6 Keutamaan Malam Lailatul Qadar beserta Amalannya

6 Keutamaan Malam Lailatul Qadar beserta Amalannya

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Selasa, 11 Mar 2025 21:30 WIB
Praying muslim and mosque at night sky hilal half moon
Ilustrasi malam Lailatul Qadar (Foto: Getty Images/iStockphoto/oxinoxi)
Makassar -

Malam Lailatul Qadar merupakan satu malam yang paling istimewa di bulan Ramadhan. Malam penuh kemuliaan ini hanya datang sekali setahun, sehingga banyak umat muslim yang menantikannya.

Disadur dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), malam Lailatul Qadar terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits Bukhari:

عن عائشةَ رضِيَ اللهُ عنها أنَّ رسولَ الله صلَّى الله عليه وسلَّمَ قال: ((تَحرُّوا لَيلةَ القَدْرِ في الوَتْر من العَشرِ الأواخِرِ من رمضانَ)) رواه البخاريُّ (2017) )

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dari Aisyah RA Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: bersungguh-sungguhlah kamu beribadah pada malam Qadar yaitu pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari).

Dalam Al-Qur'an maupun hadits telah dijelaskan berbagai keutamaan malam Lailatul Qadar yang sangat luar biasa. Mulai dari diturunkannya Al-Qur'an pertama kali, kesempatan diampuni dosa-dosa yang telah lalu oleh Allah SWT, hingga turunnya para malaikat ke bumi.

ADVERTISEMENT

Nah untuk lebih jelasnya, berikut detikSulsel sajikan informasi tentang keutamaan malam Lailatul Qadar beserta amalannya. Yuk, disimak!

Keutamaan Malam Lailatul Qadar

1. Malam Turunnya Al-Qur'an

Dikutip dari buku "Sukses Berburu Lailatul Qadar" karya Muhammad Adam Hussein, salah satu keutamaan malam Lailatul Qadar adalah turunnya wahyu dalam Al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ

Artinya: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an)."

Selain itu, Syaikh As Sa'di Rahimahullah juga berkata:

Artinya: "Allah itu menjadikan permulaan turunnya Al-Qur'an adalah di bulan Ramadhan di malam Lailatul Qadar."

Sementara itu, ada sebuah riwayat dari Ibnu Abbas yang menjelaskan tentang nuzulul Qur'an, yaitu waktu Al-Qur'an diturunkan pertama kali. Berikut isi haditsnya:

أنزل الله القرآن جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى بيت العزة من السماء الدنيا، ثم نزل مفصلا بحسب الوقائع في ثلاث وعشرين سنة على رسول الله صلى الله عليه وسلم

Artinya: "Al-Qur'an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul 'Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasulullah-shallallahu 'alaihi wa sallam- sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun." (HR. Thobari, An Nasai dalam Sunanul Kubro, Al Hakim dalam Mustadroknya, Al Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah. Hadits ini dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Ibnu Hajar pun menyetujui sebagaimana dalam Al Fath, 4: 9).

2. Diampuni Dosa yang Telah Berlalu

Setiap umat muslim yang beribadah di malam Lailatul Qadar akan diberikan pahala yang berlipat, salah satunya dengan diampuni dosanya yang telah berlalu. Penjelasan ini disampaikan Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: "Barangsiapa beribadah di malam Lailatul Qadar dengan rasa iman dan mengharap pahala dari Allah, ia akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

3. Malam yang Penuh Berkah

Malam Lailatul Qadar dikenal sebagai salah satu malam yang penuh dengan keberkahan. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Ad-Dukhan ayat 3-4.

Untuk lebih jelasnya, berikut bunyi ayatnya:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ۝٣فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ ۝٤

Arab Latin: Innâ anzalnâhu fî lailatim mubârakatin innâ kunnâ mundzirîn. fîhâ yufraqu kullu amrin ḫakîm.

Artinya: "Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul Qadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS Ad-Dukhan: 3-4)

4. Malam yang Lebih Baik dari 1.000 Bulan

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari pada 1.000 bulan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Qadr ayat 3:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣

Arab Latin: Lailatul-qadri khairum min alfi syahr.

Artinya: "Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan."

Selain itu, dalam kitab Durratun Nasihin juga menyebutkan bahwa Allah berseru kepada Rasulullah "Hai Muhammad, sholat 2 rakaat pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar) adalah lebih baik bagimu dan umatmu daripada perang di zaman Israil selama 1000 bulan."

5. Turunnya Para Malaikat ke Bumi

Saat malam Lailatul Qadar, para malaikat akan turun ke bumi. Turunnya pada malaikat ke bumi juga menandakan turunnya berkah dan rahmat.

Allah SWT berfirman pada surah Al-Qadr ayat 4:

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤

Arab Latin: Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr.

Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan." (QS Al-Qadr: 4)

6. Malam Pencatatan Takdir Tahunan

Pada malam Lailatul Qadar, akan dilakukan pencatatan takdir tahunan. Allah SWT berfirman dalam potongan ayat surah Al-Qadr:

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

Artinya: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS. Ad Dukhan: 4)

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menerangkan bahwa pada malam Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun. Pada malam itu, dicatat segala ketetapan, seperti ajal, rezeki, dan segala peristiwa yang akan terjadi hingga akhir tahun.

Namun perlu dicatat, sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir tersebut kemudian ditampakkan kepada para malaikat, sehingga mereka mengetahui peristiwa yang akan terjadi dan melaksanakan tugas sesuai perintah-Nya.

Amalan di Malam Lailatul Qadar

Begitu istimewanya malam Lailatul Qadar ini sehingga akan sayang jika dilewatkan. Untuk menghidupkan malam istimewa tersebut, terdapat beberapa amalan yang bisa dilakukan umat muslim. Untuk lebih jelasnya, berikut ini daftarnya:

1. Memperbanyak Membaca Al-Qur'an

Kembali melansir laman MUI, umat muslim sebaiknya memperbanyak membaca Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar. Hal ini juga pernah sebagaimana yang dilakukan malaikat Jibril dan Rasulullah SAW.

Berikut penjelasan haditsnya:

أنّ جبريل عليه السلام كان يعارضه القرآن كل عام مرةً وأنّه عارضه في عام وفاته مرتين

Artinya: "Sesungguhnya Jibril AS biasanya menyetorkan Al-Qur'an dengan Rasulullah sekali dalam setiap tahun. Akan tetapi, ia menyetorkan Al-Qur'an dua kali di tahun wafatnya Rasulullah." (HR. Muslim)

2. Memperbanyak Taubat dan Istighfar

Di malam Lailatul Qadar, umat muslim sebaiknya juga memperbanyak taubat dan istighfar. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits Qudsi berikut:

يَاابْنَ آدَمَ لَؤْ بَلَغَتْ ذُنُوْ بُكَ عَنَانَ السّماء ثمّ اسْتغفرتني غفرت لك ولا أبالي

Artinya: "Wahai bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli."

3. Memperbanyak Berdoa

Selain mengerjakan sholat dan membaca Al-Qur'an, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak berdoa di malam mulia tersebut. Doa yang dibacakan sebaiknya doa yang diajarkan Rasulullah SAW.

Berikut ini bacaan doanya sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah RA:

قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Artinya: "Berdoalah: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku)." (HR. At-Tirmidzi)

4. Itikaf

Itikaf atau berdiam diri di masjid sebenarnya dianjurkan untuk dilakukan setiap waktu. Tetapi kegiatan ini lebih ditekankan ketika masuk bulan Ramadhan.

Dahulu Nabi Muhammad SAW juga melakukan itikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana hadits dari Aisyah RA:

أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Artinya: "Sesungguhnya Nabi SAW ber-itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri beliau ber-itikaf setelah itu." (HR. Al-Bukhari)

5. Malam yang Penuh Kesejahteraan

Dikutip laman Kementerian Agama (Kemenag), malam Lailatul Qadar juga disebutkan merupakan malam yang terdapat kesejahteraan, keberkahan, dan keselamatan bagi para hamba Allah yang senantiasa beribadah kepada-Nya.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Surah Al-Qadr ayat 5, yaitu:

سَلٰمٌ هِىَ حَتّٰى مَطۡلَعِ الۡفَجۡرِ

Arab latin: Salaamun hiya hattaa mat la'il fajr.

Artinya: "Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."

6. Melaksanakan Sholat di Malam Lailatul Qadar

Umat muslim dapat menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan melaksanakan sholat. Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Dan, siapa sholat pada malam Lailatul Qadar didasari dengan iman dan pengharapan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits tentang Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, umat muslim dianjurkan untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan berbagai amalan. Meskipun demikian, waktu pasti datangnya malam ini tetap menjadi rahasia Allah SW, umat muslim dianjurkan untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Meski tak ada kepastian tanggal, ada beberapa tanda yang diyakini sebagai ciri datangnya malam Lailatul Qadar. Tanda-tanda ini bisa dirasakan melalui suasana dan perubahan alam yang berbeda dari biasanya.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa hadits tentang tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar sebagaimana yang dinukil dari laman Almanhaj:

1. Hadits Riwayat Ubay bin Ka'b

Sebagaimana dikatakan oleh Ubay bin Ka'b RA, kedatangan malam Lailatul Qadar ditandai dengan terbitnya Matahari di pagi hari tanpa sinar yang terik. Untuk lebih jelas, berikut ini bunyi haditsnya:

بِالْعَلاَمَةِ أَوْ بِالآيَةِ الَّتِي أَخْبَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, أَنَّهَا تَطْلُعُ يَوْمَئِذٍ لاَ شُعَاعَ لَهَا

Artinya: "Dengan tanda yang pernah Rasulullah kabarkan kepada kami, yaitu (matahari) terbit (pada pagi harinya) tanpa sinar (yang terik)."

2. Hadits Riayat Ibnu Abbas

Selain Ubay bin Ka'b, Ibnu Abbas juga pernah menjelaskan tentang tanda-tanda malam Lailatul Qadar. Melalui riwayatnya ia berkata:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ: لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ لاَ حَارَّةَ وَلاَ بَارِدَةَ, تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيْحَتُهَا صَفِيْقَةً حَمْرَاءَ

Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda tentang (tanda-tanda) Lailatul Qadr: 'Malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin, matahari terbit (di pagi harinya) dengan cahaya kemerah-merahan (tidak terik).'"

3. Hadits Riwayat Jabir bin Abdillah RA

Sementara itu, dalam hadits riwayat Jabir bin Abdillah RA, ia berkata:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنِّيْ كُنْتُ أُرِيْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ, ثُمَّ نُسِّيْتُهِا, وَهِيَ فِيْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ لَيْلَتِهَا, وَهِيَ لَيْلَةٌ طَلْقَةٌ بَلْجَةٌ لاَ حَارَّةَ وَلاَ بَارِدَةَ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya aku pernah diperlihatkan (bermimpi) Lailatul Qadr. Kemudian aku dibuat lupa, dan malam itu pada sepuluh malam terakhir. Malam itu malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin.'"

Nah itulah tadi sejumlah keutamaan dan amalan di malam Lailatul Qadar. Semoga bermanfaat, detikers!




(urw/alk)

Hide Ads