Helikopter Water Bombing Masih Padamkan Karhutla di Gelumbang, Muara Enim

Sumatera Selatan

Helikopter Water Bombing Masih Padamkan Karhutla di Gelumbang, Muara Enim

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Minggu, 13 Okt 2024 15:30 WIB
Water bombing dilakukan di wilayah Gelumbang, Muara Enim.
Water bombing dilakukan di wilayah Gelumbang, Muara Enim (Foto: Istimewa/BPBD Sumsel)
Palembang -

Helikopter water bombing masih melakukan pemadaman lanjutan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah daerah Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan. Hujan yang terjadi pada Sabtu (12/10) membuat sejumlah daerah karhutla lainnya di Sumsel padam.

"Pemadaman jalur udara pada Sabtu (12/10) hanya dilakukan di Gelumbang, Muara Enim. Daerah lain yang sebelumnya terbakar dan masih berasap sudah padam karena kemarin ada hujan," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Minggu (13/10/2024).

Sudirman mengatakan, hasil pemantauan helikopter patroli hanya melihat karhutla terjadi di Gelumbang, Muara Enim. Sehingga, upaya pemadaman dilakukan di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemantauan dilakukan di beberapa wilayah yang biasa terjadi karhutla, termasuk patroli udara di daerah yang sebelumnya masih berasap. Tapi asap hanya ada di Gelumbang," katanya.

Pemadaman di Gelumbang dilakukan 1 helikopter dengan 37 kali water bombing atau 148 ribu liter air ditumpahkan ke titik yang terbakar.

ADVERTISEMENT

"Hingga akhir pemadaman, wilayah karhutla yang di water bombing masih berasap. Jika patroli udara masih melihat ada asap, maka pemadaman akan dilanjutkan hari ini," ungkapnya.

Berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), sebaran titik panas atau hotspot di Sumsel pada Sabtu (12/10) hanya terjadi di enam daerah di Sumsel. Jumlahnya sebanyak tujuh hotspot.

Angka itu turun drastis dibandingkan puncak kemarau sebelumnya yang mencapai ratusan hotspot per harinya. Ketujuh hotspot itu terjadi di Lahat, Muara Enim, Musi Rawas (Mura), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

"Di OKU Selatan ada dua hotspot, sedangkan lima daerah lain hanya satu hotspot. Total ada tujuh hotspot di enam daerah," ungkapnya.




(csb/csb)


Hide Ads