Tiga dari delapan calon peserta didik (CPD) jalur zonasi yang terpental dari data SMA Negeri 1 Batang tidak bisa diterima di SMAN tersebut. Hal itu karena dari penelusuran, tiga orang tersebut memang tidak lolos seleksi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah mengatakan laporan yang masuk ada delapan CPD di Batang yang akunnya diutak-atik oleh oknum, hingga akhirnya terpental dari PPDB online SMAN 1 Batang. Disdikbud Jateng berjanji mengembalikan hak CPD yang harusnya diterima.
"(Di Batang) Ada delapan (laporan), akhirnya jadi lima, karena yang tiga itu memang tidak diterima (jalur zonasi), di sistem dilacak, tidak diterima," kata Uswatun di Puri Gedeh, Semarang, Senin (11/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan tidak ada peretasan atau perbuatan hacker pada kasus tersebut. Dari penelusuran, akun PPDB para CPD itu memiliki password yang sama dan kemudian ada oknum yang mengutak-atik. Uswatun membenarkan kasus seperti itu menimpa 85 CPD di berbagai wilayah.
"Tidak ada hacker, kalau berhak akan dikembalikan. Saya tidak bawa datanya ini, tapi di beberapa percabangan dinas ada," jelas Uswatun.
"Insyaallah semua (dikembalikan haknya), tidak hanya lima (di Batang) itu. Insyaallah yang seharusnya diterima ya diterima," imbuhnya.
Terpisah, Kepala SMAN 1 Batang Sukalim mengatakan lima CPD yang sempat mengalami masalah itu sudah diterima lewat jalur zonasi. Kemudian dari tiga yang tidak diterima zonasi ternyata dua di antaranya diterima di SMAN 1 Batang lewat jalur lain, sedangkan saru CPD lainnya diterima di sekolah lain.
"Yang dua sudah masuk sini (lewat jalur prestasi). Satunya di SMA 3 Pekalongan. Yang di sini (jalur zonasi) lima," kata Sukalim, Jumat (8/7) lalu.
Untuk diketahui salah satu peristiwa hilangnya nama siswa pada jalur zonasi terjadi di PPDB SMAN 1 Batang. Sebelumnya disebutkan ada sembilan CPD yang namanya terpental padahal jarak rumah dan sekolah hanya 800 meter. Nama mereka hilang menjelang penutupan pendaftaran.
Ternyata kasus tersebut berbuntut panjang. Orang tua murid bahkan sudah melaporkan kasus ini ke Polres Batang, Jumat (8/7).
(aku/rih)