Misteri Gumuk Asu Klaten, Konon Sering Ditemukan Uang Kuno tapi...

Misteri Gumuk Asu Klaten, Konon Sering Ditemukan Uang Kuno tapi...

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 30 Jun 2025 20:06 WIB
Gumuk Asu di Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten.
Gumuk Asu di Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Sebuah gumuk (gundukan tanah) di Dusun Candi, Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten, sejak lama dikenal dengan nama Gumuk Asu. Di gumuk tersebut, selain ditemukan arca, konon di zaman dulu sering ditemukan mata uang era Mataram kuno.

"Tahun 2020 sekitar bulan April, saya masih sering blusukan kok penasaran ada Dusun Candi terus saya ke sana, ketemu petani. Dia cerita dulu bapaknya saat mencangkul di sekitar gumuk menemukan mata uang Mataram kuno (8-10 M) seperti biji jagung, jumlahnya segenggam," tutur pegiat sejarah Klaten, Hari Wahyudi kepada detikJateng, Senin (30/6/2025).

Hari mengatakan, petani itu menceritakan bahwa uang kuno itu kemudian dibawa pulang oleh ayahnya. Malamnya, ayah petani tersebut didatangi anjing besar yang mengaung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malamnya didatangi anjing besar atau asu baung, kemudian ayahnya hilang. Petani lain ceritanya saat menggarap sawah juga sering menemukan mata uang itu tapi tidak berani mengambil," ujar Hari.

"Oleh petani-petani yang menemukan mata uang itu diletakkan begitu saja tidak dibawa pulang karena takut," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Hari mengatakan, dari topinimi desa dan dusunnya, nama tersebut merupakan nama kuno. Rejoso memiliki arti sang raja.

"Rajasa itu kan artinya sang raja, kebetulan dekat dengan Desa Wonoboyo (pernah ditemukan harta Karun Mataram kuno). Namanya sesuatu banget, jadi tidak heran ditemukan arca-arca logam karena bukan orang biasa yang tinggal," ucap Hari.

"Arca perunggu padmapani (manifestasi Bodhisatwa Awalokiteswara) ukuran tinggi 31,5 centimeter dilaporkan dalam dinas purbakala Hindia Belanda tahun 1910," tambah dia.

Kades Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Sumardi justru tidak mengetahui sejarah di balik Gumuk Asu. Dirinya hanya mengetahui dulu ada arcanya.

"Dulu memang ada arcanya dan sudah diambil. Saya tanya orang tua juga pada tidak tahu," kata dia kepada detikJateng.

Terpisah, Analis Cagar Budaya dan Koleksi Museum Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Wiyan Ari Tanjung, menyatakan dinas belum mengecek lokasi.

"Kita belum pernah meninjau lokasi tersebut," jawabnya saat diminta konfirmasi detikJateng.

Diberitakan sebelumnya, di Dusun Candi, Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten, terdapat gumuk (gundukan tanah) misterius yang disebut Gumuk Asu. Gumuk tersebut dulunya terdapat beberapa arca.

"Nggih niku wet zaman simbah-simbah (ya itu dulu ada sejak zaman nenek moyang). Namine gumuk asu (namanya Gumuk Asu)," ungkap Kardiyo (68) kepada detikJateng di lokasi, Sabtu (28/6) lalu.

Menurut Kardiyo, dirinya tidak mengetahui sejarah gumuk tersebut sampai dinamakan gumuk asu.

"Dulu arcanya ada dua seingat saya, tapi sudah hilang diambil orang. Adanya ya cuma gumuk itu sekarang," kata Kardiyo.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads