Banjir di Demak, Permukiman Desa Loireng Masih Terendam

Banjir di Demak, Permukiman Desa Loireng Masih Terendam

Mochamad Saifudin - detikJateng
Minggu, 24 Mar 2024 20:47 WIB
Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024).
Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng
Demak -

Wilayah Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak masih terendam banjir. Permukiman kebanjiran sejak sepekan lalu.

Pantauan di lokasi sekitar pukul 17.20 WIB, gang area sawah dan pertambakan sekitar sepanjang 1,5 kilometer tersebut terendam dengan ketinggian air 20 hingga 40 cm. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses keluar masuk warga dari permukiman.

Sejumlah kendaraan menerjang banjir dan beberapa ada yang macet. Nampak warga lainnya juga jalan kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sejumlah area permukiman warga genangan banjir ada yang lebih tinggi. Yakni di depan SD Loireng dan sejumlah gang lainnya sekitar 50 cm.

Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024).Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Sementara itu nampak sebelum gang menuju Pantura jalur Semarang Demak itu terparkir satu sisi sepeda motor dengan posisi melintang. Jarak parkiran motor tersebut sore ini sekitar berjajar hingga 200 meter.

ADVERTISEMENT

"(Banjir) Sejak seminggu yang lalu. Sudah ada pompa ini baru jalan pompanya," kata salah satu warga Loireng, Baim (35) saat ditemui di lokasi, Minggu (24/3/2024).

"Ada empat titik yang 80 cm. Yaitu di depan SD Loireng, jembatan tengah, sama di desa itu ada dua titik yang paling dalem," sambungnya.

Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024).Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Ia menyebut banjir di Loireng disebabkan jebolnya tanggul Desa Tambakroto, Kecamatan Sayung, sejak sepekan yang lalu. Kemudian air tersebut tidak bisa mengalir dengan lancar.

"Di Desa Loireng banjir karena ada tanggul yang jebol di Daerah Tambakroto, waktu bedah itu seminggu yang lalu," terangnya.

"Ini sudah surut, sudah 80 cm, dulu sampai sepinggang orang dewasa. Iya, satu meteran," imbuhnya.

Ia menerangkan bahwa banjir tersebut merendam sebagian besar rumah warga. Warga yang mayoritas kerja di pabrik motornya diparkir di gang area sawah dan tambak tersebut.

"Masuk semua rumah, hampir 80 persen. Ini sementara jaga motor-motor warga. Iya (akses satu-satunya warga)," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa penjagaan di parkiran tersebut secara sukarela. Parkiran tersebut apabila penuh bisa sampai gang dekat jalan Pantura jalur Demak Semarang.

"Iya gantian siang sendiri, malam sendiri. Itu sukarela, nggak ada gaji. Cuman sukarela kalau ada yang ngasih kopi kami terima buat nemenin jaga, kalau ada ngasih uang saya tolak," tuturnya.

"Rata-rata mayoritas kerja di pabrik. Rata-rata kalau kerja motornya di sini," sambungnya.

Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024).Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Bupati Demak Kirim Pompa Sedot Air

Sementara itu Bupati Demak, Eisti'anah usai meninjau banjir di Loireng dan Sayung mengatakan bahwa pihaknya hari ini mengirimkan pompa besar untuk menyedot banjir di dua wilayah tersebut. Pompa kecil sebelumnya tidak mampu menyedot debit air yang menggenang.

"Ya tadi kita memonitor, dan sebelumnya kami mohon maaf karena memang konsentrasi kita di banyak titik. Dan tentunya kita sebenarnya sudah menurunkan tim dari beberapa waktu lalu sudah lakukan penyedotan. Ini tadi dievaluasi ternyata masih kurang maksimal, nanti kita kirimkan nanti dua pompa besar di pinggir jalan di pintu air (Siphon bawah jembatan tol bagian barat) untuk memompa mengalirkan langsung ke muara. Sehingga desa Sayung dan Loireng ini bisa tertarik secara alami," ujar Eisti di Desa Sayung.

Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024).Banjir di Desa Loireng, Kecamatan Sayung, Demak, Minggu (24/3/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Ia menuturkan bahwa kendala banjir di Loireng lantaran wilayah rendah dan air laut pasang. Banjir pun relatif sulit hilang.

"Sehingga tidak perlu membuka pintu tersebut. Karena kalau dibuka ini nanti desa tersebut air robnya akan masuk. Sehingga kita butuh pompa besar, nanti kita turunkan. Perjalanan ini pompa besarnya," terangnya.

"Kita tarik untuk masuk ke muara. Dan kita juga memasang pompa-pompa kecil di Loireng tapi kurang maksimal, makanya kita evaluasi untuk menurunkan pompa besar," imbuhnya.




(rih/rih)


Hide Ads