Upaya pemadaman kebakaran di Gunung Bromo pada hari keenam ini dilakukan dengan metode water bombing yang menggunakan helikopter milik BNPB. Diketahui, kebakaran ini akibat flare yang jatuh dan menyambar rumput kering saat ada sesi pemotretan prewedding.
Dilansir detikJatim, helikopter milik BNPB sejak pagi bolak-balik mengambil air dari sejumlah sumber mata air yang jauh dari lokasi kebakaran.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, pada operasi water bombing pertama, helikopter membawa 15 kali air dari pengambilan air di wilayah Wringinanom, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di peta, jarak dari wilayah Wringinanom ke titik kebakaran di Bukit Teletubbies hampir 28 kilometer. Jika ditempuh dengan jalur darat, bisa memakan waktu lebih dari 1 jam. Adapun dengan jalur udara waktu tempuhnya sekitar 20 menit.
"Jadi untuk sortie pertama dari Desa Malangsuko, Tumpang, Kabupaten Malang, jarak tempuh hampir 20 menit ke titik kebakaran," kata Sadono, Senin (11/9/2023), dikutip dari detikJatim.
Kemudian, pada sesi kedua, tim di lapangan memutuskan mengambil air dari kawasan Ranupani, Lumajang. Di peta, jarak dari Ranupani ke Bukit Teletubbies mencapai 10 kilometer. Dalam sesi kedua, dilakukan sebanyak 19 water bombing.
Selanjutnya, Sadono mengatakan, dilakukan water bombing sesi ketiga dengan mengambil air di Ranupani yang jaraknya lebih dekat.
"Kemudian dialihkan sortie kedua dan ketiga ini dari Ranupani ke titik kebakaran dengan jarak tempuh sekitar 5 menit, karena lebih dekat ambil air di Ranupani. Proses water bombing masih berjalan dan saat ini sortie ketiga," jelasnya.
Menurut Sadono, water bombing sangat membantu dalam proses memadamkan kebakaran di kawasan Bromo. Meskipun dari pantauan visual masih terlihat kepulan asap. "Water bombing sangat membantu untuk memadamkan kebakaran," sebutnya.
(dil/aku)