Sejumlah SD Negeri di Trenggalek Kekurangan Bahkan Tak Dapat Murid

Sejumlah SD Negeri di Trenggalek Kekurangan Bahkan Tak Dapat Murid

Adhar Muttaqin - detikJatim
Kamis, 26 Jun 2025 11:45 WIB
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025
Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek -

Sejumlah SD negeri di Trenggalek kekurangan murid dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Bahkan salah satu sekolah tidak mendapatkan murid baru.

Dari pantauan detikJatim di portal spmb.trenggalekkab.go.id setidaknya terdapat 21 SD negeri yang mendapatkan murid baru kurang dari tiga. Kondisi paling tragis terjadi di SDN 3 Sumurup, Kecamatan Bendungan, hingga akhir penutupan pendaftaran dan pengumuman tidak ada satu pun pendaftar, sehingga siswa yang diterima nol.

Sementara itu di SDN 1 Kendalrejo Kecamatan Durenan, SDN 1 Gembleb Kecamatan Pogalan dan SDN 3 Manggis Kecamatan Panggul hanya mendapatkan satu siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain 9 sekolah hanya mendapatkan dua siswa di antaranya, SDN 2 Jambu, SDN 1 Dukuh, SDN 2 Sukowetan, SDN 3 Karangturi, SDN 3 Karanganyar Pule, SDN 3 Karangan, SDN 3 Pogalan 2 siswa, SDN 5 Prambon, dan SDN 4 Puyung.

Delapan sekolah lain hanya mendapat tiga murid baru, di antaranya SDN 1 Pakel Pule, SDN 1 Sukorejo Gandusari, SDN 1 Wonocoyo Pogalan, SDN 2 Kerjo, SDN 3 Tamanan, SDN 3 Srabah, SDN 8 Pule dan SDN 6 Jombok.

ADVERTISEMENT

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Trenggalek Tanto Riyadi, membenarkan adanya sejumlah sekolah dasar yang tidak mampu memenuhi pagu.

"Untuk sekolah tertentu terutama di daerah pinggiran yang tidak bisa memenuhi pagu, karena memang potensi peserta didik tidak banyak. Kami juga dilema ketika misalkan sekolah ditutup maka potensi ATS (anak tidak sekolah) jadi lebih banyak," kata Tanto, Rabu (26/6/2025).

Pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti minimnya pendaftar di sejumlah SD negeri tersebut, sebab saat ini proses SPMB masih berjalan pada tahap daftar ulang.

"Kami masih menunggu hasil dari daftar ulang, apakah jumlahnya sama atau tidak," ujarnya.

Menurutnya sekolah yang tidak mampu memenuhi pagu masih dimungkinkan bisa mendapatkan tambahan siswa. Hal itu bisa dilakukan melalui distribusi siswa oleh dinas pendidikan.

"Kalau untuk SPMB sudah ditutup dan tidak dibuka lagi. Akan tetapi sesuai regulasi jika masih ada anak yang belum mendapatkan sekolah maka dinas pendidikan akan melakukan distribusi ke sekolah-sekolah terdekat," imbuhnya.

Tanto menyebut tahap SPMB jenjang SD di Trenggalek berjalan relatif lancar meskipun sepenuhnya telah beralih ke sistem daring. Beberapa wali murid yang kesulitan dalam melakukan akses dapat terlayani dan dibantu di masing-masing sekolah tujuan.

"Jika kita bicara soal kekurangan murid sepertinya masih terlalu dini, karena proses belum selesai. Namun, kami nanti akan melakukan evaluasi terkait hasil SPMB ini," jelasnya.

Terkait sejumlah siswa yang kekurangan murid, dinas pendidikan memastikan tidak akan melakukan penutupan, hal ini sesuai kebijakan Bupati Trenggalek tentang larangan penutupan SD negeri.

"Pertimbangannya ATS Trenggalek ini masih tinggi, kalau ditutup maka akses ke sekolah akan semakin jauh dan ini bisa meningkatkan jumlah anak yang tidak sekolah," kata Tanto.




(aul/abq)


Hide Ads