Puasa 9 dan 10 Muharram menjadi amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam karena memiliki keutamaan besar. Tanggal 10 Muharram dikenal sebagai hari Asyura, hari yang disunnahkan untuk berpuasa sebagai bentuk syukur atas diselamatkannya Nabi Musa AS dari kejaran Fir'aun.
Rasulullah SAW pun mencontohkan puasa di hari tersebut dan menyarankan untuk menambahkannya dengan puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu'a) guna membedakan dengan kebiasaan puasa kaum Yahudi.
Agar puasa Muharram ini sah dan bernilai ibadah, penting bagi umat Islam untuk membaca niat puasa sebelum fajar. Simak bacaan niat puasa Tasu'a dan Asyura dalam bahasa Arab, latin, serta artinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hikmah Puasa Asyura untuk Amalan Baik |
Niat Puasa Tasu'a
Puasa Tasu'a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, tepat sehari sebelum hari Asyura. Puasa ini dianjurkan untuk membedakan umat Muslim dengan kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharram saja. Selain sebagai bentuk syiar Islam, puasa ini juga menjadi simbol semangat pengorbanan dan pembersih dosa.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma Tasu'a sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Saya niat berpuasa sunah Tasu'a karena Allah Ta'ala.
Niat Puasa Asyura
Puasa Asyura dilakukan setiap tanggal 10 Muharram. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa ini dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya (HR. Muslim). Pada awalnya, puasa Asyura diwajibkan, namun setelah turunnya kewajiban puasa Ramadan, statusnya berubah menjadi sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma 'Asyura sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya:Saya niat berpuasa sunah Asyura karena Allah Ta'ala.
(auh/irb)