Sholat Tarawih: Sejarah, Niat, Jumlah Rakaat, Waktu Mengerjakan, Tata Cara

Sholat Tarawih: Sejarah, Niat, Jumlah Rakaat, Waktu Mengerjakan, Tata Cara

Anindya Milagsita - detikJogja
Senin, 03 Mar 2025 11:41 WIB
Ilustrasi sholat berjamaah
Ilustrasi sholat tarawih. (Foto: Freepik)
Jogja -

Salah satu amalan yang sering kali dikerjakan oleh sebagian besar kaum muslim selama bulan Ramadhan adalah sholat tarawih. Oleh karenanya, panduan sholat tarawih yang akan dipaparkan di dalam artikel ini menjadi informasi yang perlu untuk diketahui, terutama bagi mereka yang hendak mengamalkan ibadah sholat tarawih selama bulan Ramadhan.

Mengutip dari buku 'Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah' karya Zezen Zainal Alim, bahwa sholat tarawih adalah sholat yang dikerjakan pada malam hari, tepatnya setelah sholat isya. Ibadah sholat tarawih hanya dapat dikerjakan selama bulan Ramadhan.

Sebagai salah satu amalan yang dapat dikerjakan di malam hari, sholat tarawih termasuk dalam ibadah qiyam atau sholat malam. Terkait hal ini terdapat anjuran untuk memperbanyak sholat malam sepanjang bulan Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan bahwa:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang mengerjakan qiyam (sholat malam) pada bulan Ramadhan dengan hati penuh iman dan mengharap ridho dari Allah SWT maka diampuni baginya dosa yang telah lewat," (HR. Bukhari).

ADVERTISEMENT

Mengingat sholat tarawih termasuk sholat malam yang dianjurkan, maka tidak salahnya bagi setiap muslim untuk mendirikan ibadah tersebut selama bulan Ramadhan berlangsung. Sebagai panduan bagi setiap muslim, berikut rangkuman penjelasan mengenai sholat tarawih secara lengkap.

Sejarah Sholat Tarawih

Menurut buku 'Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya' oleh R Syamsul B dan M Nielda, bahwa disebut sholat tarawih karena mengacu dari kata tarawih dalam bahasa Arab yang termasuk sebagai bentuk jamak dari kata 'tarwihah'. Makna kata tersebut adalah sekali istirahat.

Sholat tarawih dikenal sebagai sholat yang panjang dan bilangan rakaatnya yang banyak. Inilah yang membuat kaum muslim selama melaksanakannya akan mengambil jeda atau istirahat di sela-sela pengerjaannya.

Sementara itu, Khalifa Zain Nasrullah dalam bukunya 'Sempurnakan Shalat Fardhu dengan Shalat Sunah', memberikan informasi bahwa sejarah sholat tarawih bermula saat Rasulullah SAW melakukan sholat di masjid selama bulan Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan dari 'Aisyah r.a. yang berkata:

"Rasulullah SAW sholat di masjid, kemudian banyak orang yang ikut melaksanakan sholat bersama beliau, lalu sholat pula bersama para kabilah yang membuat jumlah orang yang sholat menjadi banyak. Kemudian pada hari ketiga mereka berkumpul dan beliau tidak keluar menemui mereka. Pada pagi harinya beliau bersabda, 'Sungguh aku telah melihat apa yang kalian lakukan dan tidak ada yang mencegahku untuk keluar (sholat) bersama kalian, selain aku khawatir jika (sholat Tarawih) difardhukan kepada kalian.' Peristiwa itu terjadi di bulan Ramadhan," (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Kemudian pengerjaan sholat tarawih yang dilakukan secara berjamaah didasarkan pada hadits riwayat dari Abdurrahman bin Abdul Qari. Melalui riwayat tersebut dikatakan bahwa:

"Suatu ketika aku keluar menuju masjid bersama Umar bin Khattab pada malam bulan Ramadhan. Tiba-tiba kami menemukan orang terpencar-pencar, terdapat orang yang sholat sendirian, terdapat pula orang yang sholat yang diikuti oleh orang lain. Kemudian Umar bin Khattab mengatakan, 'Menurutku, jika kukumpulkan mereka di atas satu pembaca (imam), niscaya akan lebih baik.' Kemudian Umar bin Khattab mengumpulkan mereka dan menjadikan Ubay bin Ka'ab selaku imam. Pada hari yang lain, Abdurrahman bin Abdul Qari keluar bersama Umar bin Khattab. Di waktu itu orang-orang sedang sholat menurut satu imam. Kemudian Umar berkata, '(Berjamaah begini) sebaik-baik bi'dah'," (HR. Bukhari).

Hukum Mengerjakan Sholat Tarawih

Mengutip buku 'Fiqih Terlengkap' karya Rani Anggraeni, dijelaskan bahwa hukum sholat tarawih adalah sunnah muakkad. Artinya, ibadah ini disunnahkan yang sangat dianjurkan di dalam Islam.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat anjuran mengerjakan sholat tarawih karena berisikan keutamaan bagi siapa saja yang melakukannya. Sebagaimana diriwayatkan bahwa:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang mengerjakan qiyam (sholat malam) pada bulan Ramadhan dengan hati penuh iman dan mengharap ridho dari Allah SWT maka diampuni baginya dosa yang telah lewat," (HR. Bukhari).

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih

Terkait dengan jumlah rakaat sholat tarawih, terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama. Ada sebagian yang menyatakan jumlah rakaat tarawih ada 8 rakaat, tetapi tidak sedikit juga yang meyakini terdapat 20 rakaat setiap mengerjakan sholat tarawih.

Menurut buku 'Kitab Lengkap Panduan Shalat' karya M Khalilurrahman Al-Mahfani, MA dan Abdurrahim Hamdi, MA, bahwa mayoritas ulama mengerjakan sholat tarawih secara berjamaah di masjid setelah isya. Adapun jumlah rakaat yang dikerjakan adalah 11 rakaat dengan 8 rakaat sholat tarawih dan 3 rakaat sholat witir. Hal tersebut salah satunya didasarkan pada riwayat hadits dari Ibnu Umar bahwa:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى وَيُؤْتِرُ بِرَكْعَةٍ.

"Nabi mengerjakan shalat malam dua rakaat-dua rakaat dan shalat witir satu rakaat," (HR. Bukhari Muslim).

Namun demikian, Rasulullah SAW tidak membatasi jumlah rakaat sholat tarawih. Hal ini dikarenakan sholat tarawih termasuk dalam sholat malam yang dianggap sebagai amalan dan perbuatan yang baik.

Kemudian terdapat pandangan dari ulama lainnya yang meyakini jumlah rakaat sholat Tarawih adalah 20 rakaat. Diungkap dalam buku 'Sunah-Sunah Kecil Berpahala Besar' oleh Muhammad Safrodin, bahwa pendapat sebagian ulama menyatakan sholat tarawih sebanyak 20 rakaat.

Lebih lanjut turut dijelaskan bahwa ulama sepakat sholat tarawih lebih utama dilakukan dengan setiap 2 rakaat 1 kali salam. Oleh karenanya, berapa pun jumlah rakaat yang dikerjakan tidaklah menjadi hal yang perlu diperdebatkan karena tidak ada larangan atau anjuran khusus mengenai jumlah rakaat pengerjaan amalan sunnah ini.

Waktu Mengerjakan Sholat Tarawih

Lantas, kapan waktu yang paling tepat untuk mengerjakan sholat tarawih? Masih merujuk dari buku yang sama yaitu 'Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah', dijelaskan bahwa waktu mengerjakan sholat tarawih dapat dilakukan setelah sholat isya selama bulan Ramadhan.

Namun demikian, pengerjaan sholat tarawih tidak hanya dapat dilakukan persis setelah sholat isya saja. Sebaliknya, sholat sunnah yang satu ini bisa dikerjakan setelah sholat isya sampai menjelang masuknya waktu subuh.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Panduan Shalat Sunah Lengkap' karya KH Muhammad Sholikhin, bahwa waktu mengerjakan sholat tarawih dimulai sejak waktu masuknya sholat isya hingga waktu fajar.

