Susahnya Helikopter Water Bombing Ambil Pasokan Air untuk Padamkan Bromo

Susahnya Helikopter Water Bombing Ambil Pasokan Air untuk Padamkan Bromo

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 11 Sep 2023 15:09 WIB
Kondisi terkini Gunung Bromo
Penampakan dari udara kondisi Gunung Bromo saat terbakar/Foto: Dokumen BPBD Kabupaten Malang
Malang -

Memasuki hari keenam, pemadaman kebakaran Gunung Bromo dilakukan dengan menggunakan metode water bombing. Helikopter milik BNPB sejak pagi bolak-balik mengambil air dari sejumlah sumber mata air yang jaraknya jauh dari titik kebakaran.

Diketahui, kebakaran Gunung Bromo ini akibat ulah pasangan prewedding yang menggunakan flare. Saat sesi pemotretan, flare tersebut terjatuh dan menyambar rumput kering hingga menyebabkan kebakaran.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, pada operasi water bombing pertama, helikopter membawa 15 kali air dari pengambilan air di wilayah Wringinanom, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang untuk kemudian diterbangkan menuju kawasan Bromo yang terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jarak dari wilayah Wringinanom ke titik kebakaran di Bukit Teletubbies, diketahui cukup jauh. Di peta, jaraknya hampir 28 kilometer. Jika ditempuh dengan jalur darat, bisa memakan waktu lebih dari 1 jam, sementara dengan jalur udara jaraknya sekitar 20 menit.

"Jadi untuk sortie pertama dari Desa Malangsuko, Tumpang, Kabupaten Malang, jarak tempuh hampir 20 menit ke titik kebakaran," beber Sadono, Senin (11/9/2023).

ADVERTISEMENT

Akhirnya, untuk sesi kedua, tim di lapangan memilih mengambil air dari kawasan Ranupani, Lumajang. Di peta, jarak dari Ranupani ke Bukit Teletubbies mencapai 10 kilometer atau 31 menit dengan perjalanan darat.

Dalam sesi kedua, dilakukan sebanyak 19 water bombing. Sadono mengatakan, saat ini tengah dilakukan water bombing sesi ketiga dengan mengambil air di Ranupani yang jaraknya lebih dekat.

"Kemudian dialihkan sortie kedua dan ketiga ini dari Ranupani ke titik kebakaran dengan jarak tempuh sekitar 5 menit, karena lebih dekat ambil air di Ranupani. Proses water bombing masih berjalan dan saat ini sortie ketiga," imbuhnya.

Sadono menyebut, water bombing sangat membantu untuk memadamkan kebakaran di kawasan Bromo. Meskipun dari pantauan visual masih terlihat kepulan asap menandakan adanya titik api.

"Water bombing sangat membantu untuk memadamkan kebakaran," sebutnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads