Puasa Tasua akan berlangsung, sehingga kaum muslim yang hendak menunaikannya bisa mempersiapkan dirinya dari sekarang. Salah satu persiapan yang bisa dilakukan adalah dengan memahami bacaan niat puasa Tasua.
Di dalam buku 'Rahasia Puasa Sunah' karya Ahmad Syahirul Alim, dijelaskan puasa Tasua adalah puasa sunnah yang dikerjakan di tanggal 9 Muharram. Puasa Tasua juga dikenal sebagai puasa yang mengiringi puasa Asyura. Adapun puasa Asyura untuk dikerjakan pada 10 Muharram.
Anjuran puasa Tasua untuk mengiringi puasa Asyura dikarenakan pada saat masa Rasulullah SAW, hari Asyura bertepatan dengan hari yang diagung-agungkan oleh orang Yahudi. Untuk itu, Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat mengerjakan puasa Asyura sekaligus pada hari sebelumnya, yaitu puasa Tasua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan anjuran berpuasa Tasua telah tertuang di dalam sebuah riwayat hadits. Dikisahkan para sahabat mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, (bukankah) hari itu hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani?' Kemudian beliau bersabda:
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ صُمْنَا يَوْمَ التَّاسِعِ
'Jika datang tahun yang akan datang, insya Allah kita akan berpuasa (juga) hari kesembilan.' Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata, 'Maka tidak pernah datang tahun berikutnya karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam telah wafat'." (HR. Muslim)
Mengingat puasa Tasua dianjurkan untuk dikerjakan sebelum puasa Asyura, maka hendaknya kaum muslim mengamalkannya. Sebelum menunaikan puasa Tasua pada 9 Muharram 2025, ada baiknya untuk memahami bacaan niatnya terlebih dahulu. Berikut uraian penjelasannya.
Kapan Puasa Tasua 9 Muharram 2025?
Sebelum mengetahui bacaan niatnya, terlebih dahulu perlunya bagi setiap muslim untuk memahami waktu pengerjaan puasa sunnah Tasua. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, puasa Tasua dikerjakan pada 9 Muharram. Kemudian untuk memudahkan dalam mengingat waktu pengerjaannya, tanggal 9 Muharram di tahun ini dapat dikonversikan menjadi penanggalan Masehi yang biasanya digunakan sehari-hari.
Terkait dengan hal ini, terdapat berbagai versi kalender Hijriah yang bisa menjadi patokan. Tiga di antaranya berasal dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Kemenag RI secara resmi menerbitkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025, yang mana di dalamnya tercantum tanggal 9 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada tanggal Sabtu, 5 Juli 2025. Artinya, kaum muslim yang berpedoman pada kalender dari pemerintah dapat mengerjakan puasa Tasua 9 Muharram 1447 H di tanggal 5 Juli 2025.
Kemudian NU juga telah merilis Almanak 2025 1 Rajab 1446 H-11 Rajab 1447 H yang menunjukkan tanggal 9 Muharram 1447 H bertepatan dengan Sabtu, 5 Juli 2025. Hal tersebut menunjukkan, puasa Tasua versi kalender NU dan pemerintah jatuh di tanggal sama, yaitu 5 Juli 2025.
Sementara itu, terdapat Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) 1447 H yang diterbitkan oleh Muhammadiyah. Di dalam kalender tersebut Muhammadiyah menetapkan 9 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 4 Juli 2025. Ini menandakan pengerjaan puasa Tasua versi kalender Muhammadiyah berbeda dengan NU dan Kemenag RI.
Mengingat adanya perbedaan dalam penetapan 9 Muharram 1447 H, maka kaum muslim dapat mengerjakan puasa Tasua sesuai dengan keyakinan kalender masing-masing. Sebagai acuan dalam mengingatnya, berikut uraian jadwalnya:
- Puasa Tasua 9 Muharram 1447 H versi Kemenag RI: Sabtu, 5 Juli 2025
- Puasa Tasua 9 Muharram 1447 H versi NU: Sabtu, 5 Juli 2025
- Puasa Tasua 9 Muharram 1447 H versi Muhammadiyah: Jumat, 4 Juli 2025
Niat Puasa Tasua 9 Muharram
Sebelum mengerjakan puasa sunnah Tasua, hendaknya seorang muslim untuk mengawalinya dengan niat. Ini dikarenakan adanya keutamaan saat seseorang mengawali segala sesuatunya dengan niat.
Ust Yazid Al-Busthomi dalam bukunya 'Agar Tahajudmu Berbuah Berkah' menjelaskan terdapat sebuah riwayat hadits yang berasal dari Umar bin Khattab r.a. Diriwayatkan Umar bin Khattab r.a. pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Untuk itu, bagi kaum muslim yang ingin menunaikan puasa Tasua agar mengawali ibadah ini dengan niat terlebih dahulu. Dikutip dari buku 'Pintar Ibadah: Dilengkapi : Tuntunan Shalat Wajib, Shalat Sunat, Zakat, Puasa, Haji, Shalawat, Doa-doa' karya Ust H Fatkhur Rahman, berikut bacaan niat puasa Tasua:
Arab: نَوَيْتُ صَومَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَا سُوعَاءِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi taasuu'aa-i sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat puasa besok pagi pada hari tasu'a sunat karena Allah Ta'ala."
Hukum Puasa Tasua 9 Muharram
Lantas, apa hukum puasa Tasua di tanggal 9 Muharram? Di dalam riwayat hadits yang telah diuraikan sebelumnya tertuang Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat mengamalkan puasa di tanggal 9 yang dalam hal ini merupakan puasa Asyura. Namun, belum sempat beliau mengerjakan amalan tersebut, Rasulullah SAW sudah wafat.
Meskipun begitu, para ulama ternyata memiliki pandangan tersendiri terkait hukum mengerjakan puasa di tanggal 9 Muharram, yaitu puasa Tasua. Dikutip dari buku 'Fiqih Kontroversi Jilid 2: Beribadah antara Sunnah dan Bid'ah' karya HM Anshary, Rasulullah SAW bertekad menambahkan puasa di tanggal 9 Muharram agar tidak menyerupai orang-orang Yahudi yang hanya berpuasa di tanggal 10 Muharram saja.
Namun, beliau telah terlebih dahulu meninggal sebelum benar-benar mengamalkannya. Para ulama berpendapat hukum puasa Tasua adalah dianjurkan atau sunnah. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas mengenai sabda Rasulullah SAW:
خَالِفُوْا الْيَهُوْدَ وَصُوْمُوا التَّاسِعَ وَالْعَاشِرَ
"Selisihilah orang-orang Yahudi. Puasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram."
Keutamaan Puasa Tasua 9 Muharram
Serupa dengan puasa sunnah yang lain, pada pengerjaan puasa Tasua juga memiliki ganjaran tersendiri bagi siapa saja yang mengerjakannya. Masih mengacu dari buku yang sama, yaitu 'Fiqih Kontroversi Jilid 2: Beribadah antara Sunnah dan Bid'ah', keutamaan puasa Tasua sebagai bagian dari puasa sunnah di bulan Muharram adalah yang paling utama setelah pengerjaan puasa Ramadhan.
Hal tersebut senada dengan sebuah riwayat hadits yang menerangkan tentang keutamaan mengerjakan puasa di bulan Muharram. Diriwayatkan:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةَ صَلَاةِ اللَّيلِ
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam." (HR. Muslim).
Puasa Tasua juga menjadi sebuah amalan yang berasal dari tekad Rasulullah SAW sebelum beliau wafat. Dijelaskan dalam buku 'Panduan Muslim Sehari-hari' oleh DR KH M Hamdan Rasyid, MA dan Saiful Hadi El-Sutha, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ. (رواه مسلم)
"Insya Allah di tahun depan kita juga akan berpuasa di hari kesembilan (bulan Muharram)." (HR. Muslim)
Demikian tadi penjelasan mengenai niat puasa Tasua 9 Muharram lengkap dengan waktu pengerjaan, hukum, hingga keutamaan bagi siapa saja yang menunaikannya. Semoga membantu.
(sto/dil)