Sambat Petani Lereng Merapi: Habis Panen Tembakau, Beli Air gegara Kemarau

Sambat Petani Lereng Merapi: Habis Panen Tembakau, Beli Air gegara Kemarau

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 29 Jul 2024 11:57 WIB
Droping air bersih di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, oleh BPBD Klaten. Diunggah Senin (29/7/2024).
Droping air bersih di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, oleh BPBD Klaten. Diunggah Senin (29/7/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Memasuki puncak kemarau, warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, mulai menggunakan dana cadangannya untuk membeli air. Uang hasil panen pun terserap untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

"Ini panen tembakau lumayan harganya, Rp 6.000, dan cabai Rp 25.000. Tapi ya ini sebagian besar mulai untuk (beli) air. Kalau ternak belum (dijual)," kata Koordinator Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) Desa Tegalmulyo, Kemalang, Subur, kepada detikJateng, Senin (29/7/2024) siang.

Subur mengatakan, harga air bersih di desanya paling tinggi mencapai Rp 375 ribu per tangki berkapasitas 5.000 liter. Harga itu berlaku di wilayah puncak seperti Dusun Canguk, Grintingan, Sumur, dan Pajegan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rp 375.000 itu di Dusun Canguk, Pajegan, Grintingan dan Sumur. Pengajuan bantuan ke BPBD Kabupaten Klaten sudah. Sudah dikirim air, tapi diutamakan untuk tempat umum," ujar Subur.

Selain menghemat air, persiapan warga Kemalang dalam menghadapi puncak kemarau juga dengan menyisihkan sebagian uang untuk membeli air. Menurut Subur, pemerintah desa tahun ini juga berencana membangun embung.

ADVERTISEMENT

"Embung itu diambilkan dari mata air yang airnya tidak dimanfaatkan di musim hujan. Air akan ditampung dan rencana tahun ini dimulai untuk antisipasi jangka panjang," ucap Subur.

Menurut Ketua RT 16 RW 6 Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jenarto, harga air bersih dari swasta di desanya saat ini Rp 350 ribu per tangki.

"Sudah ada (bantuan air bersih) dari BPBD, tapi untuk Sidorejo karena sudah terkaver air dari Umbul Bebeng sekarang masih aman. Jadi mudah-mudahan puncak kemarau aman," kata Jenarto kepada detikJateng.

Dimintai konfirmasi secara terpisah, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten Anjung Darojati menyatakan sampai akhir pekan kemarin pihaknya sudah mengirimkan 278 tangki atau 1,3 juta liter air bersih ke enam desa di tiga kecamatan.

"Sudah ke enam desa di Kecamatan Kemalang, Jatinom, dan Bayat. Desa Jotangan, Bayat, juga mulai mengajukan," kata Anjung.

"Puncak kemarau di bulan Juli-Agustus, untuk droping masih aman, ada juga bantuan kemarin dari BNPB," sambung dia.




(dil/aku)


Hide Ads