3 Surat yang Dibaca Saat Sholat Witir Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

3 Surat yang Dibaca Saat Sholat Witir Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 19 Mar 2025 14:41 WIB
religious islamic muslim asian man praying to god
Sholat witir. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto)
Solo -

Selama bulan Ramadhan tidak sedikit kaum muslim yang mengisi amalan di malam hari dengan mengerjakan sholat witir setelah sholat tarawih. Ternyata ada 3 surat dalam Al-Quran yang disunnahkan untuk dibaca selama sholat witir. Apa sajakah itu?

Merujuk dari buku 'Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama' oleh Muhammad Al-Baqir, sholat witir adalah sholat sunnah muakkad yang sangat dianjurkan pengerjaannya. Biasanya sholat witir dapat dikerjakan setelah sholat isya sampai dengan terbitnya fajar.

Adapun jumlah rakaat sholat witir dapat dikerjakan paling sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas rakaat. Sholat sunnah ini harus dikerjakan dalam jumlah rakaat yang ganjil. Salah satu jumlah rakaat yang sering kali dikerjakan oleh kaum muslim adalah tiga rakaat dengan cara dua rakaat satu kali salam maupun tiga rakaat satu kali salam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari jumlah rakaat dan cara pengerjaan sholat witir yang berbeda-beda, seseorang tidak perlu memperdebatkannya. Sebaliknya, terdapat sebuah anjuran mengenai sejumlah surat dalam Al-Quran yang sebaiknya dibaca selama pengerjaan sholat witir.

Lantas, apa sajakah surat yang dibaca saat sholat witir sesuai dengan sunnah dari Rasulullah SAW? Berikut ulasannya.

ADVERTISEMENT

Keutamaan Sholat Witir

Sebelum mengetahui bacaan surat sholat witir sesuai sunnah Rasulullah SAW, terlebih dahulu mari memahami keutamaan mengerjakan sholat sunnah tersebut. Diterangkan dalam buku 'Sempurnakan Shalat Fardhu dengan Shalat Sunah' karya Khalifa Zain Nasrullah, bahwa terdapat sebuah riwayat hadits yang menjelaskan tentang keutamaan sholat witir.

Diterangkan dalam hadits tersebut bahwa sholat witir merupakan sebuah ibadah yang disukai oleh Allah SWT. Diriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib r.a. berkata:

"Sesungguhnya sholat witir itu tidak wajib dan tidak sebagaimana sholat kalian yang wajib. Namun, Rasulullah SAW melaksanakan sholat witir dan bersabda:

يَا أَهْلَ الْقُرْآنِ أَوْتِرُوْا، فَإِنَّ اللَّهَ وَتَرْ يُحِبُّ الْوِتْرَ

'Wahai Ahlul-Quran sholat Witirlah. Karena sesungguhnya Allah itu ganjil (tunggal) dan menyukai orang yang sholat witir'," (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Abu Dawud).

Kemudian disampaikan dalam riwayat yang lain bahwa sholat witir merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan karena bersifat haq atau benar adanya. Melalui sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

الْوِتْرُ حَقٌّ، فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْتِ رْ بِخَمْسٍ ، فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْتِ رُبِثَلَاثٍ، وَمَنْ شَاءَ فَلْيُوْتِ بِوَاحِدَةٍ

"Sholat Witir adalah haq (benar adanya). Maka, barang siapa yang mau, maka berwitirlah lima rakaat, barang siapa yang mau, berwitirlah tiga rakaat, dan barang siapa yang mau, berwitirlah satu rakaat," (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan an-Nasa'i).

Sholat witir juga menjadi salah satu amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dr Abu Zakariya Sutrisno, MSc dalam bukunya 'Panduan Muslim Sesuai Al-Quran dan As Sunnah' menerangkan bahwa terdapat sebuah riwayat hadits yang menjadi salah satu dasar anjuran mengerjakan sholat witir. Diriwayatkan bahwa 'Aisyah r.a. berkata:

"Dari setiap (bagian) malam Rasulullah berwitir, di awalnya, di tengahnya, di akhirnya, dan selesai witirnya di waktu sahur," (HR. Bukhari Nomor 996 dan Muslim Nomor 745).

Niat Sholat Witir Lengkap

Sebelum mengerjakan sholat witir, terlebih dahulu setiap muslim perlu untuk memahami bacaan niatnya. Hal ini dikarenakan bacaan niat sholat witir berjamaah dan sendirian atau munfarid berbeda.

Dirangkum dari buku 'Panduan Shalat Praktis & Lengkap' oleh Ust Syaifurrahman El-Fati dan 'Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII' karya Dini Harwanti, berikut bacaan niat sholat witir lengkap untuk pengerjaan secara berjamaah atau munfarid, terutama dengan cara pengerjaan dua rakaat satu kali salam.

Niat Sholat Witir Munfarid 2 Rakaat

أَصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكَعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah witir dua rakaat karena Allah Yang Maha Tinggi."

Niat Sholat Witir Munfarid 1 Rakaat

أصَلِّي سُنَةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'atan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah Yang Maha Tinggi."

Niat Sholat Witir Berjamaah 2 Rakaat (Makmum)

أَصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَ

Ushallii sunatal witri rak'atani makmuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat sholat witir dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Witir Berjamaah 1 Rakaat (Makmum)

أُصَلِّي سُنَّةُ الْوِتْرِ رَكْعَةَ مَأْمُوْمًا لِللَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'atan makmuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat sholat satu rakaat witir menjadi makmum karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Witir Berjamaah 2 Rakaat (Imam)

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'atani imamman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat sholat witir dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Witir Berjamaah 1 Rakaat (Imam)

أصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'atan imamman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat sholat satu rakaat witir menjadi imam karena Allah Ta'ala.

3 Surat yang Dibaca Saat Sholat Witir Sesuai Sunnah

Terkait dengan bacaan surat yang diamalkan selama sholat witir telah diterangkan dalam sebuah riwayat hadits. Seperti dijelaskan dalam buku '99 Doa & Dzikir Harian Untuk Anak' oleh Aan W dan Dian K, bahwa diriwayatkan:

"Nabi Muhammad SAW saat sholat Witir biasa membaca Surat Al-A'laa, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas. Kemudian setelah salam beliau mengucapkan 'Subhaanal malikil qudduus tiga kali dan mengeraskan suara pada bacaan ketiga," (HR. Ahmad dan Nasa'i).

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Al-Wafa: Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad' oleh Ibnul Jauzi, bahwa diriwayatkan dari Sai'd bin Abdirrahman bin Abza dari bapaknya, berkata bahwa:

"Rasulullah SAW melakukan sholat Witir dengan membaca Surat Al-A'la, Surat Al-Kafirun, lalu membaca Surat Al-Ikhlas. Dan jika beliau selesai witir, beliau membaca, 'Subhanal malikil quddus (Maha Suci Dzat Yang Maha Merajai dan Dzat Yang Maha Suci) sebanyak tiga kali. Beliau mengeraskan suaranya pada bacaan ketiga," (HR. Ahmad dan Al-Maqdisy dalam kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah).

Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa terdapat 3 surat di dalam Al-Quran yang dibaca oleh Rasulullah SAW selama menunaikan ibadah sholat sunnah witir. Oleh karena itu, tidak ada salahnya setiap muslim turut melafalkan ketiga surat tersebut selama mengerjakan sholat witir. Sebagai acuan dalam menghafalnya, berikut uraian bacaannya tiga surat tersebut.

1. Surat Al-'Ala

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ ۝١ الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ ۝٢ وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ ۝٣ وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ ۝٤ فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ ۝٥ سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓۖ ۝٦ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُۗ اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ ۝٧ فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ ۝٩ سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ ۝١٠ وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ ۝١١ الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ ۝١٢ ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ ۝١٣ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ ۝١٤ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ ۝١٥ بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ ۝١٦ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ ۝١٧ اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ ۝١٨ صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰىࣖ ۝١٩

Sabbiḫisma rabbikal-a'lâ. Alladzî khalaqa fa sawwâ. Walladzî qaddara fa hadâ. Walladzî akhrajal-mar'â. Fa ja'alahû ghutsâ'an aḫwâ. Sanuqri'uka fa lâ tansâ. Illâ mâ syâ'allâh, innahû ya'lamul-jahra wa mâ yakhfâ. Wa nuyassiruka lil-yusrâ. Fa dzakkir in nafa'atidz-dzikrâ. Sayadzdzakkaru may yakhsyâ. Wa yatajannabuhal-asyqâ. Alladzî yashlan-nâral-kubrâ. Tsumma lâ yamûtu fîhâ wa lâ yaḫyâ. Qad aflaḫa man tazakkâ. Wa dzakarasma rabbihî fa shallâ. Bal tu'tsirûnal-ḫayâtad-dun-yâ. Wal-âkhiratu khairuw wa abqâ. Inna hâdzâ lafish-shuḫufil-ûlâ. Shuḫufi ibrâhîma wa mûsâ.

Artinya: "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya), yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan (rerumputan) padang gembala, lalu menjadikannya kering kehitam-hitaman. Kami akan membacakan (Al-Quran) kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa, kecuali jika Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. Kami akan melapangkan bagimu jalan kemudahan (dalam segala urusan). Maka, sampaikanlah peringatan jika peringatan itu bermanfaat. Orang yang takut (kepada Allah) akan mengambil pelajaran, sedangkan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya, (yaitu) orang yang akan memasuki api (neraka) yang besar. Selanjutnya, dia tidak mati dan tidak (pula) hidup di sana. Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran) dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia sholat. Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu, (yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa."

2. Surat Al-Kafirun

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ ۝١ لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ ۝٢ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ ۝٣ وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ ۝٤ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ ۝٥ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِࣖ ۝٦

Qul yâ ayyuhal-kâfirûn. Lâ a'budu mâ ta'budûn. Wa lâ antum 'âbidûna mâ a'bud. Wa lâ ana 'âbidum mâ 'abattum. Wa lâ antum 'âbidûna mâ a'bud. Lakum dînukum wa liya dîn.

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah. Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku."

3. Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ۝٤

Qul huwallâhu aḫad. Allâhush-shamad. Lam yalid wa lam yûlad. Wa lam yakul lahû kufuwan aḫad.

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."

Itulah tadi rangkuman 3 surat yang dibaca saat sholat witir sesuai sunnah Rasulullah SAW lengkap dengan keutamaan dan niatnya. Semoga membantu.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads