Pengertian Malam Lailatul Qadar: Makna, Ciri, Keutamaan dan Amalannya

Pengertian Malam Lailatul Qadar: Makna, Ciri, Keutamaan dan Amalannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Sabtu, 30 Mar 2024 15:26 WIB
Ilustrasi malam lailatul qadar pada bulan Ramadan
Ilustrasi malam lailatul qadar (Foto: Getty Images/iStockphoto/REIMUSS)
Solo -

Malam Lailatul Qadar menjadi malam mulia di dalam Islam yang terjadi di bulan Ramadhan dan tidak dapat dijumpai pada waktu-waktu yang lain. Sebagai cara untuk memaknai hadirnya malam Lailatul Qadar, mari temukan penjelasan lengkap mulai dari arti hingga amalan malam Lailatul Qadar melalui paparan berikut.

Sebagai informasi, malam Lailatul Qadar tidak dapat diketahui oleh siapapun karena hanya Allah SWT yang mengetahui secara pasti kapan malam itu akan hadir. Namun, biasanya setiap muslim akan mencari malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Apabila merujuk pada kalender hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, dapat diketahui bahwa sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada tanggal 20 Ramadhan yang bertepatan dengan 31 Maret 2024 besok.[1]

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, perlu dipahami bahwa pergantian hari dalam kalender Islam atau Hijriah dengan kalender Masehi memiliki perbedaan. Pada kalender Hijriah, pergantian hari dimulai dari waktu maghrib.

Hal tersebut sejalan dengan penjelasan yang diuraikan melalui buku 'Islam yang Produktif' bahwa pergantian hari pada tahun Hijriah dihitung sejak pada waktu matahari terbenam atau maghrib.[2] Hal ini menunjukkan bahwa sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dimulai pada 30 Maret 2024, setelah waktu maghrib tiba.

ADVERTISEMENT

Mengingat sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sudah di depan mata, hendaknya setiap muslim untuk bersiap-siap dalam meraih malam Lailatul Qadar. Lantas apa itu malam Lailatul Qadar? Agar dapat memahaminya secara lebih dekat, mari simak uraian penjelasannya berikut ini.

Pengertian Malam Lailatul Qadar

Mengutip dari buku 'Sukses Berburu Lailatul Qadar', disampaikan tentang pengertian malam Lailatul Qadar. Diketahui bahwa Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan karena seseorang yang bisa meraih malam Lailatul Qadar, niscaya dirinya akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Malam Lailatul Qadar begitu dinanti-nantikan oleh umat Islam karena kehadirannya hanya datang pada saat bulan Ramadhan saja.[3]

Terkait pengertian malam Lailatul Qadar juga telah disampaikan melalui firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Qadr. Melalui surat tersebut Allah SWT menyampaikan bahwa malam Lailatul Qadar merupakan malam yang mulia, yang mana dipenuhi dengan kebaikan dan juga keberkahan. Adapun bacaan dari Surat Al-Qadr adalah sebagai berikut:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ۝٥

"Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr."

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."[4]

Makna Malam Lailatul Qadar

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa malam Lailatul Qadar merupakan waktu yang lebih baik daripada seribu bulan. Dikatakan bahwa pada malam tersebut para malaikat dan juga malaikat Jibril turun untuk mengatur urusan seluruh umat manusia. Bahkan kesejahteraan juga akan melingkupi pada malam Lailatul Qadar.

Namun, meskipun menjadi waktu yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap muslim, sayangnya tidak ada yang tahu kapan malam Lailatul Qadar itu akan berlangsung. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya setiap muslim yang bersungguh-sungguh sajalah yang akan meraih kemuliaan dari malam Lailatul Qadar.

Seperti dijelaskan dalam buku 'Perjalanan Menuju Fitri' bahwa keberkahan dan kebaikan malam Lailatul Qadar hanya bisa didapatkan oleh orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mencarinya. Mereka senantiasa mengerjakan ibadah yang semata-mata ditujukan kepada Allah SWT. Tak hanya menjaga tauhidnya, mereka juga berusaha untuk menjauhi sifat syirik dan ikhlas dalam menunaikan amalan baik.[5]

Ciri Malam Lailatul Qadar

Lantas bagaimana seorang muslim dapat mengetahui kapan malam Lailatul Qadar akan terjadi? Ternyata ada ciri-ciri yang perlu untuk dipahami oleh mereka. Dengan mengetahui ciri malam Lailatul Qadar, diharapkan agar setiap muslim semakin bersemangat dalam meraih kemuliaan dari malam tersebut.

Dirangkum dari buku 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut al-Qur'an dan Sunnah', bahwa setidaknya ada dua ciri yang disebutkan dalam hadits dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Ciri-ciri malam Lailatul Qadar tersebut merujuk pada malam hari dan juga pagi harinya. Berikut uraian penjelasannya:

1. Matahari yang Terlihat Putih

Pertama dijelaskan dalam hadits Ubay bin Ka'ab bahwa salah satu ciri malam Lailatul Qadar adalah pagi harinya yang menampilkan Matahari terlihat putih dan tidak menyilaukan mata. Berikut isi dari hadits tersebut:

وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

"Pagi harinya malam Lailatul Qadar, matahari terbit putih, tidak menyilaukan."

2. Malam yang Terlihat Indah

Kemudian terdapat ciri malam Lailatul Qadar lain yang terlihat pada malam hari. Dikatakan bahwa saat malam hari, terlihat indah dan juga cerah. Bahkan suhunya pun cenderung tidak panas maupun dingin. Hal ini sejalan dengan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA bahwa:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ سَمْحَةٌ طَلْقَةُ لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيحَتَهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاءَ

Artinya: "Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin. Keesokan harinya cahaya mataharinya melemah kemerah-merahan."[6]

Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Terkait keutamaan malam Lailatul Qadar disebutkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Dikatakan bahwa setiap muslim yang berusaha untuk meraih malam Lailatul Qadar akan diampuni dosa-dosanya. Bukan hanya meraih malam Lailatul Qadar dengan mengerjakan berbagai ibadah di malam hari, tetapi juga menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan melalui buku 'Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya'. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. روه البخاري

Artinya: "Barangsiapa yang sholat pada Lailatul Qadar karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya. Dan barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya" (HR. Al-Bukhari & Muslim).[7]

Selanjutnya, keutamaan malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam yang diberkahi. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Ad-Dukhan ayat 3 bahwa:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ۝٣

"Innâ anzalnâhu fî lailatim mubârakatin innâ kunnâ mundzirîn."

Artinya: "Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul Qadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan."[8]

Amalan Malam Lailatul Qadar

Salah satu cara menghidupkan malam Lailatul Qadar adalah dengan mengerjakan berbagai amalan baik. Seperti misalnya dengan menunaikan ibadah sholat malam, itikaf di masjid, maupun memperbanyak berdoa kepada Allah SWT. Agar memiliki panduan terkait mengerjakan amalan malam Lailatul Qadar, berikut uraian penjelasannya:

1. Sholat Malam

Amalan malam Lailatul Qadar pertama yang dapat dikerjakan oleh umat Islam adalah dengan mengerjakan sholat malam. Terkait anjuran menunaikan sholat malam atau tahajud telah disampaikan dalam firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 79. Melalui ayat tersebut Allah SWT berfirman:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا ۝٧٩

"Wa minal-laili fa taḫajjad bihî nâfilatal laka 'asâ ay yab'atsaka rabbuka maqâmam maḫmûdâ."

Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."[9]

Sementara itu, masih merujuk dari buku yang sama, disampaikan bahwa sholat tahajud di malam Lailatul Qadar juga dapat diampuni dosa-dosa bagi setiap muslim yang mengerjakannya. Sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah RA bahwa:

"Barangsiapa yang sholat pada Lailatul Qadar karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya" (HR. Al-Bukhari & Muslim).[7]

Kemudian terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA mengenai kebiasaan Rasulullah SAW dalam mengerjakan sholat malam di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Mengutip dari buku 'Ringkasan Shahih Bukhari' bahwa Aisyah RA Berkata:

"Apabila sudah masuk pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah mengencangkan ikat pinggangnya, beliau mengerjakan sholat sepanjang malam dan membangunkan seluruh keluarganya untuk beribadah."[10]

2. Itikaf di Masjid

Selain mengerjakan sholat tahajud, kaum muslim juga dapat menunaikan ibadah itikaf di masjid untuk meraih malam Lailatul Qadar. Ibadah itikaf di masjid telah disampaikan juga dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 125:

وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ ۝١٢٥

"Wa idz ja'alnal-baita matsâbatal lin-nâsi wa amnâ, wattakhidzû mim maqâmi ibrâhîma mushallâ, wa 'ahidnâ ilâ ibrâhîma wa ismâ'îla an thahhirâ baitiya lith-thâ'ifîna wal-'âkifîna war-rukka'is-sujûd."

Artinya: "(Ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. (Ingatlah ketika Aku katakan,) 'Jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat sholat.' (Ingatlah ketika) Kami wasiatkan kepada Ibrahim dan Ismail, 'Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, serta yang rukuk dan sujud (sholat)!'."[11]

3. Memperbanyak Berdoa

Amalan selanjutnya yang dapat dikerjakan pada malam Lailatul Qadar adalah dengan memperbanyak doa yang ditujukan kepada Allah SWT. Terdapat salah satu doa yang biasanya dilantunkan oleh Rasulullah SAW dan dianjurkan untuk dibaca oleh umatnya.

Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'Amalan Pembuka Rezeki' bahwa Aisyah RA meriwayatkan:

"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar?' Beliau bersabda, 'Berdoalah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya Allah, sesungguhnya, Engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku)'." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Bagi detikers yang hendak membaca doa tersebut, berikut uraian lengkapnya:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni."

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku."[12]

Demikian tadi penjelasan lengkap mengenai malam Lailatul Qadar mulai dari pengertian, makna, ciri, keutamaan, hingga amalannya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan tentang Islam kepada detikers.

Sumber Rujukan:
[1] Kalender Hijriah Indonesia 2024 - Kemenag RI
[2] Islam yang Produktif karya Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A.
[3] Sukses Berburu Malam Lailatul Qadar karya Muhammad Adam Hussein, S.Pd, M.QHi
[4] Quran Online Surat Al-Qadr - Nahdlatul Ulama
[5] Perjalanan Menuju Fitri karya Agung Syuhada
[6] Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut al-Qur'an dan Sunnah karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman
[7] Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya karya By Syamsul B., M. Nielda
[8] Quran Online Surat Ad-Dukhan - Nahdlatul Ulama
[9] Quran Online Surat Al-Isra - Nahdlatul Ulama
[10] Ringkasan Shahih Bukhari karya Atma Endris
[11] Quran Online Surat Al-Baqarah - Nahdlatul Ulama
[12] Amalan Pembuka Rezeki karya Karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu




(dil/dil)


Hide Ads