Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh dan Harian: Arab, Latin, dan Artinya

Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh dan Harian: Arab, Latin, dan Artinya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 04 Mar 2025 12:07 WIB
Niat Puasa Ramadhan
Niat puasa Ramadhan. (Foto: pikisuperstar/Freepik)
Solo -

Dalam menjalankan puasa Ramadhan, niat menjadi satu hal yang sangat penting karena termasuk di dalam salah satu rukunnya. Namun, di kalangan umat Islam sendiri terdapat dua jenis niat yang berbeda, yaitu niat puasa Ramadhan sebulan penuh dan harian. Bagaimanakah penggunaan dua jenis niat ini?

Menurut By H Amirulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi dalam buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah, dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai keharusan mengulang niat setiap malam atau cukup satu kali di awal bulan Ramadhan. Menurut Imam Syafi'i, setiap individu yang berpuasa wajib memperbarui niatnya setiap malam sebelum fajar tiba. Beliau berpendapat bahwa niat adalah bagian dari setiap ibadah harian, sehingga harus diperbarui setiap hari selama bulan Ramadhan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap hari puasa memiliki niat yang jelas dan sah.

Sementara itu, Imam Maliki dan Imam Ahmad memiliki pandangan yang berbeda. Mereka berpendapat bahwa niat berpuasa cukup dilakukan satu kali di awal Ramadhan dengan niat untuk berpuasa sebulan penuh. Pandangan ini memberikan kemudahan bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah puasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena terdapat dua pendapat berlainan, maka kita perlu mengetahui bagaimana bacaan niat puasa Ramadhan sebulan penuh dan harian. Jadi, mari kita simak penjelasan lengkap berikut!

Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh

Niat yang pertama ini dapat kita bacakan di awal bulan Ramadhan untuk berpuasa selama sebulan penuh. Berikut adalah lafadznya yang dikutip dari buku Ramadhan dan Pembangkit Esensi Insan: Pengajian 30 Malam Ramadhan tulisan Shabri Shaleh Anwar SPdI MPdI.

ADVERTISEMENT

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ كُلِّهِ Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaytu shaumu syahri Rhamadhana kullihi Lillahi Ta'ala.

Artinya: "Sahaja aku berpuasa sebulan Ramadhan tahun ini kerana Allah Taala"

Niat Puasa Ramadhan Harian

Jika detikers merupakan umat Islam yang ingin mengucapkan niat puasa harian di bulan Ramadhan, maka pembacaannya adalah setiap malam sebelum terbit fajar. Masih dikutip dari buku Ramadhan dan Pembangkit Esensi Insan: Pengajian 30 Malam Ramadhan tulisan Shabri Shaleh Anwar SPdI MPdI, berikut ini adalah bacaannya.

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ غَدٍ ΨΉΩŽΩ†Ω’ أَدَاِؑ ΩΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ω‡ΩŽΨ°ΩΩ‡Ω Ψ§Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ†ΩŽΨ©Ω Ω„ΩΩ„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Nawaytu shauma ghadin an adai fardi Ramadhana hadzihis-sanati lillahi taala.

Artinya: "Sahaja aku puasa esok hari bagi menunaikan puasa Ramadhan tahun ini kerana Allah Taala".

Rukun Puasa Ramadhan

Dikutip dari buku Tuntunan Puasa menurut Al Quran dan Sunah tulisan Alik Al Adhim, terdapat dua rukun puasa Ramadhan yang utama, yaitu niat dan menahan atau imsak. Kedua rukun tersebut wajib dipenuhi. Jika tidak, maka puasa dianggap batal. Mari kita simak penjelasan lebih lengkap!

1. Niat di Malam Hari Sebelum Terbit Fajar

Niat merupakan tekad yang kuat dalam hati untuk menjalankan perintah Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya. Niat dalam berpuasa memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam puasa wajib seperti puasa Ramadhan. Hal ini dikarenakan seseorang harus menetapkan niat sebelum terbit fajar, dan jika tidak melakukannya, maka puasanya dianggap tidak sah.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Barang siapa yang tidak berniat pada malamnya, maka tidak ada puasa untuknya." (HR. Tirmizy)

Namun, berbeda dengan puasa wajib, puasa sunnah memiliki keringanan dalam hal niat. Seseorang tetap diperbolehkan berniat meskipun hari telah siang, selama ia belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau hubungan suami istri. Hal ini sesuai dengan kisah yang dialami oleh Rasulullah SAW.

Aisyah RA meriwayatkan:

"Rasulullah SAW datang kepadaku pada suatu hari dan bertanya, 'Apakah kamu punya makanan?' Aku menjawab, 'Tidak'. Beliau lalu berkata, 'Kalau begitu aku berpuasa'." (HR. Muslim)

2. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan Puasa

Imsak dalam konteks puasa berarti menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hubungan suami istri, mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Rukun ini merupakan inti dari ibadah puasa, karena esensinya adalah menahan diri demi mencapai ketakwaan kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

"Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam..." (QS. Al-Baqarah: 187)

Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan bahwa seseorang diperbolehkan untuk makan dan minum hingga waktu fajar tiba. Setelah itu, ia harus menahan diri hingga matahari terbenam. Frasa "benang putih dari benang hitam" dalam ayat tersebut merujuk pada warna langit saat fajar mulai menyingsing, yang menjadi batas waktu dimulainya ibadah puasa.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai bacaan niat puasa Ramadhan sebulan penuh dan niat harian. Semoga bermanfaat!




(sto/ams)


Hide Ads