SD Klaten dan Boyolali Kekurangan Murid, Ada yang Sudah 2 Tahun Kosong

Jarmaji, Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 11 Jul 2022 18:26 WIB
Ilustrasi sekolah. (Foto: Getty Images/iStockphoto/smolaw11)
Klaten -

Memasuki tahun ajaran baru 2022/2023, tidak semua SDN di Klaten punya cukup murid baru. Bahkan ada SDN yang tidak dapat siswa baru. Tak hanya di Klaten, masalah kekurangan murid ini juga terjadi di sejumlah SD di Boyolali.

"Yang tidak dapat murid pun ada. SDN 2 Ngerangan (Kecamatan Bayat) itu sudah dua tahun ini kelas 1 kosong," kata Plt Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Pemkab Klaten Derajat Setiaji kepada detikJateng di kantornya, Senin (11/7/2022).

Menurut Derajat, di Klaten ada 660 SDN yang tersebar di berbagai daerah kecamatan. Dari jumlah itu banyak yang saat PPDB tahun ini tidak terpenuhi target rombongan belajarnya.

"Banyak (tidak terpenuhi rombel), dari total SD 660. Cuma saat ini kita belum bisa mengetahui jumlah rincian karena masih pendataan, di Dapodik pun belum masuk," terang Derajat.

Dikatakan Derajat, meskipun tidak dapat murid baru ataupun dapat tapi minim, SDN tersebut akan dipertahankan. Pembelajaran tetap akan dijalankan.

"Kita kan melayani masyarakat, dapat berapa pun pembelajaran tetap jalan. Kita pertahankan program satu desa satu SDN, walaupun muridnya berapa pun," kata Derajat.

SDN yang minim murid, sebut Derajat, rata-rata di wilayah pinggiran dan perbatasan. Misalnya SDN Ngerangan 1 dan 2 Kecamatan Bayat.

"Misalnya SDN 1 dan 2 Ngerangan itu di pinggiran tapi kalau di kota itu (kekurangan siswa) tidak ada. Selain karena wilayah, minim murid disebabkan minimnya jumlah anak usia sekolah," papar Derajat.

Guru SDN 1 Ngerangan, Kecamatan Bayat, Sapari membenarkan keterangan Dinas Pendidikan. Sekolahnya tahun ini hanya mendapatkan empat siswa baru.

"Tahun ini hanya mendapatkan empat siswa baru. Pendaftaran sudah dibuka dan kita sudah berusaha," ungkap Sapari dihubungi detikJateng melalui sambungan telepon.

Dijelaskan Sapari, minimnya pendaftar di sekolahnya disebabkan banyak SD di wilayah itu. Sapari menyebut, di satu wilayah RT di sekolahnya ada tiga sekolah.

"Ada tiga sekolah. Dua SDN dan ada satu SD swasta baru, padahal di satu wilayah RT," ungkap Sapari.

Sejumlah SD di Boyolali juga kekurangan murid. Simak halaman berikutnya..




(aku/rih)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork