Setiap bulannya, perempuan mengalami siklus datang bulan atau haid. Jika darah berhenti keluar, maka diwajibkan untuk mandi wajib atau junub untuk mensucikan diri.
Mandi junub atau mandi janabah penting dilakukan agar seorang muslimah bersih dari hadats besar (haid). Ketika akan melaksanakan ibadah, seseorang wajib mensucikan diri dari hadats kecil dan hadats besar. Hadats kecil dapat dibersihkan atau disucikan dengan air wudhu. Sementara, diwajibkan mandi junub bagi seseorang yang tidak bersih dari hadats besar, salah satunya haid.
Lalu, bagaimanakah cara mandi wajib setelah haid yang benar menurut Islam? Berikut ini penjelasan mengenai tata cara dan doa mandi wajib setelah haid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat Mandi Wajib
Mengutip dari laman resmi NU Online, berdasarkan penjelasan Imam Nawawi Al-Bantani, terdapat tiga poin penting yang perlu diperhatikan:
- Niat diucapkan dalam hati bersamaan dengan mengguyur air ke badan. Niat yang diucapkan dalam lisan, bertujuan untuk memantapkan sesuatu yang ditekankan dalam hati.
- Niat harus dilafalkan dengan jelas, bahwa mandi yang dilakukan adalah mandi wajib. Tidak cukup meniatkan mandi saja, seperti, nawaitul ghusla (saya niat mandi). Melalaikan dilafalkan dengan yang lebih lengkap, nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari lillahi ta'ala (aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah ta'ala).
- Ucapkan niat saat membasuh anggota badan pertama kali. Jika baru mengingat niat saat tengah-tengah pembasuhan, maka tidak sah, wajib diulang dari awal basuhan.
Lafal mandi wajib setelah haid:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨΩΨ―ΩΨ«Ω Ψ§ΩΩΨ§ΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩΩΨΆΩ ΩΩΨ±ΩΨΆΩΨ§ ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar disebabkan haid karena Allah ta'ala."
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Mengutip dari laman resmi Kementerian Agama RI, berikut ini tata cara mandi wajib yang benar:
- Melafalkan niat, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya.
- Mengguyur seluruh badan.
- Seluruh badan luar harus terguyur dengan air bersih, ketika mandi wajib, termasuk rambut dan bulu-bulunya hingga daerah kewanitaan yang terlihat ketika jongkok. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus mengalir hingga pangkal rambut/bulu, sehingga tidak tertempel najis.
Sunnah Mandi Junub
Masih dari sumber laman yang sama, diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab BidΓ’yatul HidΓ’yah, terdapat sejumlah sunnah melaksanakan mandi junub. Antara lain:
- Membasuh tangan hingga tiga kali.
- Membersihkan segala kotoran atau najis yang menempel di tubuh.
- Berwudhu dengan sempurna.
- Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan melafalkan niat menghilangkan hadats besar.
- Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan mengguyur bagian kiri juga tiga kali.
- Menggosok-gosok tubuh bagian depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.
- Menyela-nyela bagian rambut.
- Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya, hindarkan tangan menyentuh kemaluan, kalau pun tersentuh, sebaiknya berwudhu lagi. WallΓ’hu a'lam.
Itu tadi tata cara dan doa mandi setelah haid, semoga informasinya bermanfaat bagi detikers!
Artikel ini ditulis oleh Aqila Cikal Ariyanto, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/apl)