5 Hari Banjir Makassar Belum Surut, 2.196 Warga Masih Mengungsi

5 Hari Banjir Makassar Belum Surut, 2.196 Warga Masih Mengungsi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 15 Feb 2025 05:30 WIB
Seorang anggota Babinsa menaiki perahu untuk melihat kondisi banjir di Perumnas Antang, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/2/2025). Ratusan rumah yang tersebar di empat kecamatan di daerah itu terendam banjir sejak Senin (10/2) akibat hujan dengan intensitas tinggi yang bersamaan dengan terjadinya gelombang pasang air laut.
Foto: Antara Foto/Arnas Padda
Makassar -

Banjir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), belum surut di sejumlah wilayah hingga hari ini. Tercatat masih ada 2.196 warga yang bertahan di pengungsian.

Banjir mulai merendam sejumlah wilayah di Makassar pada Selasa (11/2). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar per pukul 20.00 Wita, Jumat (14/5), banjir masih merendam empat kecamatan.

Kecamatan Manggala masih menjadi daerah dengan dampak banjir terparah. Total pengungsi di Kecamatan Manggala mencapai 1.451 orang dari 407 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 18 titik pengungsian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya di Kecamatan Biringkanaya, ada 572 pengungsi dari 158 KK. Pengungsi tersebar di 8 titik pengungsian.

Kemudian di Kecamatan Panakkukang masih ada 90 warga dari 29 KK yang bertahan di 2 titik pengungsian. Terakhir di Kecamatan Tamalanrea masih ada 83 warga dari 18 KK yang mengungsi di masjid.

ADVERTISEMENT

Hingga kini pemantauan titik banjir masih terus dilakukan. Personel Carester juga masih melakukan pendataan terkini jumlah masyarakat yang mengungsi dan kondisi wilayah terdampak cuaca ekstrem.

"Penyaluran bantuan logistik ke beberapa titik pengungsian. Pendampingan warga di lokasi pengungsian," demikian tulis BPBD dalam laporannya.

Makassar Tanggap Darurat Banjir hingga 17 Februari

Pemkot Makassar sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat banjir selama 14 hari terhitung sejak 10-17 Februari 2025. Kebijakan ini tertuang dalam surat keputusan (SK) bernomor: 769/188.4.45/Tahun 2025 yang diteken Wali Kota Makassar Danny Pomanto pada 10 Februari 2025.

"SK tanggap darurat ini sudah biasa keluar saat kita mengalami kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana dalam hal ini banjir," ujar Kepala Pelaksana BPBD Makassar Achmad Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Rabu (12/2).

Kebijakan status tanggap darurat ini diharapkan bisa mempercepat penanggulangan bencana. Hal ini dikarenakan seluruh unsur pemerintah, TNI dan Polri, hingga swasta turut terlibat dalam melakukan penanganan bersama.

"Nah, itu yang diatur dalam SK tersebut, bahwa seluruh elemen di Kota Makassar ini, bukan hanya pemerintah kota, tapi dari TNI/Polri bahkan swasta terlibat dalam pengurangan terjadinya risiko korban, kerusakan atau kerugian," tuturnya.

Hendra mengatakan banjir di Makassar dipicu hujan deras. Pihaknya mengimbau warga tetap waspada karena masih ada potensi cuaca ekstrem berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga sepekan ke depan.

"Data sudah menunjukkan bahwa kita memasuki musim hujan, data menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tertentu, dalam hal ini, kali ini tanggal 10-17 (Februari) sesuai imbauan peringatan dini dari BMKG," jelasnya.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads