sunnatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Saya berniat puasa sunnah ayyamul bidh karena Allah Ta'ala."

5. Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan karena mengandung berbagai keutamaan spiritual dan jasmani. Dalam buku Cerdas Intelektual dan Spiritual dengan Mukjizat Puasa karya Ustadz Yazid Al-Busthomi, dijelaskan bahwa puasa ini memiliki keistimewaan khusus di sisi Allah SWT.

Di antaranya, puasa menjadi amalan yang langsung dibalas oleh Allah, menjaga diri dari dosa, melatih kesabaran, serta berfungsi sebagai benteng dari api neraka. Rasulullah SAW juga menekankan bahwa hari Senin dan Kamis adalah waktu diperlihatkannya amal manusia, sehingga memperbanyak ibadah di hari-hari itu sangat dianjurkan.

Selain aspek spiritual, puasa ini juga membawa manfaat kesehatan. Dengan rutin melakukannya dua kali sepekan, tubuh mendapatkan kesempatan untuk beristirahat dan memperbaiki sistem metabolisme. Hal ini sejalan dengan prinsip menjaga keseimbangan antara ruhani dan jasmani dalam Islam. Oleh karena itu, puasa Senin Kamis bukan hanya bentuk ketaatan, tetapi juga cara efektif untuk meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta'ala."

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta'ala."

Jadwal Puasa Muharram 2025

Untuk melaksanakan puasa sunnah pada bulan Muharram 2025, pastikan detikers menyimak jadwal selengkapnya berikut ini sebagai panduan.

  • Senin, 30 Juni 2025 (4 Muharram 1447 H): Puasa Senin
  • Kamis, 3 Juli 2025 (7 Muharram 1447 H): Puasa Kamis
  • Sabtu, 5 Juli 2025 (9 Muharram 1447 H): Puasa Tasua
  • Ahad, 6 Juli 2025 (10 Muharram 1447 H): Puasa Asyura
  • Senin, 7 Juli 2025 (11 Muharram 1447 H): Puasa Senin
  • Rabu, 9 Juli 2025 (13 Muharram 1447 H): Puasa Ayyamul Bidh (hari pertama)
  • Kamis, 10 Juli 2025 (14 Muharram 1447 H): Puasa Kamis + Ayyamul Bidh (hari kedua)
  • Jumat, 11 Juli 2025 (15 Muharram 1447 H): Puasa Ayyamul Bidh (hari ketiga)
  • Senin, 14 Juli 2025 (18 Muharram 1447 H): Puasa Senin
  • Kamis, 17 Juli 2025 (21 Muharram 1447 H): Puasa Kamis
  • Senin, 21 Juli 2025 (25 Muharram 1447 H): Puasa Senin
  • Kamis, 24 Juli 2025 (28 Muharram 1447 H): Puasa Kamis

Sementara itu, puasa Muharram dapat dilaksanakan pada hari-hari yang lain, mulai dari awal hingga akhir bulan pertama dalam kalender Hijriah ini.

Demikian penjelasan lengkap mengenai niat puasa di bulan Muharram, lengkap dengan jadwalnya. Semoga dapat menjadi panduan bagi detikers dalam menjalankan ibadah!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads