Tanggul Jebol-Sungai Meluap, Ribuan KK di Sidareja Cilacap Terdampak Banjir

Tanggul Jebol-Sungai Meluap, Ribuan KK di Sidareja Cilacap Terdampak Banjir

Anang Firmansyah - detikJateng
Jumat, 06 Des 2024 13:01 WIB
Kondisi banjir yang menggenangi wilayah Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap akibat Sungai Cikalong meluap dan Tanggul Cidurian jebol, Jumat (6/12/2024).
Kondisi banjir yang menggenangi wilayah Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap akibat Sungai Cikalong meluap dan Tanggul Cidurian jebol, Jumat (6/12/2024). Foto: dok. Warga Sidareja Cilacap Junaedi
Cilacap -

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap pada Kamis (5/12) sore hingga malam hari menyebabkan sejumlah rumah di beberapa desa setempat terendam banjir. Kondisi tersebut menyebabkan puluhan warga yang terdampak mengungsi ke tiga tempat.

Kepala BPBD Cilacap, Bayu Prahara, menjelaskan hingga pagi ini kondisi air masih menggenangi di ruas jalan desa dan rumah warga.

"Pada hari Kamis tanggal 5 Desember 2024 di wilayah Kecamatan Sidareja hujan deras dari pukul 16.45 sampai dengan 20.00 WIB, mengakibatkan debit Sungai Cikalong air cukup deras membawa material sampah yang tersumbat di jembatan Jalan Bayangkara dan air meluap ke permukiman warga," kata Bayu melalui keterangan tertulisnya seperti dikutip detikJateng, Jumat (6/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, selain itu jebolnya tanggul Cidurian di wilayah Kecamatan Cipari memperparah kondisi banjir.

"Jebolnya Tanggul Cidurian sayap timur yang berada di Desa Serang Kecamatan Cipari juga menjadi penyebab," terangnya.

ADVERTISEMENT

Bayu mengungkapkan akibat kejadian tersebut ribuan rumah warga terendam banjir. Ketinggian air bekisar antara 20-80 cm.

"Hari ini hingga pukul 09.05 WIB warga terdampak di Desa Gunung Reja, 300 KK, Sidamulya 172 KK, Sudagaran 50 KK, Sidareja 150 KK, Tegalsari 314 KK dan Tinggarjaya 80 KK. Jumlah ada 1.066 KK sekitar 4.264 jiwa," jelasnya.

Lebih lanjut Bayu menjelaskan dari jumlah tersebut ada puluhan warga yang terpaksa mengungsi ke beberapa tempat. Sedangkan sebagian besar memilih untuk bertahan di rumahnya.

"Shelter pengungsian di Koramil Sidareja ada 70 jiwa, Aula PLKB 5 jiwa dan Gereja Bethel Tabernekel Indonesia 15 jiwa," pungkasnya.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads