Sejumlah titik pengungsian korban banjir di Kabupaten Cilacap hari ini mulai kosong. Kini, pengungsi tersisa 51 orang dari sebelumnya 720 KK atau 2.860 jiwa.
"Tempat pengungsi Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut di Kantor Penyuluhan Pertanian masih 51 orang," kata Kepala Bidang Kedaruratan Bencana BPBD Jateng Diki Rulli melalui pesan singkat, Selasa (11/10/2022) pukul 18.00 WIB.
"Rata-rata meninggalkan (pengungsian) saat air sudah surut, kemarin dan pagi ini," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diki juga mengirimkan data penganggulangan di Cilacap dengan pemutakhiran data per pukul 18.00 WIB. Di sana tertulis bila jumlah pengungsi sempat mencapai 720 KK atau 2.860 jiwa.
"Update pengungsi 666 KK 2.664 jiwa, update per 9 Oktober 2022 pukul 05.00 WIB," katanya.
Lokasi pengungsian dibagi ke dalam empat titik. Di antaranya yaitu:
- Koramil 11 Desa Sidareja (23 KK 72 Jiwa)
- MI MUhammadiah Desa Mujur Lor (18 KK 69 Jiwa)
- Masjid Baitul Taqwa dan Tanggul Desa Kali Jeruk (625 KK 2.523 Jiwa)
Ada juga warga terdampak banjir yang mengungsi ke sanak saudaranya atau bertahan di titik-titik pengungsian lain.
"Warga bertahan di rumah masing-masing dan ada yang mengungsi di tempat saudara yang lebih tinggi. Alasan bertahan karena ada hewan peliharaan ternak yang harus dijaga," jelasnya.
14 Kecamatan Terdampak
Diberitakan sebelumnya, ada 14 kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian air yang beragam. Namun, banjir di beberapa kecamatan sudah mulai surut, di antaranya di Kecamatan Maos, Gandrungamangu, Kedungreja, Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Majenang, dan Kecamatan Sampang.
Sedangkan di beberapa kecamatan lain, banjir masih menyisakan genangan sekitar 30-50 sentimeter.
Dalam keterangannya, BPBD Jateng menyebut penyebab banjir adalah hujan intensitas tinggi dengan durasi cukup lama pada Jumat-Sabtu 7-8 Oktober 2022 sejak pukul 13.00 WIB.
BPBD juga menyebut soal pendangkalan sungai di Kabupaten Cilacap, penebangan lahan Perhutani, hingga perubahan tata guna lahan di hulu dan perubahan tata ruang di hilir.
"Banjir Cilacap saat ini, penanganannya di beberapa tempat cukup luas, memang cuaca ekstrem. Masyarakat tetap dievakuasi, tetap diamankan ke titik aman," kata Kepala BPBD Jateng, Bergas, lewat sambungan telepon, Selasa (11/10)
Ketika pagi saat banjir surut, Bergas berujar, pengungsi kembali ke rumah. Namun bila malam hari tiba dan banjir belum surut, pengungsi kembali ke tempat pengungsian.
"Alhamdulillah di Cilacap sudah tertangani, termasuk logistiknya untuk pengungsi dari Dinas Sosial sudah didorong untuk disampaikan ke titik pengungsian," jelasnya.
(aku/ams)