Banjir di Kabupaten Grobogan mulai mengalami penurunan genangan. Meski begitu, dari total 1.220 pengungsi, masih ada 635 warga yang bertahan di pengungsian.
Kepala BPBD Kabupaten Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto mengatakan, banjir akibat luapan Kali Tuntang sempat mengalami perluasan dampak ke beberapa desa di Kabupaten Grobogan sejak Senin (10/3) kemarin.
"Karena alur baru dari Kali Tuntang masih belum tertutup, sehingga ada yang mengalir ke permukiman sehingga meluas ke Desa Curug, Tunjungrejo, Tambakan, Tlogomulyo, dan Gaji," kata Wahyu saat dihubungi detikJateng, Rabu (13/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung, Selasa (11/3) malam tim gabungan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, BPBD, relawan, telah berhasil menutup alur baru tersebut sehingga genangan mulai surut di semua desa terdampak.
"Sejak tadi malam hingga siang ini, proses penyesuaian alur telah selesai. Sehingga air dari Kali Tuntang tidak lagi masuk ke permukiman," jelasnya.
"Kabar baik, ada penurunan genangan di semua desa. Meski laporan sore ini masih ada (genangan) di beberapa titik tapi tidak terlalu dalam, 30-40 cm terdalam, terutama di jalan raya yang cekung dan rumah yang lebih rendah," lanjutnya.
Ia berharap dalam dua hingga tiga hari ke depan, banjir benar-benar surut, dan warga bisa fokus membersihkan rumah serta lingkungan mereka. Saat ini, masih ada 635 orang yang masih bertahan di 8 titik pengungsian di 4 desa.
"Pengungsi kemarin total 1.220, sampai dengan hari ini masih ada 635 pengungsi di 8 titik di 4 desa," ungkapnya.
Sementara itu, jalan kabupaten Baturagung-Ringin Kidul yang terputus sepanjang 40 meter akibat tanggul jebol, hingga kini masih belum bisa diperbaiki karena masih diterjang banjir.
"Perbaikan jalan ini baru bisa dilakukan setelah tanggul benar-benar diperbaiki agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut, tadi itu masih kedalaman 3 meter di jalan," jelas Wahyu.
Akibat jalan terputus, mobilitas warga terganggu. Warga di selatan masih bisa mengakses untuk menuju kota, tetapi warga di utara harus memutar melalui Desa Ringin Kidul, Tambakan, Baturagung, dan Gubug untuk menuju kota.
BPBD memastikan, bantuan logistik terus mengalir dari berbagai pihak. Para warga juga dipastikan terpenuhi seluruh kebutuhannya.
"Stok pangan aman, bahkan berlebih. Kami juga sudah mendirikan pusat distribusi di Kecamatan Gubug agar lebih dekat dengan warga terdampak," kata Wahyu.
"Saat ada informasi kiriman banjir dari hulu, warga juga sudah segera dievakuasi ke tempat aman. Jadi alhamdulillah, hingga saat ini tidak ada korban jiwa," lanjutnya.
Ia pun meminta warga untuk bersabar dan mengimbau warga agar selalu memantau informasi cuaca dari BMKG, melaporkan potensi rembesan atau kerusakan tanggul, dan segera mengungsi jika terjadi hujan ekstrem.
"Kita semua harus bersama-sama mengurangi risiko bencana. Semakin kita peduli terhadap lingkungan dan melakukan mitigasi, semakin kecil kemungkinan bencana terjadi lagi," tutupnya.
(apu/ahr)