Sholat Tarawih di Masjid tapi Witir di Rumah, Boleh atau Tidak?

#RamadanJadiMudah by BSI

Sholat Tarawih di Masjid tapi Witir di Rumah, Boleh atau Tidak?

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 13 Mar 2025 13:23 WIB
Ilustrasi Sholat.
Ilustrasi sholat witir. Foto: Freepik
Solo -

Tatkala mengerjakan sholat tarawih di masjid, mungkin sekali dua kali detikers melihat ada jemaah yang pulang tepat sebelum sholat witir. Kemungkinan, jemaah tersebut berniat mengerjakan sholat witir di rumah. Apakah boleh?

Salah satu alasan yang dimungkinkan ketika seseorang tidak menunaikan sholat witir di masjid adalah karena ia masih ingin menunaikan tahajud alias sholat malam di rumahnya. Namun, tidak menutup kemungkinan terdapat juga alasan-alasan yang lain.

Sholat witir sendiri memang merupakan ibadah yang dianjurkan Rasulullah SAW sebagai penutup sholat malam, termasuk tarawih pada bulan Ramadhan. Diambil dari buku Fikih Ringkas Sholat Tarawih oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Nabi Muhammad bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

اِجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِالَّليْلِ وِتْرّا

Artinya: "Jadikanlah witir sebagai akhir sholat kalian di malam hari." (HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA)

ADVERTISEMENT

Jadi, bagaimana hukumnya sholat tarawih di masjid, tetapi mengerjakan sholat witir di rumah? Mari, simak paparan ringkasnya yang telah detikJateng siapkan di bawah ini.

Hukum Sholat Tarawih di Masjid, tetapi Witir di Rumah

Dikutip dari NU Online, Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa sejatinya, witir bukanlah sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Meski begitu, terkhusus Ramadhan, witir disunnahkan dilakukan secara berjemaah setelah tarawih.

Pada intinya, pulang setelah tarawih di masjid dan tidak mengikuti sholat witir berjamaah boleh-boleh saja. Namun, hal ini tidak disarankan karena akan membuat seseorang kehilangan keutamaannya.

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

Artinya: "Sesungguhnya, barang siapa yang sholat (tarawih) bersama imam sampai imam selesai sholat, maka dituliskan baginya pahala sholat semalam penuh." (HR Tirmidzi dari Abu Dzar RA)

Tentunya, akan sangat disayangkan bila setelah sholat tarawih, detikers buru-buru pulang demi menghindari witir berjamaah. Lalu, bagaimana jika mengikuti witir berjamaah di masjid? Apakah ia masih boleh mengerjakan sholat malam lagi nantinya?

Hukum Sholat Tahajud setelah Witir

Pada hari-hari mulia Ramadhan, tidak sedikit umat Islam yang menaikkan kualitas ibadahnya. Salah satu yang kerap dilakukan adalah menambah sholat malam sendiri biarpun sudah mengikuti tarawih berjamaah di masjid.

Pertanyaannya, bolehkah ia sholat malam lagi padahal sudah sholat witir? Sebab, sebagaimana hadits nabi di atas, sholat witir adalah penutup sholat malam. Kembali dirujuk dari buku yang telah disebut sebelumnya, sholat malam dua sesi (tarawih di masjid dan tahajud sendiri di rumah) hukumnya boleh.

Kebolehan ini dilandasi sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA yang berbunyi:

صَلاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى

Artinya: "Sholat malam itu dua rakaat dua rakaat, maka apabila seorang dari kalian khawatir masuknya waktu subuh, hendaklah sholat satu rakaat sebagai witir untuk menutup sholat yang telah ia kerjakan."

Hadits di atas tidak mengindikasikan adanya batasan dari Nabi Muhammad SAW dalam pengerjaan sholat malam. Jadi, boleh-boleh saja untuk sholat tarawih sampai witir di masjid, kemudian pulang dan sholat malam lagi sendiri.

Hal ini diperkuat dengan penjelasan Imam Tirmidzi di situs NU Online:

وَقَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أصْحَابِ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم وَغَيْرِهِمْ إِذَا أَوْتَرَ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ ثُمَّ نَامَ ثُمَّ قَامَ مِنْ اَخِرِهِ أَنَّهُ يُصَلِّي مَا بَدَا لَهُ وَلَا يَنْقُضُ وِتْرَهُ الخ

Artinya: "Sebagian ahli ilmu di kalangan sahabat Rasulullah SAW dan selainnya berpendapat bahwa jika ada seseorang yang mengerjakan sholat witir di awal malam kemudian ia tidur dan terbangun di akhir malam kemudian ia mengerjakan sholat setelahnya, maka hal itu tidak membatalkan sholat witir yang telah dikerjakan."

Hanya saja, jika menerapkan sholat malam dua sesi, detikers tidak perlu mengerjakan witir untuk kali kedua. Dasarnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:

لَا وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ

Artinya: "Tidak boleh melakukan dua kali sholat witir dalam satu malam." (HR Abu Daud dari Thalq bin Ali RA)

Surat yang Disunnahkan Dibaca saat Sholat Witir

Menurut penjelasan dalam buku Shalat Tarawih oleh Tim Warisan Salaf, terdapat tiga surat yang sunnah dibaca saat sholat witir. Ketiganya adalah surat al-A'la, al-Kafirun, dan al-Ikhlas. Dalilnya adalah hadits berikut ini:

نَّ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوتِرُ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، وَكَانَ إِذَا سَلَّمَ قَالَ: سُبْحَانَ الْمَلِكِ القدوس، ثلاثا يَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالْآخِرَةِ

Artinya: "Bahwa Nabi SAW sholat witir (tiga rakaat) dengan membaca 'Sabbihisma rabbikal a'la' (pada rakaat pertama), 'Qul yaa ayyuhal kaafiruun' (pada rakaat kedua), dan 'Qul huwallaahu ahad' (pada rakaat ketiga), dan setelah salam beliau membaca 'Subhanal maalikil qudduus'. Beliau membacanya tiga kali dan memanjangkannya pada bacaan yang ketiga." (HR Ahmad dan Abu Daud)

Demikian pembahasan ringkas mengenai hukum sholat tarawih berjamaah di masjid, tetapi mengerjakan witir di rumah.




(par/apl)


Hide Ads