Disbud Cek Kepala Arca Dewa Dicor Semen di Jalan Kampung Klaten

Disbud Cek Kepala Arca Dewa Dicor Semen di Jalan Kampung Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 24 Okt 2024 20:03 WIB
Batu yang diduga kepala arca di tepi jalan kampung Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten, Kamis (24/10/2024).
Batu yang diduga kepala arca di tepi jalan kampung Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten, Kamis (24/10/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Tim Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten mengecek sebuah batu kepala arca di jalan kampung Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten. Benda tersebut dicor dengan semen di tepi pekarangan milik warga.

"Kegiatan hari ini dalam rangka pengecekan dan pendataan ODCB (objek diduga cagar budaya) di Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen. Ini ada temuan lepas yang sudah tidak utuh," ungkap Plt Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Maria Yakuba Setia Ari Sajati kepada detikJateng di lokasi, Kamis (24/10/2024).

Maria menjelaskan dari hasil pengecekan temuan lepas itu berupa kepala arca terbuat dari batu andesit. Meskipun wajahnya sudah rusak, bagian kuping dan lainnya masih terlihat jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kepala arca dengan bagian kuping masih terlihat jelas sekali. Masih ada penampakan seperti dewa Siwa itu ada Cakra di belakangnya dan mahkota," papar Maria.

Batu yang diduga kepala arca di tepi jalan kampung Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten, Kamis (24/10/2024).Batu yang diduga kepala arca di tepi jalan kampung Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen, Klaten, Kamis (24/10/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Potongan kepala arca itu, sambung Maria, sementara didata dan nantinya akan dievakuasi ke museum untuk dikaji. Kajian itu untuk menentukan arca dari mana dan sosoknya siapa.

ADVERTISEMENT

"Untuk mengetahui dari mana dan siapa sosoknya. Nanti kita kaji bersama teman-teman dan konsultasi ke BPK wilayah X," imbuhnya.

Batu tersebut dari pantauan detikJateng berupa batu andesit dengan bentuk setengah lingkaran ukuran diameter sekitar 40 sentimeter. Batu berundak, di bagian paling bawah cenderung kotak dengan bekas patahan, di atasnya berbentuk setengah lingkaran dan di bagian paling atas berbentuk menyerupai kepala arca.

Di batu berukir yang menyerupai kepala arca itu di kanan dan kirinya terdapat ukiran serupa dengan anting. Di bagian atas yang mengerucut terpahat sulur-sulur menyerupai pilinan rambut pada kepala arca umumnya.

Bagian wajah sudah tidak terlihat jelas karena korosif dimakan waktu. Di bagian bawah, batu pecah sehingga terlihat bekas patahan yang sudah lama.

Pegiat sejarah Klaten, Hari Wahyudi mengatakan dilihat dari bentuknya batu itu bagian kepala arca. Diduga kuat merupakan arca dewa karena ada sirascakra.

"Bagian atas yang kluwer-kluwer itu adalah mahkota jenis jatamakuta, mahkota pilinan rambut. Yang memiliki jatamakuta itu bisa arca Siwa atau Ganesa," ungkap Hari saat dimintai pendapat detikJateng dengan mengirimkan foto.

Hari mengatakan batu kepala arca itu identik dengan arca dewa. Sebab ada praba atau batu setengah lingkaran di belakang kepalanya.

"Pasti arca dewa karena ada praba, ada setengah lingkaran di bagian belakang kepala, itu namanya sirascakra, simbol kedewataan," imbuh Hari.




(rih/dil)


Hide Ads