Ada berbagai bacaan doa yang biasanya diamalkan oleh kaum muslim setelah selesai mengerjakan sholat Tarawih, salah satunya 'Subhanal malikil quddus'. Namun demikian, mungkin tidak sedikit kaum muslim yang justru menyimpan rasa penasaran mengenai apa arti 'Subhanal malikil quddus'?
Sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan, Ramadhan sering kali dimaknai oleh setiap muslim dengan banyak-banyak berdoa. Adapun perintah dan anjuran untuk berdoa telah disampaikan di dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran.
Salah satunya seperti diungkap dalam buku 'Yang Terucap Yang Tertulis: Cara Gampang Jadi Orang Baik' karya Mas Wantik, bahwa di dalam Surat Al-Ahzab ayat 41 Allah SWT memberikan perintah bagi hamba-Nya agar banyak berdzikir. Sebagaimana firman-Nya dalam ayat tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ٤١
Yâ ayyuhalladzîna âmanudzkurullâha dzikrang katsîrâ.
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan dzikir sebanyak-banyaknya."
Kemudian melalui dalil yang lain, Allah SWT turut memberikan perintah bagi umat-Nya agar mereka banyak-banyak berdoa. Sulthan Adam, SQ dalam bukunya 'Doa dan Wirid Penolak Bala; 100+ Doa dan Bacaan Ruqyah dalam Al-Quran dan Hadis' memberikan penjelasan bahwa dalil berdoa telah disampaikan dalam Surat Al-Baqarah ayat 186. Melalui ayat tersebut Allah SWT berfirman:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١٨٦
Wa idzâ sa'alaka 'ibâdî 'annî fa innî qarîb, ujîbu da'watad-dâ'i idzâ da'âni falyastajîbû lî walyu'minû bî la'allahum yarsyudûn.
Artinya: "Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
Tidak hanya dilakukan di hari-hari biasanya, memperbanyak doa juga bisa diterapkan selama bulan Ramadhan. Ada salah satu bacaan yang biasanya diamalkan oleh kaum muslim setelah mengerjakan sholat qiamul lail atau sholat malam di bulan Ramadhan, yaitu 'Subhanal malikil quddus'.
Lantas, apa arti dari bacaan 'Subhanal malikil quddus' tersebut? Berikut ulasannya.
Arti Subhanal Malikil Quddus
Terkait dengan bacaan 'Subhanal malikil quddus' ternyata adalah potongan doa atau dzikir yang biasanya dilafalkan setelah sholat Witir. Diungkap dalam buku 'Dahsyatnya Shalat Malam' karya Amru Khalid, bahwa 'Subhanal malikil quddus' dibaca tiga kali setelah sholat Witir. Hukum membaca doa atau dzikir tersebut adalah sunnah.
Sementara itu, terkait dengan anjuran membaca 'Subhanal malikil quddus' setelah sholat Witir telah diterangkan dalam sebuah riwayat hadits. Ahmed Erkan dalam bukunya '4 Shalat Dahsyat: Tahajud, Fajar, Subuh, Duha' menjelaskan tentang sebuah riwayat hadits dari Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abza, dari bapaknya, dari Ubay bin Ka'ab bahwa:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW berwitir 3 rakaat dengan membaca pada rakaat pertama 'Sabbihisma rabbikal a'la', pada rakaat kedua 'Qul ya ayyuhal kafirun', dan pada rakaat ketiga 'Qul huwallahul 'ahad', dan beliau qunut (berdiri lama) sebelum rukuk. Apabila beliau telah selesai, beliau berucap saat selesai, 'Subhanal-malikil-quddus' 3 kali dengan memanjangkan ucapan yang terakhir'," (HR. Nasa'i, Baihaqi, Ahmad, Abu Daud, Thabrani, dan Ad-Daruquthni).
Lebih lanjut dijelaskan dalam buku 'Doa-Doa Khusus Wanita New Edition' oleh H Amirulloh Syarbini, MAg, bahwa sebagai bagian dari doa setelah sholat Witir 'Subhanal malikil quddus' memiliki arti tersendiri. Adapun bacaan lengkap dengan artinya adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ
Subhanal malikil quddus.
Artinya: "Maha Suci Tuhan, Penguasa (alam raya) yang Maha Kudus."
Doa Setelah Sholat Witir
Selain mengamalkan doa 'Subhanal malikil quddus', terdapat bacaan doa setelah sholat Witir lainnya yang dapat diamalkan oleh setiap muslim. Baik itu setelah mengerjakan sholat Tarawih maupun Witir sebagai qiyamul lail atau sholat malam. Dirangkum dari buku 'Dikejar Rezeki Karena Shalat Malam' oleh Didik Andriawan, SThI, berikut bacaan doa setelah sholat Witir lengkap:
سُبْحَانَ الْمَلِكُ القُدُّوسُ سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكَةِ والروح.
Subhanal malikil quddus subbuhun quddusun rabbuna wa rabbul mala-ikati warruh.
Artinya: "Maha Suci Engkau penguasa yang memiliki kesucian. Maha Suci Engkau Zat yang memiliki kesucian, Tuhan kami dan Tuhannya para malaikat serta roh."
Kemudian di dalam sebuah riwayat hadits, diterangkan bahwa Rasulullah SAW setelah mengerjakan sholat Witir juga mengamalkan doa yang lain. Sebagaimana riwayat dari Ali r.a. bahwa doa setelah sholat Witir yang diamalkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Allahumma innii a-'uudzu bi ridhaa-ka min sakhatik, wa bi mu'aafatika min 'uquubatik, wa a-'uudzu bika min-ka, laa uh-shii tsa-naa-an 'alaika anta, kamaa ats-naita 'alaa nafsik
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri."
3 Surat Pendek Sholat Witir Sesuai Sunnah
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, terdapat riwayat yang menjelaskan tentang surat-surat pendek di dalam Al-Quran yang dilafalkan oleh Rasulullah SAW selama mengerjakan sholat Witir sebanyak 3 rakaat. Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan di dalam buku '99 Doa & Dzikir Harian Untuk Anak' karya Aan W dan Dian K, bahwa terdapat riwayat yang menjelaskan tentang bacaan surat Rasulullah SAW selama sholat Witir.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa:
"Nabi Muhammad SAW saat sholat Witir biasa membaca surat Al-A'la, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas. Kemudian setelah salam beliau mengucapkan, 'Subhanal malikil quddus' tiga kali dan mengeraskan suara pada bacaan ketiga," (HR. Ahmad dan Nasa'i).
Oleh karena itu, kaum muslim dapat mengamalkan bacaan serupa saat menunaikan ibadah sholat sunnah Witir di malam hari. Sebagai panduan dalam mengamalkannya, berikut bacaan Surat Al-A'la, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas lengkap dengan artinya.
Surat Al-A'la
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ ١ الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ ٢ وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ ٣ وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ ٤ فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ ٥ سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓۖ ٦ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُۗ اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ ٧ فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ ٩ سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ ١٠ وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ ١١ الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ ١٢ ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ ١٣ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ ١٤ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ ١٥ بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ ١٦ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ ١٧ اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ ١٨ صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰىࣖ ١٩
Sabbiḫisma rabbikal-a'lâ. Alladzî khalaqa fa sawwâ. Walladzî qaddara fa hadâ. Walladzî akhrajal-mar'â. Fa ja'alahû ghutsâ'an aḫwâ. Sanuqri'uka fa lâ tansâ. Illâ mâ syâ'allâh, innahû ya'lamul-jahra wa mâ yakhfâ. Wa nuyassiruka lil-yusrâ. Fa dzakkir in nafa'atidz-dzikrâ. Sayadzdzakkaru may yakhsyâ. Wa yatajannabuhal-asyqâ. Alladzî yashlan-nâral-kubrâ. Tsumma lâ yamûtu fîhâ wa lâ yaḫyâ. Qad aflaḫa man tazakkâ. Wa dzakarasma rabbihî fa shallâ. Bal tu'tsirûnal-ḫayâtad-dun-yâ. Wal-âkhiratu khairuw wa abqâ. Inna hâdzâ lafish-shuḫufil-ûlâ. Shuḫufi ibrâhîma wa mûsâ.
Artinya: "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya), yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan (rerumputan) padang gembala, lalu menjadikannya kering kehitam-hitaman. Kami akan membacakan (Al-Quran) kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa, kecuali jika Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. Kami akan melapangkan bagimu jalan kemudahan (dalam segala urusan). Maka, sampaikanlah peringatan jika peringatan itu bermanfaat. Orang yang takut (kepada Allah) akan mengambil pelajaran, sedangkan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya, (yaitu) orang yang akan memasuki api (neraka) yang besar. Selanjutnya, dia tidak mati dan tidak (pula) hidup di sana. Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran) dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia sholat. Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu, (yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa."
Surat Al-Kafirun
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ ١ لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ ٢ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ ٣ وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ ٤ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ ٥ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِࣖ ٦
Qul yâ ayyuhal-kâfirûn. Lâ a'budu mâ ta'budûn. Wa lâ antum 'âbidûna mâ a'bud. Wa lâ ana 'âbidum mâ 'abattum. Wa lâ antum 'âbidûna mâ a'bud. Lakum dînukum wa liya dîn.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah. Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku."
Surat Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ٤
Qul huwallâhu aḫad. Allâhush-shamad. Lam yalid wa lam yûlad. Wa lam yakul lahû kufuwan aḫad.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
Demikian tadi penjelasan mengenai arti 'Subhanal malikil quddus' yang biasanya diamalkan setelah sholat Tarawih atau sholat Witir lengkap dengan doa hingga surat pendek yang disunnahkan untuk dibaca saat sholat Witir. Semoga membantu.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja