Banjir di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak melanda permukiman sejak sekitar dua pekan yang lalu. Hingga kini, banjir belum sepenuhnya surut.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB, sejumlah titik di desa tersebut masih terendam banjir. Halaman balai desa terendam sekitar 10 cm, jalan permukiman warga terendam sekitar 40 cm.
"Sudah (surut), sedikit-sedikit surute. (Sebelumnya) satu meter lebih," kata salah satu warga Sayung RT 4 RW 2, Rodliyati di lokasi, Minggu (24/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan bahwa banjir terjadi sejak Selasa (12/3) lalu. Desanya tersebut seringkali kebanjiran setiap tahunnya.
"Mulai puasa pertama, kedalaman sampai satu meter lebih. Sering (banjir), setiap tahun," terangnya.
Sementara itu Camat Sayung, Sukarman mengatakan bahwa desa tersebut lokasinya rendah. Ia menyebut banjir terjadi sudah sekitar dua pekan ini.
"Posisinya di lokasi yang rendah, cekung. Jadi otomatis Desa Prampelan, Tambakroto, debit airnya berkurang tapi larinya ke Desa Sayung dan Loireng. Memang lokasinya yang rendah," ujar Sukarman.
"(Banjir di Desa Sayung) Kurang lebih dua minggu, ada sekitar 11-12 hari," sambungnya.
Ia menerangkan bahwa pompa kecil dari desa kurang mampu menyedot banjir di wilayah tersebut. Banjir pun relatif sulit hilang.
"Kita sudah berupaya seperti pompa yang dimiliki Desa Sayung sendiri ada beberapa titik. Namun kemampuan pompa itu sendiri sangat terbatas, kemudian kalau dibanding tingginya debit air yang masuk," terangnya.
Meski demikian, ia menyebut bahwa debit air banjir di wilayah Desa Sayung sudah banyak surut.
"Desa Sayung ini masih banyak kita temui genangan-genangan air ini di pemukiman, cuman jauh sudah lebih rendah. Karena satu minggu yang lalu kalau di sini di atas lutut orang dewasa. Di balai desa juga 10 cm masuk, sekarang hanya di halaman saja," terangnya.
Sementara itu Bupati Demak, Eisti'anah akan mengirimkan dua pompa besar untuk menyedot wilayah tersebut. Ia memperkirakan dua hari ke depan debit air akan surut di wilayah tersebut.
"Kendalanya yang di daerah sini, laporan dari temen-temen SDA itu debitnya memang malah kurang, kemudian kendala selanjutnya air robnya juga tinggi. Sehingga kita kesusahan untuk (membuang air) ke muara," ujarnya.
"Tetapi dengan mempelajari waktunya, kita juga di luar rob yang tinggi kita akan alirkan dengan cepat. Kita targetkan dua hari terakhir ya, karena pompa (besar) hari ini dipasang, besok sampai besoknya lagi kita targetkan bisa mengering," sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa pompa akan dipasang di pintu air bawah jembatan tol Sayung bagian barat. Kondisi pintu air tersebut tertutup hari ini lantaran air pasang juga tinggi.
"Ini tadi dievaluasi ternyata masih kurang maksimal, nanti kita kirimkan nanti dua pompa besar di pinggir jalan, di pintu itu untuk memompa mengalirkan langsung ke muara. Sehingga desa Sayung dan Loireng ini bisa tertarik secara alami," ujarnya.
"Sehingga tidak perlu membuka pintu tersebut. Karena kalau dibuka ini nanti desa tersebut air robnya akan masuk. Sehingga kita butuh pompa besar, nanti kita turunkan. Perjalanan ini pompa besarnya. Kita tarik untuk masuk ke muara. Dan kita juga memasang pompa-pompa kecil di Loireng tapi kurang maksimal, makanya kita evaluasi untuk menurunkan pompa besar," terangnya.
Ia menuturkan bahwa dua pompa tersebut dengan kemampuan sedot 900 mΒ³/detik. Yakni bantuan dari kabupaten/kota lain.
"Ini ada dua pompa yang kita turunkan, dari perbantuan dari Surakarta dan Kota Pekalongan. Untuk jumlahnya kita ada dua unit, kapasitasnya 900 mΒ³/detik," ujarnya didampingi tim teknisi.
Ia menuturkan bahwa kondisi banjir di dua desa tersebut kini sudah surut secara signifikan. Yaitu tinggal 30 sentimeter hingga 50 sentimeter yang sebelumnya dengan ketinggian sepinggang orang dewasa.
"Sudah mengalami penurunan, ada yang semata kaki, ada yang 50 cm, ada yang 30 cm, memang sudah mengalami penurunan drastis. Tadi kita tanya ke masyarakat, kemarin ada yang satu dada, sepinggang, sekarang ini di bawah lutut," terangnya.
"Kemudian nanti kita fokuskan semuanya ke Kecamatan Karanganyar. Karena kita tinjau tadi memang dari Pantura sudah mengalami pengeringan tapi belum secara sempurna. Nah ini di kampung atau dukuh-dukuhnya masih tinggi. Nah ini yang nanti kita upayakan larinya ke mana. Nanti kita cari strategi-strategi untuk membuangnya," sambungnya.
Dalam tinjauannya ke dua desa tersebut, Bupati juga memberikan sejumlah paket sembako kepada warga terdampak banjir. Yakni bagi warga Desa Loireng dan Sayung, Kecamatan Sayung.
(rih/rih)