Satu arca yang diduga arca batu dewa Siwa gagal dicuri di sebuah rumah kosong di Desa Demak Ijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten. Kini arca tersebut diamankan sementara di kantor desa untuk mengantisipasi pencurian.
"Ada info mau diambil orang sekitar seminggu yang lalu. Batu arca dilihat sudah bergeser, mungkin berat dan sebagainya," kata Kades Demak Ijo, Ery Karyatno kepada detikJateng di kantornya, Senin (2/6/2025).
Dijelaskan Ery, karena diduga gagal dicuri, warga yang menyimpan arca itu melapor ke desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita rawat disini. Rencananya kita serahkan ke kabupaten, ke dinas terkait," tutur Ery.
Ery menyampaikan, arca tersebut ditemukan di rumah tua yang sudah tidak dihuni dan sebagian bangunannya ambruk. Pemilik rumah disebut sudah meninggal.
"Sudah meninggal yang punya, ya ada anak-anaknya. Arca itu sudah turun-temurun di situ (rumah tua), tidak ada yang tahu ceritanya dulu dari mana, setahunya juga sejak dulu di situ," ungkap Ery.
Ery menyebut arca itu sudah tidak utuh, tinggal bagian perut ke bawah. Tingginya sekitar setengah meter.
"Sekitar setengah meter, hanya perut ke bawah. Yang atas nggak ada, saya tanya juga tidak ada," ujar Ery.
"Ini temuan ketiga, tapi saya yakin masih ada. Yang sering ditemukan di daerah sini, Jonggrangan dan Kahuman," sambung dia.
Sementara itu warga setempat, Yohanes Daryanto, mengatakan sekitar seminggu lalu dirinya pulang dari warung angkringan dan melewati rumah kosong itu pada malam hari. Dia melihat ada dua pemuda di rumah kosong tempat arca itu.
"Lihat dua anak muda, satu di motor dan yang satu muncul dari rumah yang sebagian sudah roboh itu. Paginya saya kroscek, ternyata ada batu besar njungkel (terjungkal),'' kata pria yang akrab dipanggil Yoan itu.
Yoan yang juga pegiat sejarah mengatakan, batu tersebut ternyata arca. Tanah di bawah batu arca itu masih basah.
"Kemungkinan besar (arcanya) digeser, tidak kuat, ditinggalkan. Saya kemudian melapor Pak Bayan (Kadus) dan memberitahu Pak RT, seingat saya Jumat (23/5)," ujar Yoan.
"Kemungkinan itu arca dewa Siwa, arca dewa Siwa ada yang kakinya turun ke bawah. Kalau melihat bentuknya itu di relung candi, bisa induk atau candi Perwara," imbuh Yoan, pegiat sejarah di komunitas Kandang Kebo itu.
Pantauan detikJateng, arca itu tingginya sekitar setengah meter. Arca batu andesit itu hanya dari pinggang ke bawah dengan posisi duduk, kaki kiri ditekuk, dan kaki kanan turun.
(dil/aku)