Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang sudah melakukan investigasi terkait dugaan pencemaran limbah dari salah satu pabrik. Pihak yang diduga jadi penyebab pencemaran ini disebut bersedia bertanggung jawab.
"Untuk investigasi awal memang kita sudah selesai, tentu hasilnya akan kita laporkan pada pimpinan, tapi ini kita sudah punya gambaran yang pasti skema penyelesaiannya seperti apa. Kita menyelesaikan permasalahan ini secara komprehensif juga paralel," kata Plt Kepala DLH Kota Magelang Irwan Adhie Nugroho ditemui usai sosialisasi persiapan penilaian Adipura Tahun 2022 di Ruang Adipura kompleks Pemkot Magelang, Senin (18/7/2022).
Penyelesaian masalah ini, katanya, diselesaikan secara cepat, kemudian DLH telah menghubungi terduga penyebab pencemaran tersebut. Terduga menyatakan kesiapan untuk bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan untuk melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang paling penting adalah kami sudah menghubungi terduga penyebab pencemaran ini menyatakan siap bertanggung jawab. Kemudian kami sudah berkoordinasi dengan Lurah Tidar Selatan untuk segera mendata semua kerugian warga dan berharap warga ini tenang karena ini pasti akan selesai. Warga nanti bisa mendapatkan hak-haknya kembali, kemudian pihak terduga melakukan kelalaian tindak pencemaran ke depannya tidak akan mengulang kembali," jelas Irwan.
Penyelesaian terkait masalah pencemaran tersebut, katanya, mengarah pada restorative justice. Nantinya arahnya pembinaan bukan menuju ranah pidana.
"Inilah restorasi justice, arahnya pembinaan, tidak harus ke arah pidana, tapi iktikad baik perusahaan. Perusahaan punya banyak tenaga kerja yang mengurangi pengangguran di Kota Magelang," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Magelang Mochamad Nur Aziz mengingatkan agar pencemaran serupa tidak sampai terulang kembali. Untuk itu ada upaya pembinaan agar memperbaiki IPAL yang ada.
"DLH sudah datang, kepolisian sudah datang. Tinggal nanti bagaimana antara dari pabriknya dengan masyarakat dan kita. Kalau nanti ternyata masih seperti itu ya peringatkan keras. Itu saja," ucap Aziz.
DLH Magelang menyebar eco enzym di Sungai Gandekan. Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
DLH Magelang Tebar Eco Enzym
DLH Kota Magelang memberikan eco enzyme di Sungai Gandekan. Hal ini dilakukan untuk menetralisir pascakejadian pencemaran limbah.
Plt Kepala DLH Kota Magelang Irwan Adhie Nugroho mengatakan DLH bersama pegiat-pegiat lingkungan sudah menebarkan eco enzym di Sungai Gandekan. Pemberian eco enzym ini sebagai upaya untuk memperbaiki PH sungai.
"Kita punya produk eco enzym bersama pegiat-pegiat lingkungan (beri ke sungai). Eco enzym kita berikan ke sungai memperbaiki PH sungai, kualitas sungai dan juga akan memberikan nutrisi kepada organisme disana," kata Irwan kepada wartawan, Senin (18/7).
Pemberian eco enzym tersebut, kata Irwan, untuk memperbaiki PH, kualitas sungai dan memberikan nutrisi kepada organisme di sungai. Ini salah satu yang dilakukan.
"Sudah ditebarkan baru tadi. Ini upaya DLH seperti itu dengan eco enzym," tegasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sungai Gandekan, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, dipenuhi buih atau dikenal dengan sebutan umpluk. Kondisi ini diduga disebabkan karena sungai tersebut tercemar limbah.
Berdasarkan pantauan detikJateng, Sungai Gandekan tadi pagi masih dipenuhi dengan buih atau busa warna putih. Kemudian, ikan yang berada di sungai terlihat mati.
Sejumlah warga yang kebetulan melintas menghentikan kendaraan dan melihatnya fenomena tersebut. Bahkan tidak sedikit yang kemudian mengabadikannya menggunakan kamera ponselnya.
Simak Video "Video: Melihat Kemeriahan Grebeg Gethuk di Magelang"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/sip)