.webp)
Qiyamu Ramadhan merupakan salah satu ibadah sholat malam yang dilaksanakan saat bulan suci Ramadhan. Sholat ini sering disebut juga sebagai shalat tarawih dan witir, yang dilakukan setelah shalat Isya.
Namun, masih banyak umat muslim yang bertanya-tanya sholat tarawih berapa rakaat? Terlebih muslim Muhammadiyah. Untuk itu, simak penjelasannya berikut ini yang dilansir dari berbagai sumber.
Jumlah Rakaat Salat Tarawih Muhammadiyah
Dilansir dari Suara Muhammadiyah, berdasarkan hadits riwayat Abi Salamah bin Abdirrahman, Aisyah RA menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menambah jumlah rakaat sholat malam, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, lebih dari sebelas rakaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidaklah Rasulullah saw. menambah baik di bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan lebih dari sebelas raka'at. Beliau shalat empat raka'at maka janganlah kamu tanyakan bagus dan lamanya, kemudian beliau shalat empat raka'at, maka janganlah kamu tanyakan bagus dan lamanya, kemudian beliau mengerjakan shalat tiga raka'at." (HR al-Bukhari)
Oleh karena itu, Muhammadiyah menetapkan jumlah rakaat salat tarawih sebanyak 11 rakaat dengan dua metode pelaksanaan, yaitu:
Formasi 4-4-3: Empat rakaat satu salam, empat rakaat satu salam, dan tiga rakaat witir.
Formasi 2-2-2-2-2-1: Dua rakaat satu salam sebanyak lima kali, kemudian satu rakaat witir.
Tata Cara Pelaksanaan Qiyamu Ramadhan
1. Shalat Iftitah (Dua Rakaat Khofifatain)
Sebelum memulai shalat tarawih, disunnahkan untuk melakukan shalat iftitah dua rakaat yang ringan. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW:
"Apabila di antaramu akan melakukan shalat malam, hendaklah membukanya dengan dua raka'at yang ringan-ringan." (HR Muslim)
Cara pelaksanaannya:
· Pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram membaca doa iftitah: Subhanallah Dzil Malakuut wal Jabaruut wal Kibriyaa-i wal 'Adzomah kemudian membaca surat Al-Fatihah.
· Pada rakaat kedua cukup membaca surat Al-Fatihah tanpa doa iftitah.
· Bacaan lainnya seperti ruku', sujud, dan duduk di antara dua sujud sama seperti dalam shalat wajib.
2. Pelaksanaan Shalat Tarawih dan Witir
Setelah shalat iftitah, dilanjutkan dengan shalat tarawih dan witir dengan pilihan formasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Pelaksanaan ini dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri.
3. Bacaan dan Keutamaan Sholat Tarawih
Dalam sholat malam, Rasulullah SAW dikenal membaca ayat-ayat yang panjang dengan khusyuk. Oleh karena itu, dianjurkan bagi umat Islam untuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan tartil dan memahami maknanya.
Niat Sholat Tarawih
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rakataini mustaqbilal qiblati lillahi taʼâlâ. Allâhu Akbar...
Artinya: "Saya niat salat sunah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala." Allahu Akbar...
Doa Setelah Tarawih Muhammadiyah
"Diriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab Adalah Rasulullah saw ketika shalat witir membaca surat Sabbihisma rabbikal a'la [al A'la], dan surat Qul ya ayyuhal kafirun [al Kafirun] dan surat Qul huwallahu ahad [al-Ikhlas]. Kemudian apabila telah selesai mengucapkan salam, beliau membaca "Subhanal malikil quddus" tiga kali." (H.R. an-Nasa'i dalam Sunan an-Nasa'i no.1729, Kitab Qiyamu al-Lail wa tatawwu'u an-Nahar, Bab Nau'un Akharun min al-Qira'ati fi al-Witri)
Berdasarkan hadis di atas, berikut doa setelah tarawih Muhammadiyah.
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
"Subhanal malikil quddus"
Artinya: "Maha suci Allah yang Maha Merajai dan yang Maha Bersih" (3x)
Setelah membaca wirid di atas, dilanjutkan dengan membaca doa berikut.
رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
"Rabbil malaikati war-ruh"
Artinya: "Yang menguasai para malaikat dan uuh/Jibril" (1x)
Sholat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan Ramadhan. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam jumlah rakaat dan tata cara pelaksanaannya, diharapkan umat Islam dapat meraih keberkahan serta pahala yang besar di bulan yang penuh rahmat ini. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk melaksanakan ibadah ini dengan istiqamah dan penuh kekhusyukan. Aamiin.
(nor/nor)