Adapun pengerjaannya dapat dilakukan secara sendiri-sendiri atau munfarid maupun berjamaah. Akan tetapi, utamanya dilakukan secara berjamaah.

Niat Sholat Tarawih

Sebelum mengerjakan sholat tarawih, ada baiknya seseorang mengawalinya dengan bacaan niat terlebih dahulu. Niat sholat tarawih yang dilakukan secara munfarid dan berjamaah memiliki perbedaan. Masih merujuk dari buku sebelumnya, berikut bacaan niat sholat tarawih berjamaah:

أُصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا إِمَامًا) لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnatat-tarawihi rakataini (mamûman/ imâman) lillahi taalà.

Artinya: "Aku niat sholat sunat tarawih dua rakaat (makmum/jadi imam) karena Allah ta'ala."

Sementara itu, terdapat niat sholat tarawih sendiri-sendiri yang dapat diamalkan oleh seseorang. Dikutip dari buku 'Tuntunan Shalat untuk Semua Orang' karya Sayyid M Dzikri H, berikut bacaan niatnya:

أصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى.

Ushallii sunnatat taraawihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Sholat Tarawih

Tata cara pengerjaan sholat tarawih sejatinya sama saja seperti sholat fardhu maupun sunnah pada umumnya. Hal yang membedakan adalah bacaan niat dan jumlah rakaat yang dikerjakan. Kemudian dianjurkan untuk menutup sholat tarawih dengan sholat witir.

Sebagaimana diterangkan dalam buku 'Kitab Lengkap Panduan Shalat', bahwa terdapat anjuran untuk menyudahi sholat malam dengan sholat witir. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا.

(رواه البخاري ومسلم عن ابن عمر)

"Jadikanlah akhir sholat malam kalian adalah shalat witir," (HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Umar).

Pengerjaan sholat witir bisa dilakukan setelah sholat tarawih dengan jumlah rakaat ganjil. Dianjurkan mengerjakan sholat witir dalam tiga rakaat dengan cara 2 rakaat terlebih dahulu 1 kali salam, kemudian dilanjutkan lagi 1 rakaat dengan 1 kali salam. Seseorang dapat mengerjakan sholat witir dengan 3 rakaat dalam 1 kali salam.

Adapun tata cara mengerjakan sholat tarawih untuk setiap 2 rakaat dalam 1 kali salam adalah sebagai berikut:

  1. Membaca niat sholat tarawih
  2. Takbiratul ihram
  3. Melantunkan Surat Al-Fatihah
  4. Melantunkan surat pendek maupun ayat-ayat Al-Quran
  5. Rukuk dengan melafalkan bacaan rukuk
  6. I'tidal dengan melafalkan bacaan doa i'tidal
  7. Sujud pertama dengan melafalkan bacaan doa sujud
  8. Duduk di antara dua sujud dengan melafalkan bacaan doa duduk di antara dua sujud
  9. Sujud kedua dengan melafalkan bacaan doa sujud
  10. Duduk istirahat sejenak sebelum bangun untuk rakaat kedua
  11. Bangun untuk rakaat kedua
  12. Kembali melantunkan Surat Al-Fatihah
  13. Kembali melantunkan surat pendek maupun ayat-ayat Al-Quran
  14. Kembali rukuk dengan melafalkan bacaan rukuk
  15. Kembali i'tidal dengan melafalkan bacaan doa i'tidal
  16. Kembali sujud pertama dengan melafalkan bacaan doa sujud
  17. Kembali duduk di antara dua sujud dengan melafalkan bacaan doa duduk di antara dua sujud
  18. Kembali sujud kedua dengan melafalkan bacaan doa sujud
  19. Duduk tahiyat akhir sembari membaca doa tahiyat akhir
  20. Salam

Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai sholat tarawih, mulai dari sejarah, niat, jumlah, waktu mengerjakan, hukum, hingga tata caranya secara lengkap. Semoga dapat menjadi acuan bagi detikers, ya.




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads