Doa memandikan jenazah menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Berikut bacaan doa memandikan jenazah laki-laki dan perempuan yang dilengkapi dengan niat dan tata caranya.
Mengutip dari buku 'Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas IX' yang disusun oleh By H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, dijelaskan bahwa kaum muslim memiliki kewajiban terhadap jenazah. Adapun kewajiban tersebut antara lain memandikan, mengafani, menyolatkan, hingga menguburkan.
Terkait memandikan jenazah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti tata cara memandikannya, hingga doa maupun niat yang dilantunkan. Agar memiliki panduan terkait hal ini, detikJateng telah merangkum informasinya secara lengkap. Berikut uraian penjelasan mengenai bacaan doa memandikan jenazah laki-laki dan perempuan, hingga niat dan tata caranya lengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat Memandikan Jenazah
Sebelum memandikan jenazah, dianjurkan bagi seorang muslim untuk membaca niatnya terlebih dahulu. Mengutip dari buku 'Terjemah dan Fadhilah Majmu' Syarif' karya Ustadz Rusdianto, disampaikan bahwa dalam Islam setiap akan melakukan pekerjaan maupun suatu hal, harus disertai dengan niat yang baik. Hal ini dikarenakan segala sesuatunya akan dinilai oleh Allah SWT.
Tak terkecuali pada saat memandikan jenazah. Seseorang yang melakukannya harus dengan hati yang ikhlas dan diniatkan untuk beribadah semata-mata kepada Allah SWT. Diketahui bahwa niat memandikan jenazah laki-laki dan perempuan berbeda bacaannya.
Adapun bacaan niat memandikan jenazah laki-laki adalah sebagai berikut:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ°ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩ
ΩΩΩΩΨͺΩ ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
"Nawaitul ghusla lihaadzal mayyiti lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Saya berniat memandikan jenazah (laki-laki) karena Allah Ta'ala."
Kemudian, untuk bacaan niat memandikan jenazah perempuan, seorang muslim dapat membaca doa berikut:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ°ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΩΨͺΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
"Nawaitul ghusla lihaadzihil mayyitati lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Saya berniat memandikan jenazah (perempuan) karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Memandikan Jenazah
Lantas bagaimana cara memandikan jenazah? Diketahui bahwa baik itu jenazah muslim maupun muslimah, secara umum tata cara memandikannya adalah sama. Masih merujuk dari buku 'Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas IX', berikut tata cara memandikan jenazah:
- Jenazah diletakkan di suatu tempat yang terlindung dari panas matahari, hujan, maupun pandangan banyak orang. Jenazah diletakkan di tempat yang lebih tinggi, seperti dipan atau balai-balai.
- Jenazah diberi pakaian basahan untuk menutupi auratnya. Contohnya adalah sarung.
- Air untuk memandikan jenazah disunnahkan diberi daun bidara atau sesuatu yang bisa menghilangkan daki, semisal sabun. Sebagian air tersebut dapat dicampur dengan wangi-wangian seperti kapur barus yang dapat digunakan sebagai siraman terakhir.
- Terlebih dahulu membersihkan jenazah dari najis yang melekat di bagian anggota badannya.
- Kotoran yang mungkin masih ada dalam perut jenazah dapat dikeluarkan. Caranya dengan menekan perutnya secara hati-hati. Kemudian sucikan dengan air.
- Kotoran yang ada pada kuku, jari-jari tangan, mulut, hingga gigi sebaiknya ikut dibersihkan.
- Selama memandikan jenazah disunnahkan mendahulukan anggota tubuh yang biasanya dipakai wudhu dan dimulai dari anggota badan sebelah kanan.
- Selanjutnya menyiramkan air ke seluruh badan jenazah sampai merata dari ujung kepala hingga ujung kaki.
- Baringkan jenazah ke kiri ketika membasuh anggota badan yang ada di sebelah kanan, lalu baringkan jenazah ke kanan saat membasuh anggota badan yang ada di sebelah kiri.
- Serangkaian kegiatan tadi dihitung satu kali basuhan dalam memandikan jenazah.
- Disunnahkan memandikan jenazah sebanyak 3-5 kali.
- Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, basuhan terakhir dapat menggunakan air yang telah diberi wewangian.
Doa Memandikan Jenazah Laki-laki dan Perempuan
Setelah mengetahui terkait niat dan tata cara memandikan jenazah, tidak ada salahnya bagi seorang muslim untuk memahami juga terkait doa setelah melakukannya. Merujuk dari buku 'Modul Fikih Ibadah' karya Rosidin, berikut bacaan doa setelah memandikan jenazah yang dapat diperuntukkan bagi jenazah laki-laki maupun perempuan:
ΩΨ§ Ψ₯ΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΨΩΨ―ΩΩΩ ΩΨ§ Ψ΄ΩΨ±ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω ΩΩΨΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΨͺΩ ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ‘Ω ΩΩΨ―ΩΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§Ψ¬ΩΨΉΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΨ§ΩΩ (ΩΩΨ§) Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨͺΩΩΩΩΩΨ§Ψ¨ΩΩΩΩ ΩΩΨ§Ψ¬ΩΨΉΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΨ§ΩΩ (ΩΩΨ§) Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΨͺΩΨ·ΩΩΩΩΨ±ΩΩΩΩ
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Esa Yang tiada sekutu bagi-Nya. Segala puji hanya bagi-Nya, Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, mohon Engkau jadikan aku dan dia (jenazah ini) termasuk orang- orang yang bertaubat serta orang-orang yang suka bersuci."
Demikian tadi paparan mengenai bacaan doa memandikan jenazah laki-laki dan perempuan yang dilengkapi dengan niat serta tata caranya. Semoga informasi ini bermanfaat!
(par/aku)