14 Kecamatan di Cilacap Kebanjiran, 6 Desa Masih Terendam

14 Kecamatan di Cilacap Kebanjiran, 6 Desa Masih Terendam

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 11 Okt 2022 11:49 WIB
Proses evakuasi warga di lokasi banjir di Cilacap, Oktober 2022.
Proses evakuasi warga di lokasi banjir di Cilacap, Oktober 2022. Foto: dok. BPBD Jateng
Semarang -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat ada 14 kecamatan di Kabupaten Cilacap yang dilanda banjir. Banjir itu dipicu oleh hujan lebat beberapa hari lalu.

Dari catatan DBPD Jateng yang diperoleh detikJateng, ada 14 kecamatan terdampak banjir. Namun, banjir di beberapa kecamatan sudah mulai surut, di antaranya di Kecamatan Maos, Gandrungamangu, Kedungreja, Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Majenang, dan Kecamatan Sampang.

Sedangkan di beberapa kecamatan lain, banjir masih menyisakan genangan sekitar 30-50 sentimeter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut data sejumlah desa yang masih terendam banjir:

1. Desa Sidareja di Kecamatan Sidareja

ADVERTISEMENT

2. Desa Mujurlor, Desa Gentasari, dan Desa Mujur, Desa Kedawung, Desa Sikampuh, di Kecamatan Kroya.

3. Desa Cisumur di Kecamatan Gandrungamangu,

4. Desa Rawajaya dan Desa Binangun di Kecamatan Bantarsari

5. Desa Panikel di Kecamatan Kampunglaut

6. Desa Adiraja di Kecamatan Adipala, dan di Kecamatan Patimuan.

"Banjir Cilacap saat ini, penanganannya di beberapa tempat cukup luas, memang cuaca ekstrem. Masyarakat tetap dievakuasi, tetap diamankan ke titik aman," kata Kepala BPBD Jateng, Bergas, lewat sambungan telepon, Selasa (11/10/2022).

Bergas mengatakan proses evakuasi telah dilakukan. Sejumlah titik pengungsian juga disiapkan, mulai di masjid hingga Gedung MTs.

Ketika pagi saat banjir surut, Bergas berujar, pengungsi kembali ke rumah. Namun bila malam hari tiba dan banjir belum surut, pengungsi kembali ke tempat pengungsian.

"Alhamdulillah di Cilacap sudah tertangani, termasuk logistiknya untuk pengungsi dari Dinas Sosial sudah didorong untuk disampaikan ke titik pengungsian," jelasnya.

Dalam keterangannya, BPBD Jateng menyebut penyebab banjir adalah hujan intensitas tinggi dengan durasi cukup lama pada Jumat-Sabtu 7-8 Oktober 2022 sejak pukul 13.00 WIB.

BPBD juga menyebut soal pendangkalan sungai di Kabupaten Cilacap, penebangan lahan Perhutani, hingga perubahan tata guna lahan di hulu dan perubahan tata ruang di hilir.

"Memang dari hasil BMKG telah kita sebarluaskan, di mana pada waktu lalu BMKG mengeluarkan informasi saat ini Jateng memasuki musim hujan, yang mana puncaknya di Januari-Februari," kata Bergas.

"Maka, pada saat masa peralihan ini dari kemarau ke musim hujan biasanya ada cuaca ekstrem. Termasuk peralihan dari musim hujan ke kemarau juga sama, pasti akan ada cuaca ekstrem," imbuh dia.




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads