Niat Puasa Syawal 6 Hari: Ini Tata Cara, Dalil dan Hukumnya

Niat Puasa Syawal 6 Hari: Ini Tata Cara, Dalil dan Hukumnya

Anindya Milagsita - detikJateng
Sabtu, 13 Apr 2024 12:03 WIB
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh bulan Januari 2024.
Ilustrasi puasa Syawal (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Jogja -

Setelah puasa Ramadhan telah usai, umat Islam dapat melanjutkan ibadah mereka dengan menunaikan puasa Syawal 6 hari. Berikut bacaan niat, tata cara, dalil, hingga hukum puasa Syawal 6 hari yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi kaum muslim.

Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah' karya Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, Syawal merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab "syawwal". Istilah tersebut merujuk pada pengertian dari peningkatan amal.

Syawal merupakan bulan yang hadir setelah Ramadhan. Hal ini menunjukkan bahwa setelah beribadah satu bulan lamanya di bulan Ramadhan, umat Islam dapat melanjutkan ibadah mereka di bulan Syawal dengan menunaikan puasa selama 6 hari lamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas bagaimana cara mengerjakan puasa Syawal 6 hari? Mari simak penjelasannya melalui artikel ini.

Dalil Puasa Syawal 6 Hari

Selama ini sebagian kalangan muslim telah mengetahui bahwa puasa Syawal dapat dikerjakan selama 6 hari selama bulan Syawal. Namun, sebenarnya seperti apa dalil mengenai hal tersebut?

ADVERTISEMENT

Terkait dasar mengenai puasa Syawal 6 hari berasal dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari. Seperti dikatakan dalam buku 'Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan' karya Ceceng Salamudin, M.Ag., Abu Ayyub Al-Anshari meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun" (HR. Muslim).

Sementara itu, terdapat sebuah riwayat lain yang menyebutkan tentang puasa Syawal 6 hari yang juga disebut sebagai salah satu amalan dengan ganjaran seperti berpuasa selama satu tahun lamanya. Dirangkum dari buku 'Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki' karya Taufiq FR. bahwa sebuah riwayat menjelaskan:

"Allah telah melipatgandakan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan Ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan, dan puasa enam hari bulan Syawal yang menggenapkannya satu tahun" (HR. An-Nasa'i dan Ibnu Majah. Dicantumkan sebagai shahih At-Targhib).

Hukum Puasa Syawal 6 Hari

Lantas apa hukum puasa Syawal 6 hari? Ternyata puasa Syawal hukumnya adalah sunnah. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Seni Merawat Cinta Bagi Istri' karya Riza Risma bahwa puasa enam hari pada bulan Syawal termasuk puasa sunnah. Bahkan Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk menunaikan puasa tersebut.

Kemudian disampaikan dalam buku 'Buku Pintar Hukum Islam #2' karya Ahmad Mufid A.R., bahwa puasa Syawal hukumnya adalah sunnah. Dijelaskan bahwa:

يُسْتَحَبُّ أَنْ تُتَّبَعَ رَمَضَانُ بِسِدٍ مِنْ شَوَالٍ

"Sunnah hukumnya melakukan puasa enam hari pada bulan Syawal yang dikerjakan beriringan setelah tanggal satu Syawal" (Asy-Syafi'î; Al-Lakhmi, 1997, [3]/101).

Tata Cara Puasa Syawal 6 Hari

Sebagai sebuah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terdapat beberapa hal yang sebaiknya dipahami oleh setiap muslim yang hendak menunaikan puasa Syawal. Salah satunya mengenai tata cara puasa Syawal 6 hari.

Masih merujuk dari buku 'Seni Merawat Cinta Bagi Istri', puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dikatakan bahwa puasa Syawal tidak harus dilakukan secara berurutan harinya.

Dikarenakan puasa Syawal merupakan ibadah yang tidaklah wajib, melainkan adalah sunnah. Meskipun begitu, bagi seorang muslim yang dapat mengerjakannya secara berurutan di awal-awal bulan Syawal, itu lebih baik. Namun, jika memang ada kaum muslim yang memisahkan atau menunda pelaksanaannya hingga akhir Syawal, tidak perlu dipermasalahkan.

Hal tersebut senada dengan penjelasan yang disampaikan dalam buku 'Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT?' karya Alexander Zulkarnaen, S.Pd.I. Tata cara puasa Syawal dianggap afdal atau paling utama dikerjakan berurutan harinya setelah Hari Raya Idul Fitri. Ini seperti apa yang telah disampaikan oleh Imam Nawawi melalui Syarah Muslim bahwa:

"Para ulama madzhab Syafi'i mengatakan bahwa paling afdal (utama) melakukan puasa Syawal secara berturut-turut, sehari setelah sholat Idul Fitri. Namun, jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal, maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan."

Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa seorang muslim yang hendak melakukan puasa Syawal, dapat mengerjakannya secara berturut-turut dimulai sejak sehari setelah sholat Idul Fitri dilaksanakan. Akan tetapi, bagi mereka yang tidak dapat mengerjakannya secara berurutan, tidak menjadi masalah selama masih melakukannya di bulan Syawal.

Niat Puasa Syawal 6 Hari

Sebelum menunaikan puasa Syawal 6 hari, hendaknya seorang muslim mengamalkan bacaan niatnya terlebih dahulu. Diharapkan dengan mengawalinya dengan niat dapat menjadi salah satu cara untuk menyempurnakan ibadah puasa Syawal yang akan dikerjakan. Berikut bacaan niat puasa Syawal yang disebutkan dalam buku 'Pintar Ibadah' karya Ust. H. Fatkhur Rahman:

نَوَيْتُ صَومَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ شَوَّادٍ سُنَةً لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin min yaumi syawwaalin sunna- tan lillaahi ta'aalaa."

Artinya: "Aku berniat puasa besok pagi pada bulan Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala."

Demikian tadi penjelasan mengenai puasa Syawal 6 hari dimulai dari bacaan niat, tata cara, dalil, hingga hukum menunaikannya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.




(ams/ams)


Hide Ads