Bengawan Solo meluap hingga memicu banjir di sejumlah wilayah di Kota Solo. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk berkoordinasi terkait pembukaan spillway Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri yang menjadi salah satu faktor naiknya debit air Bengawan Solo.
Sebanyak 16 kelurahan dari 4 kecamatan di Kota Solo terdampak banjir luapan Bengawan Solo. Banjir ini berdampak pada sekitar 21.847 warga, sekitar 3.898 di antaranya mengungsi.
"Iya yang terdampak sekitar 21 ribu warga, 3.898 jiwa mengungsi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto saat dihubungi wartawan, Jumat (17/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data sementara yang didapatkan detikJateng, empat kecamatan di Solo yang terdampak banjir itu Jebres, Pasar Kliwon, Serengan dan Laweyan. Di Kecamatan Jebres banjir merendam 6 kelurahan.
Di Kecamatan Pasar Kliwon banjir merendam 6 kelurahan. Di Kecamatan Serengan ada dua kelurahan yang kebanjiran. Adapun di Kecamatan Laweyan ada dua kelurahan yang terendam banjir.
Nico menjelaskan kelurahan yang terdampak banjir meliputi Gandekan, Jagalan, Pucang Sawit, Jebres, Sudiroprajan, Sewu, Pasar Kliwon, Mojo, Joyosuran, Kedung Lumbu, Semanggi, Sangkrah, Joyontakan, Tipes, Bumi, dan Kelurahan Pajang.
Gibran Komplain ke BBWSBS
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sempat komplain ke BBWSBS terkait pompa air yang sempat mati. Namun menurutnya komplain itu akan segera ditindaklanjuti.
"(Pompa mati) Itu juga kemarin saya sempat komplain ke BBWS tapi nanti akan segera ditindaklanjuti ya," kata Gibran saat di Solo Safari, Jumat (17/2).
Selain masalah pompa air yang sempat mati, dia juga menyinggung soal limpasan air yang berasal dari Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Menurut Gibran, dia meminta BBWS untuk berkoordinasi.
"Yang jelas kalau misalnya dapat kiriman limpahan dari Wonogiri ya koordinasi dulu. Tapi nggak apa-apa, nanti kita antisipasi lagi. Harusnya sudah mulai surut," kata Gibran.
Simak kondisi di Waduk Gajah Mungkur di halaman selanjutnya.
Kondisi di Waduk Gajah Mungkur
Luapan Bengawan Solo membuat sejumlah daerah yang dilalui sungai terpanjang di Jawa itu kebanjiran. Beberapa di antaranya adalah Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo dan Kota Solo. Lantas, bagaimana kondisi Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang menjadi hulu Bengawan Solo?
Kepala Sub Divisi Jasa Air Jasa Tirta III/1 Fendri Ferdian mengatakan saat ini elevasi di waduk tersebut mencapai 136,99 m SHVP pada Jumat (17/2) pagi.
Dengan elevasi tersebut, saat ini status Waduk Gajah Mungkur Wonogiri adalah siaga kuning. Hal itu membuat pihaknya harus mengurangi air di waduk dengan cara membuka spillway atau pintu air.
"Saat ini total outflow atau air yang dibuang baik dari spillway maupun PLTA sebanyak 280 meter kubik per detik," kata Fendri, Jumat (17/2).
Dia mengakui jumlah air yang dibuang tidak sebanding dengan air yang masuk ke waduk itu. Berdasarkan data per Kamis (16/2), air yang masuk ke Waduk Gajah Mungkur mencapai 528 meter kubik per detik.
Meski demikian, pihaknya akan berusaha tidak akan memperbesar air yang dibuang dari waduk dan dilepaskan ke Bengawan Solo. Mengingat kondisi sungai di hilir masih siaga.
"Diupayakan tidak menambah outflow spillway (WGM). Mengingat Bengawan Solo siaga," kata dia.
Simak Video "Video: Jokowi Curiga Ada Agenda Besar Politik di Balik Isu Ijazah-Pemakzulan"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)