Niat Puasa Sunnah Syawal 6 Hari: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Niat Puasa Sunnah Syawal 6 Hari: Arab, Latin, dan Terjemahannya

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Selasa, 01 Apr 2025 20:30 WIB
Niat Puasa Ramadhan
Ilustrasi (Foto: pikisuperstar/Freepik)
Makassar -

Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan setelah bulan Ramadhan. Agar ibadah ini sah dan diterima, umat muslim perlu mengetahui bacaan niat puasa Syawal dengan benar.

Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), puasa Syawal sebaiknya dikerjakan satu hari setelah Lebaran Idul Fitri selama enam hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 2-7 Syawal. Berdasarkan kalender Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 2-7 Syawal 1446 H jatuh pada Selasa, 1 April hingga Minggu, 6 April 2025.

Nah bagi detikers yang ingin mengamalkan puasa sunnah ini, berikut detikSulsel menyajikan informasi niat puasa Syawal 6 hari lengkap dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya. Disimak, yuk!

Niat Puasa Sunnah Syawal 6 Hari

Mengutip buku "Yang Perlu Dilakukan Muslimah Sepanjang Tahun" karya Khayeera Indana Hulwah dan Aliyah Tsurayya, berikut ini niat puasa Syawal 6 hari berturut-turut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adai sittatin min syawwal lillahi ta'ala.

Terjemahan: "Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta'ala."

Selain itu, terdapat pula niat lain yang bisa dilafalkan ketika ingin berpuasa Syawal 6 hari sebagaimana yang dinukil dari buku "Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah" karya Ustadz Muhammad Syukron Maksum:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرٍ شَوَّالٌ سُنَّةٍ لِلَّهِ تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Arab Latin: Nawaitu shauma shahri syawwāla sunnatan lillāhi ta'ālā.

Terjemahan: "Saya niat puasa bulan Syawal, sunah karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Syawal Harian

Menyadur laman MUI, bagi orang yang ingin berpuasa Syawal namun tidak berturut-turut 6 hari, terdapat bacaan niat yang bisa diamalkan. Bacaan niat tersebut ada yang bisa dibaca pada malam atau siang hari.

Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa sunnah memiliki kelonggaran dalam pelafalannya. Umat muslim dapat berniat di siang hari selama belum makan dan minum di pagi hari.

Untuk lebih jelas, berikut ini niat puasa Syawal harian:

Niat Puasa Syawal Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnah Syawwal lillaahi ta'ala.

Terjemahan: "Saya bermaksud puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa Syawal Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ

Arab Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adaa'i sunnah Syawwaal lillaahi ta'ala.

Terjemahan: "Saya bermaksud puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."

Tata Cara Puasa Syawal

Tata cara puasa Syawal sama seperti puasa lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada niat saja.

Dikutip buku "Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa" yang ditulis oleh Nursolikhin, berikut ini tata cara berpuasa:

1. Membaca Niat Puasa Syawal

Sebelum mengerjakan puasa Syawal, umat muslim hendaknya membaca niat terlebih dahulu. Adapun bacaan niatnya seperti yang dijelaskan di atas.

2. Sahur

Saat berpuasa Syawal, umat Islam dianjurkan juga untuk melakukan sahur. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

"Sahurlah kalian, maka sesungguhnya dalam sahur itu ada berkahnya." (HR. Bukhari Muslim).

3. Berpuasa

Saat tiba waktu imsak, maka puasa Syawal siap untuk dimulai. Ketika berpuasa, umat muslim sudah tidak diperbolehkan untuk makan dan minum, serta mengerjakan hal lain yang dapat menyebabkan batalnya puasa Ramadhan.

4. Menyegerakan Berbuka

Jika waktu berbuka puasa telah tiba, maka disunnahkan bagi umat muslim yang mengerjakan puasa Syawal untuk menyegerakan berbuka. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Artinya: "Allah SWT telah berfirman, 'Hamba-hamba-Ku yang lebih aku cintai ialah mereka yang paling segera berbukanya.'" (HR Tirmidzi dari Abu Hurairah)

Keutamaan Puasa Syawal

Terdapat beberapa keutamaan yang didapatkan bagi umat muslim yang melaksanakan puasa Syawal. Berikut ini beberapa keutamaannya yang dirangkum dari buku "Panduan Praktis Ibadah Puasa" karya Drs E Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim, dalam puasa sunah (termasuk puasa Syawal) dan buku "Kalender Ibadah Sepanjang Tahun" oleh Ust Abdul Faqih Ahmad Abdul Wahid:

1. Mendapat Pahala Setara Berpuasa Satu Tahun

Umat muslim yang mengerjakan puasa Syawal akan diberikan imbalan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan (maka setara) dengan sepuluh bulan, dan (jika ditambah) puasa enam hari setelah Idul Fitri, itulah yang disebut shiyamus-sanah (puasa setahun penuh). (HR. Ahmad, Ad-Darimi, dan An-Nasa'i)

2. Menjadi Penyempurna Amalan Ramadhan

Selanjutnya, puasa Syawal dapat menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amalan wajib, seperti puasa Ramadhan.

3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan

Membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan. Sebab, jika Allah SWT menerima amalan seorang hamba, maka akan memberi taufik pada amalan shalih selanjutnya. Hal ini sebagaimana pendapat sebagian ulama salaf:

"Balasan dari amal kebaikan adalah amal kebaikan selanjutnya. Barang siapa melaksanakan kebaikan, lalu ia melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itulah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan, lalu dilanjutkan dengan melakukan kejelekan, maka inilah tanda ditolaknya atau tidak diterimanya amal kebaikan yang telah dilakukan."

Demikianlah informasi tentang niat puasa Syawal 6 hari berturut-turut dan niat puasa harian lengkap dengan tata caranya. Selama berpuasa, detikers!




(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads